IKLAN
Banner IUX

Mantan CTO Coinbase: Bitcoin Dapat Geser Tatanan Dunia

Banner IUX

Percakapan terbaru dikanal YouTube Anthony Pompliano menghadirkan Balaji Srinivasan, sosok yang dikenal sebagai salah satu Pendiri Counsyl, mantan Chief Technology Officer (CTO) Coinbase, serta mantan General Partner di Andreessen Horowitz (a16z).

Dalam percakapan tersebut, Balaji menguraikan pandangannya tentang geopolitik, peran Tiongkok dan AS, serta posisi India dan Bitcoin (BTC) di tengah dinamika dunia yang semakin multipolar.

Tiongkok Menyalip AS di Banyak Bidang

Balaji menekankan bahwa banyak indikator fisik menunjukkan Tiongkok sudah menyalip AS dalam berbagai sektor. Dari konsumsi energi, nilai tambah manufaktur, hingga publikasi ilmiah, tren grafiknya jelas mengarah ke dominasi Tiongkok.

Bahkan di industri mobil listrik, perusahaan seperti BYD kini mampu bersaing ketat, bahkan melampaui Tesla di sejumlah pasar.

Ia menggambarkan kondisi ini seperti “realitas yang tak bisa diabaikan,” di mana data dan fakta di lapangan berbicara lebih keras ketimbang narasi.

Menurutnya, banyak pengamat di AS keliru dengan menganggap Tiongkok akan jatuh sebelum jadi jawara. Analogi yang ia gunakan, hal itu justru seperti strategi siluman, di mana Tiongkok sengaja tampil seolah rapuh, padahal sedang membangun kekuatan secara sistematis.

BACA JUGA:  Altcoin WLFI Naik 19 Persen dalam 24 Jam, Apa Pemicunya?

India di Persimpangan Jalan

Di sisi lain, India dipandang sebagai pemain kunci berikutnya. Balaji menilai India mengalami transformasi yang cepat sejak reformasi ekonomi pada 1991. Infrastruktur transportasi, telekomunikasi, hingga bandara modern tumbuh pesat, menjadikan India lebih kompetitif.

Dalam pandangannya, India adalah “versi terbalik dari California.” Jika di California pembangunan baru kerap bermasalah, maka di India proyek-proyek baru justru menunjukkan wajah modern, bandara seperti Bangalore, jalan raya mulus, hingga kota yang makin terkoneksi dengan teknologi digital.

Menurut Balaji, India kini berada pada posisi sebagai “swing vote” global. Jika negara itu memilih berpaling dari AS dan merapat ke blok Tiongkok-Rusia, maka peta geopolitik bisa berubah drastis. Namun, masih ada peluang besar bagi kemitraan kuat antara AS dan India, terutama karena kedekatan budaya, bahasa, serta diaspora India di AS.

BACA JUGA:  Siklus 4 Tahun Bitcoin Ternyata Belum Mati!

Bitcoin, Emas dan Dolar AS: Aset Masa Depan?

Percakapan pun bergeser ke soal keuangan global. Anthony Pompliano menyinggung “crazy uncle market,” yakni situasi ketika orang menyarankan menyimpan emas, Bitcoin, tanah dan senjata di tengah ketidakpastian.

Balaji mengakui peran emas dan BTC, namun menilai tanah dan senjata tidak selalu menjadi aset aman, khususnya di Barat.

Menurutnya, kombinasi yang lebih relevan justru adalah Bitcoin, emas fisik, paspor kedua dan komunitas yang solid. Alasannya, tanah bergantung pada stabilitas negara, sementara senjata seringkali menimbulkan risiko hukum.

Sebaliknya, paspor kedua dan komunitas internasional bisa memberi mobilitas dan keamanan nyata di dunia yang semakin tidak pasti.

Balaji juga menjelaskan proyek terbarunya, Network School, yang berlokasi di kawasan ekonomi khusus dekat Singapura.

Konsep ini dirancang sebagai komunitas global dengan fasilitas modern, mulai dari gym, ruang kerja bersama, hingga ruang acara, yang memungkinkan orang dari berbagai negara berkumpul, belajar dan membangun jaringan.

BACA JUGA:  WLD Naik 50 Persen Sehari, MemeCore Pimpin Rally Kripto Minggu Ini

Ia menyebut proyek ini sebagai contoh nyata bagaimana masyarakat bisa bereksperimen dengan bentuk komunitas baru di luar struktur negara tradisional.

Ide dasarnya sejalan dengan bukunya The Network State, seperti Bitcoin yang memicu lahirnya ribuan aset digital, Network School diharapkan bisa menjadi model bagi banyak komunitas serupa di masa depan.

Menuju Tatanan Dunia Baru

Percakapan tersebut memperlihatkan bagaimana Balaji melihat dunia bergerak menuju tatanan multipolar. Tiongkok naik dengan cepat, AS menghadapi tantangan internal, sementara India semakin kuat sebagai pemain penentu.

Dalam lanskap baru ini, Bitcoin dan aset digital dipandangnya bukan hanya sekadar investasi, melainkan instrumen yang bisa mengubah cara negara dan komunitas berinteraksi.

Dengan gaya khasnya yang lugas, Balaji menutup bahwa dunia sedang mengalami pergeseran besar. Pertanyaannya, apakah negara-negara besar akan siap beradaptasi dengan realitas baru ini, atau justru tertinggal oleh arus perubahan? [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait