Greg Collet yang pernah menjabat sebagai Direktur di World Gold Council dan di Deutsche Bank, kini hijrah ke bisnis Bitcoin melalui perusahaan BlockFi.
World Gold Council adalah organisasi yang didirikan oleh pemain besar industri emas, mulai dari komponen pertambangan hingga distribusi. Dewan itu dipimpin oleh Tiongkok sebagai penghasil emas terbesar di dunia.
Belum lama ini, Greg Collet meninggalkan bisnis perbankan dan fokus ke bisnis Bitcoin melalui perusahaan baru yang cukup berpengaruh, yakni BlockFi.
Sekadar catatan, kinerja emas selama tahun 2020 sangatlah buruk. Ketika Bitcoin melaju naik lebih 300 persen, logam mulia itu justru melemah, hanya memberikan hasil kurang dari 30 persen per troy ons.
Soal buruknya imbal hasil emas memang sudah disoroti sejak lama oleh beragam lembaga, seperti JPMorgan. Bitcoin sebagai pendatang baru malah lebih unggul dibandingkan aset fisik asal alam itu.
Masuknya Greg Collet sang bos bisnis emas ke ranah pasar Bitcoin digambarkan sebagai lompatan besar dan sangat serius, bahwa pelaku pasar aset tradisional, kian menghargai kelas aset digital, seperti Bitcoin.
Di BlokckFi, Collet didapuk sebagai kepada produk investasi, demi menggenjot sayap pengaruh perusahaan itu. Sebelum di BlockFi, Collet berlabuh di Deutsche Bank sebagai wakil presiden.
“Saat kami memperluas penawaran produk dan layanan kami untuk investor institusional, Collet akan memainkan peran terpadu berkomunikasi dengan klien dan mitra eksternal potensial,” kata CEO BlockFi Zac Prince.
Koneksi dan jejaringan Collet di bisnis aset tradisional tentu saja dapat digunakan secara baik oleh BlockFi demi memperkuat taji Bitcoin di masa mendatang.
BlockFi sendiri fokus pada produk crypto lending, yang memungkinkan pengguna mengagunkan aset kriptonya untuk mendapatkan uang tunai. Cara ini dianggap efektif, karena pengguna tidak perlu menjual asetnya.
BlockFi telah mengumpulkan modal lebih dari US$158 juta. Aset yang dikelola diklaim melejit hingga 1500 persen per tahun 2020. Peningkatan itu setara dengan US$4 milyar.
BlockFi yang bermarkas di New York itu juga diketahui memiliki sekitar 5 persen dari “Bitcoin Saham” GBTC besutan Grayscale. [red]