IKLAN

Maling! Rp28 Miliar Raib dari Aplikasi Ini

Akropolis, aplikasi keuangan desentralistik (DeFi) kehilangan aset kripto DAI bernilai lebih dari Rp28 miliar, karena digondol dedemit maya pada 12 November 2020 lalu.

Aset kripto DAI adalah aset kripto berjenis stablecoin yang bernilai dolar, sama seperti Tether (USDT).

Menurut pihak pengelola aplikasi, peretas memanfaatkan kelemahan smart contract di aplikasi yang berjalan di blockchain Ethereum itu, di bagian “saving pools“.

“Kami sudah mengenali modus aksi peretasan yang dilakukan di seluruh smart contract di ‘saving pools” yang sebenarnya telah diaudit dua kali. Kami bekerja dengan spesialis keamanan dan penyedia analisis on-chain, sebelum mengabarkan informasi lebih terperinci,” sebut Akropolis melalui Twitter, 12 November 2020 lalu.

Berdasarkan penelusuran bukti transaksi di blockchain Ethereum, ada satu transaksi tunggal sebanyak 2.051.159,04 DAI (Rp29,1 miliar).

Maling! Rp352 Miliar pun Raib dari Layanan Keuangan Aset Kripto Ini

Dua address Ethereum peretas pun sudah dilabeli dengan “Akropolis Hacker” untuk memudahkan pihak-pihak lain melacaknya.

BACA JUGA  Netflix Akan Produksi Film Dokumenter Peretasan Bitfinex

Peretasan Lain
Sebelumnya, hal serupa dialami aplikasi DeFi lain, yakni Harvest Finance. Sekitar US$24 juta (Rp352 miliar) raib dari layanan keuangan aset kripto itu, pada Senin pagi (26 Oktober 2020).

Maling…! Rp44 Miliar Bitcoin pun Raib

Penyerang menyasar kumpulan likuiditas layanan itu, melakukan serangan arbitrase menggunakan pinjaman kilat yang besar. Pinjaman jenis ini biasanya tak menggunakan agunan. Pencurian berlangsung dalam tujuh menit saja.

Pihak Harvest Finance mengungkapkan bahwa peretas memanipulasi harga pada satu lego money (curve y pool) untuk menguras lego money lainnya yang bernilai dolar, yakni fUSDT, termasuk fUSDC secara berkali-kali.

Peretas kemudian menukar kedua stablecoin itu menjadi renBTC dan menukarnya menjadi Bitcoin. RenBTC aset kripto bernilai sama dengan Bitcoin, tetapi diterbitkan di blockchain Ethereum.

Sementara itu harga Farm, token bawaan Harvest, turun 54 persen menjadi US$101,79 akibat kasus ini, berdasarkan data Coingecko.

BACA JUGA  Oscar Darmawan: Gegara DeFi, Aset Kripto ETH Naik 200 persen!

Setelah serangan itu, jumlah dana yang ter-lock di layanan tersebut pun berkurang, karena pengguna khawatir serangan akan berlanjut.

Harvest Finance pun mengumumkan 10 address Bitcoin peretas, di mana diyakini bahwa dana yang dicuri mungkin telah dipindahkan.

Pihaknya juga memohon bantuan Binance, Coinbase dan Huobi untuk memblokir address itu agat tidak bisa ditukar menjadi uang fiat.

Harvest Finance yang baru berusia 3 bulan itu mengatakan bahwa pelaku peretasan sangat dikenal di komunitas DeFi. Kendati demikian Harvest Finance menawarkan hadiah kepada siapa saja yang bisa menghubungi orang yang dimaksud. Hadiahnya lumayan, US$100 ribu. [red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait