IKLAN

Mantan Bos Alameda Mulai Jalani Hukuman Terkait Kasus FTX

Menurut laporan CNBC, Caroline Ellison, mantan CEO Alameda Research yang juga saksi kunci dalam persidangan kasus FTX, resmi memulai hukuman pejara dengan keamanan rendah di Connecticut pada 7 November 2024 waktu setempat. 

Hukuman penjara selama dua tahun ini adalah hasil dari peran Ellison dalam skandal besar yang mengguncang industri kripto, di mana ia diperintahkan menyerahkan aset senilai US$11 miliar yang didapatkan melalui penipuan. 

Ellison, yang sempat menjalin hubungan dengan Sam Bankman-Fried, bekerja sama dengan jaksa dalam proses hukum dan mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi serta penipuan yang menyebabkan kehancuran bursa kripto FTX, yang dulunya bernilai hingga US$32 miliar sebelum mengalami kebangkrutan pada akhir 2022.

caroline ellison
Caroline Ellison, CEO Alameda Research

Hakim Lewis Kaplan dari Pengadilan Distrik AS di Manhattan, yang memimpin persidangan ini, menyebut kasus FTX sebagai salah satu skandal penipuan finansial terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. 

BACA JUGA  Jaminannya Dicabut, SBF Dikirim Lagi ke Hotel Prodeo

Meskipun pihak pembela Ellison meminta agar hukuman hanya berupa masa percobaan, Kaplan menegaskan bahwa hukuman penjara tetap diperlukan sebagai peringatan dan efek jera bagi para pelaku kejahatan penipuan kripto lainnya. 

Kaplan juga menyatakan bahwa meski Ellison menunjukkan penyesalan tulus dan bekerja sama secara kooperatif dengan para jaksa.

“Saya telah melihat banyak kolaborator selama bertahun-tahun, dan saya belum pernah melihat yang seperti Nona Ellison,” ungkapnya, Selasa (24/09/2024).

Ellison menjalankan Alameda Research, sebuah perusahaan perdagangan aset kripto yang menjadi ‘saudara’ dari bursa kripto FTX. Ia menerima sebagian besar dana pelanggan yang diselewengkan oleh Bankman-Fried, mencapai hingga US$8 miliar. 

Uang yang diambil dari akun pelanggan FTX ini digunakan oleh Alameda Research untuk mendanai operasional perdagangan berisiko tinggi dan berbagai keperluan lainnya. 

Dalam pengakuannya terkait dengan kasus FTX, Ellison menyatakan bahwa ia merasa sangat malu dan menyesal atas keterlibatannya, serta meminta maaf kepada para korban, hingga membuat suasana ruang sidang hening sejenak.

BACA JUGA  Bursa Kripto FTX Cetak Pendapatan Lebih Dari US$1 Milyar

“Saat pembacaan vonisnya, Ellison membacakan pernyataan dengan suara gemetar sambil menangis sesekali, sambil meminta maaf kepada orang-orang yang telah ia lukai dan mengaku sangat malu. Ia juga mengatakan bahwa ia menyesal karena tidak cukup berani untuk meninggalkan FTX dan Bankman-Fried,” menurut laporan tersebut.

Kasus FTX ini tak hanya menyeret Ellison, tetapi juga beberapa mantan eksekutif bursa kripto FTX lainnya. Salah satunya adalah Nishad Singh, mantan direktur teknik FTX, yang dijatuhi hukuman percobaan dengan pengawasan selama tiga tahun tanpa penahanan. 

Sementara itu, Sam Bankman-Fried, yang mendirikan bursa kripto FTX dan Alameda Research, akhirnya telah dijatuhi hukuman 25 tahun penjara pada Maret 2024 sebelumnya setelah terbukti bersalah atas tujuh dakwaan kriminal, termasuk penipuan dan pencucian uang.

bos ftx sam bankman-fried
Sam Bankman-Fried, CEO FTX – Bloomberg

Menurut dakwaan sebelumnya, SBF juga diwajibkan untuk membayar denda karena secara sengaja memanfaatkan dana pelanggan tidak sebagai semestisnya.

BACA JUGA  Begini Siasat SEC Garuk Binance

“Sebagai akibat dari penipuan luar biasa yang dilakukannya, Bankman-Fried menghadapi hukuman 25 tahun penjara dan penyitaan lebih dari US$11 miliar,” jelas Jaksa Penuntut AS, Damian Williams, untuk Distrik Selatan New York, Kamis (28/03/2024).

SBF diketahui menggunakan dana tersebut untuk keperluan pribadinya, seperti investasi, kontribusi politik, dan pembelian aset mewah lainnya, sambil berusaha menyembunyikan penipuan tersebut melalui berbagai manipulasi.

Kasus FTX yang menyeret Ellison dan para eksekutifnya ini menggambarkan besarnya risiko dan kerentanan dalam industri kripto, terutama ketika dana pelanggan tidak dilindungi dengan baik. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait