Marathon Digital: Harga BTC Siap Meledak Usai Trump Diangkat

Setelah Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS, harga BTC melejit tajam dan langsung menjadi sorotan global. Lonjakan ini tidak hanya menarik perhatian para investor dan trader, tetapi juga memicu diskusi luas tentang masa depan aset digital tersebut. 

Fred Thiel, CEO Marathon Digital, dalam wawancara terbarunya pada 1 Januari 2025 bersama David Lin, dengan penuh optimisme memprediksi bahwa harga Bitcoin bisa mencapai US$200 ribu pada akhir 2025. 

Keyakinan ini didasari oleh meningkatnya minat institusional, terbatasnya pasokan Bitcoin, dan berbagai inisiatif strategis, termasuk pembentukan cadangan Bitcoin yang sedang digodok di beberapa negara.

Bitcoin Reserve: Momentum Baru untuk Bitcoin

Selain membahas prediksi harga BTC yang diperkirakan mencapai US$200 ribu, Fred Thiel juga menyoroti topik menarik lainnya, yaitu pentingnya “Strategic Bitcoin Reserve” bagi negara-negara seperti Rusia dan Amerika Serikat.

Thiel menjelaskan bahwa upaya Rusia ini terkait dengan keinginan mereka untuk mendiversifikasi cadangan dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

“Putin mengatakan dalam pertemuan BRICS baru-baru ini bahwa dia ingin negara-negara BRICS dapat berdagang di luar sistem dolar, dan dia menyebutkan bahwa Bitcoin adalah alternatif yang baik,” ujar Thiel​.

Di sisi lain, Amerika Serikat tampaknya juga mulai mempertimbangkan langkah serupa. Dennis Porter, CEO Satoshi Action Fund, mengungkapkan melalui akun resminya bahwa beberapa negara bagian di AS saat ini sedang merancang undang-undang terkait cadangan Bitcoin.

“Setidaknya 13 negara bagian sedang mengerjakan undang-undang tentang ‘Strategic Bitcoin Reserve‘. Januari akan menjadi bulan yang memecahkan rekor untuk kebijakan Bitcoin,” ungkapnya di X​.

Langkah ini dianggap penting mengingat pasokan yang sangat terbatas, dengan total maksimum hanya 21 juta, di mana sekitar 4 juta di antaranya telah hilang atau tidak dapat diakses. 

Tekanan pada pasokan Bitcoin akan terus meningkat seiring tingginya permintaan, terutama dari negara adidaya seperti AS dan Rusia, yang pada akhirnya dapat mendorong kenaikan harga Bitcoin.

Prediksi Harga Bitcoin Tembus US$200 Ribu

Thiel juga menyampaikan prediksi optimisnya mengenai pergerakan harga Bitcoin dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

“Mayoritas orang yang memantau harga Bitcoin memperkirakan koreksi ke kisaran rendah US$90 ribu hingga US$80 ribu, kemudian kembali tumbuh dan berakhir mendekati US$200 ribu pada akhir tahun depan,” katanya​. 

Lonjakan ini didorong oleh beberapa faktor, seperti pertumbuhan Bitcoin Spot ETF yang telah melampaui Gold ETF dalam kurun waktu yang jauh lebih singkat. 

Selain itu, berbagai institusi besar seperti dana pensiun dan sovereign wealth funds juga terlihat mulai mengalokasikan sebagian kecil portofolio mereka ke cadangan Bitcoin​.

Menurut laporan sebelumnya, Tony Edward, analis kripto ternama sekaligus host Thinking Crypto, juga menyampaikan pandangan serupa terkait potensi kenaikan harga BTC.

“Saya memperkirakan harga Bitcoin akan terus mengalami kenaikan, tentunya mencapai rekor tertinggi antara US$150 ribu hingga US$200 ribu,” ungkapnya. 

Harga Bitcoin Bisa Tembus US$200 Ribu? Ini Prediksinya!

Ia menjelaskan bahwa kombinasi faktor makroekonomi, adopsi institusional, dan perubahan regulasi, terutama di bawah pemerintahan baru Donald Trump, akan menjadi katalis utama untuk mendorong Bitcoin ke level tertinggi baru​.

Meskipun optimis, Thiel juga mencatat adanya tekanan jual dari investor dan trader yang berusaha mengunci keuntungan, terutama setelah lonjakan harga BTC yang cukup signifikan pasca pemilu AS.

Optimisme di Tengah Volatilitas

Kemenangan Trump membawa gelombang optimisme baru terhadap kenaikan harga Bitcoin, didukung oleh potensi kebijakan pro-kripto, meningkatnya permintaan institusional, dan inovasi teknologi di sektor penambangan. 

Dengan kombinasi faktor-faktor ini, mencapai harga US$200 ribu pada akhir 2025 bukanlah hal yang mustahil. Namun, investor tetap disarankan waspada terhadap volatilitas pasar dan dinamika geopolitik yang bisa mempengaruhi perjalanan aset digital ini di masa depan. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait