Mantle Luncurkan Layanan Tokenisasi, Gandeng WLFI Hadirkan Stablecoin USD1

Banner IUX

Mantle, salah satu ekosistem blockchain terkemuka, mengumumkan peluncuran Tokenization-as-a-Service (TaaS), sebuah platform yang memungkinkan penerbitan aset dunia nyata (RWA) secara on-chain dengan kerangka kepatuhan regulasi.

Langkah ini ditandai dengan kemitraan strategis bersama World Liberty Financial (WLFI) untuk menghadirkan stablecoin USD1 di jaringan Mantle.

Peluncuran tersebut diumumkan dalam ajang TOKEN2049 yang berlangsung di Singapura. Melalui TaaS, Mantle menyediakan layanan komprehensif mulai dari lisensi, verifikasi KYC, kepatuhan hukum, audit, hingga keamanan, yang ditujukan untuk institusi dan perusahaan yang ingin melakukan tokenisasi aset.

Inisiatif ini sekaligus memperluas peran Mantle dalam industri stablecoin yang kian kompetitif.

“RWA bukan lagi ceruk pasar. Dengan pasar sebesar US$26 miliar saat ini dan proyeksi triliunan pada tahun 2030, berbagai lembaga berlomba-lomba untuk menghadirkan aset secara on-chain. Mantle sedang membangun infrastruktur yang patuh, akses likuiditas dan program pengembang yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan tersebut secara langsung,” ujar Penasihat Utama di Mantle, Emily Bao, dalam siaran pers.

BACA JUGA:  BNB Tembus US$1.000, Begini Respons Changpeng Zhao (CZ)

Stablecoin USD1 Hadir di Jaringan Mantle

Sebagai bagian dari pengumuman, Mantle mengonfirmasi bahwa stablecoin USD1 milik WLFI akan segera diluncurkan di jaringannya. USD1 disebut-sebut memiliki cadangan berupa surat utang negara AS (U.S. Treasuries) dan kas setara tunai, serta dikelola melalui BitGo sebagai kustodian.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi USD1 dalam pasar stablecoin global sekaligus menghadirkan alternatif baru di tengah dominasi Tether (USDT) dan USD Coin (USDC).

WLFI saat ini mencatat kapitalisasi pasar sekitar US$2,68 miliar, dengan distribusi pasokan terbesar berada di BNB Chain, diikuti Ethereum dan Solana. Perusahaan tersebut juga tengah memperluas jangkauan USD1 ke jaringan Aptos mulai 6 Oktober 2025.

Aptos dipilih karena biaya transaksinya yang rendah, kurang dari satu sen dolar AS, dan waktu konfirmasi di bawah setengah detik. Dengan langkah multi-chain ini, WLFI berupaya bersaing langsung dengan Tron dan Ethereum dalam ekosistem stablecoin.

Selain stablecoin, WLFI memiliki agenda jangka panjang untuk menokenisasi komoditas dunia nyata, seperti minyak, gas, kapas, hingga kayu.

BACA JUGA:  WLFI Siap Rilis Kartu Debit yang Terintegrasi dengan Apple Pay

Strategi ini diproyeksikan akan meningkatkan likuiditas pasar sekaligus membuka akses investasi lebih luas. Perusahaan juga berencana meluncurkan kartu debit kripto-fiat pada kuartal ke-4 tahun 2025 atau awal 2026, agar pengguna dapat memanfaatkan aset digital dalam transaksi sehari-hari.

Fokus pada Jembatan TradFi dan DeFi

Peluncuran TaaS oleh Mantle tak hanya ditujukan untuk stablecoin, tetapi juga membangun jembatan yang lebih kuat antara keuangan tradisional (TradFi) dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Inisiatif ini mendapat dukungan dari Bybit, salah satu bursa kripto terbesar yang berada dalam ekosistem Mantle.

“Mantle kini menjadi pusat ekosistem Bybit. Bersama-sama, kami membangun jembatan institusional yang menyeluruh dari TradFi ke DeFi, dengan RWA sebagai pusatnya,” ujar salah satu Pendiri dan CEO Bybit, Ben Zhou.

Meski prospeknya menjanjikan, peluncuran ini tetap menghadapi sejumlah tantangan. Regulasi yang ketat, kebutuhan audit independen, serta pengelolaan likuiditas lintas jaringan menjadi perhatian utama.

BACA JUGA:  BlackRock Lirik Tokenisasi ETF Demi Akses Pasar 24 Jam Penuh

Kompetisi di sektor stablecoin pun semakin ketat, di mana Tether dan USD Coin masih menguasai pangsa pasar terbesar.

Namun demikian, langkah Mantle dan WLFI mencerminkan tren global menuju tokenisasi aset dalam skala besar. Dengan dukungan ekosistem yang lebih luas serta fokus pada kepatuhan regulasi, keduanya berupaya menempatkan diri sebagai pemain kunci dalam transformasi keuangan digital menuju 2030. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait