IKLAN

Mantan Hakim Tipu Veteran, Duit Setara Rp5,6 Milyar Buat Belanja Crypto

Mantan hakim Amerika Serikat mencuri tabungan veteran perang dunia II untuk belanja crypto setara Rp5,6 milyar.

Berdasarkan laporan Protos, Oscar Wilkerson Jr. meminta bantuan pengelolaan uang pensiunnya saat mendapati kondisi kesehatan mulai memburuk.

“Keponakan Wilkerson dari pihak almarhum istrinya, Hakim County Patricia Martin, diminta untuk membantu mengelola keuangan Wilkerson. Dia setuju untuk menjaga rekening bank dan dana pensiunnya untuk kepentingan Wilkerson sendiri,” lapor Protos.

Martin merupakan seorang mantan hakim di pengadilan di Kabupaten Cook, Illinois selama 24 tahun. Namun, ia pensiun hanya satu bulan setelah ia setuju untuk membantu Wilkerson.

Pada bulan April 2022, Martin melaporkan bahwa rekening checking Wilkerson memiliki US$50.000 dan bahwa ada US$120.000 di rekening pensiunnya.

Namun, pada bulan Juli tahun lalu, panti jompo Wilkerson menghubungi dokternya untuk memberi tahu mereka bahwa ia tertinggal dua bulan dalam pembayaran tagihannya, berhutang kepada panti jompo sebesar US$41.000.

BACA JUGA  Institusi Indonesia Boleh Jadi Pelanggan Aset Kripto, Tokocrypto: Wajib Lolos KYB!

Pada momen ini, Wilkerson kemudian mulai curiga bahwa rekening banknya sebenarnya kosong.

Sang veteran kemudian menyewa pengacara untuk menyelidiki Martin, yang menghindari korespondensi selama berminggu-minggu. Kemudian, Wilkerson menggugat Martin pada bulan September 2022.

“Secara total, Martin mengambil setidaknya US$380.000 dari dana Wilkerson dan menggunakan sebagian besar untuk membeli Cryptocurrency yang dia miliki atas namanya sendiri dan di mana dia memiliki kendali eksklusif,” demikian klaim gugatan tersebut.

Keluarga Wilkerson dan pemerintah negara bagian meyakini, pada bulan Desember 2020, Martin menutup dua rekening banknya, dan menarik US$115.000.

Beberapa hari kemudian, dikatakan bahwa Martin menghabiskan US$110.000 untuk belanja crypto untuk dirinya sendiri tanpa persetujuan Wilkerson atau kuasanya.

Dari bulan Februari 2021 hingga Oktober 2022, Martin dituduh menghabiskan lebih banyak uang Wilkerson tanpa otoritas, untuk melakukan pembelian crypto tambahan untuk keuntungan pribadi.

BACA JUGA  Sentimen Positif Masif 2023, Arus Masuk ke Crypto Tembus Tertinggi Sejak Juli 2022

Pada bulan Oktober, Martin mengatakan kepada pengacara Wilkerson bahwa ia “tidak menyangkal atau mengakui salah satu tuduhan.”

Martin mengabaikan pertanyaan pengadilan dan permintaan untuk mengajukan laporan keuangan selama persidangan.

Namun sayangnya, Wilkerson meninggal pada bulan Februari 2023 sebelum masalah ini terselesaikan. Belum jelas ke mana uang tersebut akan dilimpahkan. [ab]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait