Changpeng Zhao (CZ), mantan CEO Binance, baru-baru ini bertemu dengan Vitalik Buterin, pendiri Ethereum, dalam sebuah pertemuan yang mengundang perhatian.
Dalam pertemuan yang terjadi pada DeSci Day, keduanya membahas potensi besar teknologi blockchain dalam sektor sains, khususnya dalam penelitian bioteknologi dan ilmiah.
Setelah meninggalkan crypto exchange yang dibuatnya, fokus CZ kini beralih ke berbagai proyek inovatif, termasuk Giggle Academy yang menggabungkan blockchain dan artificial intelligence (AI) untuk pendidikan anak-anak di seluruh dunia.
Namun, yang menarik adalah pertemuannya dengan Vitalik menyratkan minat yang semakin besar terhadap penerapan teknologi blockchain di luar sektor kripto.
Fokus Baru CZ Setelah Bebas dari Binance
Setelah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO Binance pada 22 November 2023, ia menegaskan bahwa prioritasnya kini adalah sains dan Giggle Academy, sebuah proyek pendidikan yang akan memberikan akses belajar gratis kepada anak-anak di negara-negara berkembang.
“Selalu ada lebih banyak peluang di masa depan daripada di masa lalu. Giggle Academy telah berjalan dengan baik dan akan menjadi bagian besar dalam hidup saya selama beberapa tahun ke depan. Saya juga akan terus berinvestasi dalam teknologi blockchain/terdesentralisasi, AI, dan biotech,” ujarnya pada Minggu (29/9/2024).
Meskipun meninggalkan peran aktif pada crypto exchange yang dibuatnya, CZ tetap menegaskan bahwa ia akan tetap terlibat dalam cryptocurrency dan teknologi lainnya sebagai investor pasif dan mentor bagi pengusaha muda.
“Saya adalah investor jangka panjang yang peduli dengan dampak, bukan keuntungan,” tambahnya.
Banyak pengamat yang melihat ini sebagai sebuah langkah besar yang menandakan berakhirnya era Binance yang dipimpin oleh CZ, meskipun perusahaan itu tampaknya siap berkembang tanpa harus mengandalkan kehadirannya.
Pertemuan CZ dan Vitalik: Apa yang Dibahas?
Pertemuan antara CZ dan Vitalik Buterin terjadi secara spontan sebelumnya pada acara DeSci Day yang diselenggarakan oleh Binance Labs.
Keduanya berkesempatan berbicara mengenai potensi besar yang dimiliki oleh teknologi blockchain dalam mengubah dunia sains, khususnya dalam sektor bioteknologi.
Mantan bos crypto exchange terbesar tersebut menyatakan bahwa teknologi blockchain kini telah mendapatkan pengakuan yang cukup untuk bisa diterapkan di sektor ilmiah.
“Kripto akhirnya telah divalidasi cukup, sehingga dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan,” kata CZ, Rabu (13/11/2024).
Changpeng Zhao juga berbicara tentang bagaimana teknologi blockchain bisa digunakan untuk mendanai penelitian sains secara desentralisasi.
“Banyak pengguna crypto sebenarnya tidak terlalu memahami bioteknologi, dan banyak yang memiliki mentalitas jangka pendek. Tapi kita akan perlahan-lahan menggabungkan dunia crypto dan sains,” ungkapnya pada acara tersebut.
Vitalik juga terlihat memiliki minat yang serupa dengan mantan bos Binance tersebut, dimana dirinya memperlihatkan produk terbaru dari Vita DAO, sebuah suplemen spermidine dosis tinggi yang telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand (FDA).
Menata Ulang Masa Depan Blockchain
Pertemuan antara pendiri crypto exchange terbesar dan pencipta Ethereum telah membuka pandangan baru mengenai arah blockchain, yang kini semakin diterima sebagai solusi untuk berbagai tantangan di luar sektor keuangan. Salah satu bidang yang menarik perhatian adalah integrasi blockchain dalam dunia sains dan kesehatan.
Seiring dengan perkembangan ini, pasar DesCi (Decentralized Science) menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dibandingkan beberapa tahun lalu. Berdasarkan data terbaru dari platform CoinMarketCap, kapitalisasi pasarnya kini telah mencapai angka US$480 juta.
Konsep DesCi ini sejalan dengan banyaknya penelitian yang menggambarkan bagaimana teknologi blockchain dapat meningkatkan keamanan dan transparansi dalam pengelolaan data ilmiah.
Teknologi ini memungkinkan para ilmuwan untuk mendanai proyek-proyek penelitian kecil yang sebelumnya sulit mendapatkan perhatian dari institusi besar.
“Blockchain menawarkan solusi untuk mengatasi masalah pembiayaan riset, memungkinkan kita untuk menggabungkan kekuatan komunitas global dalam mendukung sains dan penelitian yang berdampak,” ujar pendiri Binance tersebut.
Dengan dukungan dari tokoh-tokoh besar seperti CZ dan Vitalik, masa depan teknologi blockchain sebagai jembatan untuk mempercepat kemajuan ilmiah tampaknya semakin cerah. [dp]