IKLAN

Mantan Bos FTX Pernah Dekati Bos Tesla Perihal Akuisisi Twitter, Elon Musk: This Dude is Bullshit!

Mantan bos FTX, Sam Bankman-Fried (SBF) benar-benar terpuruk setelah jatuhnya FTX sebagai bursa kripto yang kuat di dunia. Kemarin, Elon mengatakan bahwa SBF pernah mendekati dirinya soal rencana akuisisi Twitter.

Masalah FTX bermula dari laporan Coindesk yang menunjukkan bagaimana Alameda Research memiliki FTT token sebagai nilai lindung yang bersumber dari dana pengguna.

Alameda Research sendiri perusahaan lain yang dipimpin oleh SBF yang pada saat yang sama menjadi bos FTX.

Jadi, keputusan ini memberikan banyak pengaruh dari berbagai pihak, terutama pesaing utama FTX yaitu Binance.

“Dua minggu setelah terungkapnya masalah FTX, Changpeng Zhao, CEO dari Binance memberitahukan akan melikuidasi kepemilikan FTT token dari FTX. Akibatnya pengguna menarik lebih dari US$5 milyar, yang pastinya tidak bisa dicover oleh FTX,” dikutip dari Decrypt.

Dilansir dari sumber yang sama ternyata Bankman-Fried pernah mendekati Elon Musk terkait akuisisi Twitter, layaknya Changpeng Zhao yang ikut serta dengan memberikan dana US$500 juta dalam prosesnya.

BACA JUGA  NOWPayments Gandeng Shibarium Shiba Inu, Buat Apa?

Kala itu SBF menawarkan dana hingga US$3 milyar untuk membantu proses akuisisi tersebut.

Tanggapan Elon Musk Terhadap Mantan Bos FTX

Hal itu dikisahkan Elon Musk pada Sabtu (12/11/2022) di Twitter. Pada rencana akuisisi Twitter, Elon bertanya kepada Michael Grimes, Direktur di Morgan Stanley apakah benar SBF memiliki aset likuid sebesar US$3 milyar untuk diinvestasikan ke Twitter.

Hal ini bermula dari interaksi pesan antara Musk dan Grimes mengenai keinginan SBF, bos FTX waktu itu untuk membantu Musk membeli Twitter.

Dalam salah satu e-mail-nya, Musk bertanya kepada Grimes apakah SBF benar-benar memiliki US$3 milyar aset likuid. Grimes pun menjawab bahwa SBF benar-benar memiliki aset likuid sebanyak itu, dikutip dari Cryptoglobe.

Elon Musk mengakui e-mail tersebut memang benar ada. Tapi, bos CEO ini ragu terhadap SBF apakah benar-benar memiliki dana yang cukup. Elon bilang perasaannya “nggak enak” dan punya firasat buruk terhadap SBF.

BACA JUGA  Menguak Peran Besar Ayah SBF di Skandal Crypto FTX

“Ketika aku berbicara dengannya secara langsung, ‘alat pendeteksi kebohonganku’ menyala. Aku tak yakin dia punya uang US$3 milyar,” ujar Elon Musk di Twitter-nya.

Menurut laporan dari Coindesk yang dirilis Sabtu (12/11/2022), Elon Musk ikut dalam Twitter Space pada pukul 7.30 UTC, membahas mengenai serangan peretas ke FTX wallet, dan dia memberikan pendapat kepada SBF.

“Sejujurnya, aku tidak mengenal dia, tapi banyak orang yang memberitahuku kalau dia punya banyak uang yang ingin dia investasikan dalam kesepatan Twitter. Aku ngobrol dengannya selama setengah jam, dan aku tahu ‘mesin deteksi kebohonganku menyala’. Sepertinya pria itu [SBF] hanya membual. This dude is bullshit!” ujar Elon.

“Ada yang salah dengan orang ini, aku yakin dia tidak punya modal,” ujar Elon Musk yang ditujukan kepada mantan bos FTX tersebut. [ps]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait