CEO Morgan Creek Capital, Mark Yusko, di Digital Asset Summit Kamis (14/11/2019) menyarankan masyarakat untuk menjual saham Amazon dan membeli Bitcoin. Ia mengungkapkan itu guna menegaskan bahwa Bitcoin adalah teknologi inovatif pertama, yang memberikan cuan terbesar.
“Bitcoin itu ibarat jin yang terbebas dari botol dan dia tak akan kembali ke dalamya. Selayaknya sebuah kabar gembira, Bitcoin akan menciptakan kekayaan terbesar sepanjang sejarah umat manusia,” katanya.
Yusko pertama kali mendengar tentang Bitcoin ketika ia membaca sejumlah informasi mengenai perusahaan rintisan (startup) seperti Coinbase dan Xapo. Yusko kemudian bertemu Anthony “Pomp” Pompliano tatkala ia berinvestasi di Uber.
Selepas percakapan yang panjang, ia memutuskan untuk mempekerjakan Pomp sebagai CEO di anak perusahaan yang baru dibuatnya, yakni Morgan Creek Digital pada Oktober 2018. Perusahan ini fokus pada investasi terkait produk blockchain termasuk Bitcoin, tentu saja. Morgan Creek Digital mengungkapkan dalam dokumen di SEC, bahwa mereka telah mengumpulkan lebih dari $61 juta untuk dana investasi blockchain.
Sebagian besar paparan Yusko di acara itu lebih banyak membandingkan antara perkembangan awal Internet tahun 1990-an dengan perkembangan teknologi saat ini, mulai dari Bitcoin, teknologi blockchain dan mata uang kripto.
Pada tahun 1996, Morgan Creek Capital menginvestasikan sekitar $5 juta di Sequoia, dan menggunakan sebagian dari uang itu untuk berinvestasi di Google. Yusko mengatakan, Google pada saat itu adalah mesin pencari Internet yang paling sering digunakan, tapi masih di peringkat ke-16 dunia.
Pada saat itu Yusko mengaku tak menyangka Google punya teknologi yang canggih, karena dia tahu apa itu algoritma. Tapi, karena Yusko yakin, ia justru bertahan dan duit US$5 juta itu berubah menjadi US$200 juta.
Namun, seiring berjalannya waktu, dan lahirnya teknologi blockchain, Yusko justru tak melihat ada peluang cuan di perusahaan yang masih mengandalkan teknologi Web 2.0 seperti Google, Amazon dan lain-lain yang rata-rata lahir di era Dot Com Bubble itu.
“Singkirkanlah saham Amazon dari portofolio investasimu. Keluarlah secara perlahan-lahan, hingga tak ada orang yang menyadarinya. Jual saja saham Amazon, karena nilainya akan mati dalam 10 tahun. Apa yang kami sampaikan kepada sejumlah perusahaan cukup sederhana: Anda harus menempatkan satu persen dari total aset Anda ke dalam Bitcoin sebagai emas digital. Itu jauh lebih baik daripada emas,” tambahnya.
Senada dengan sejumlah investor kawakan lainnya, Yusko berpendapat bahwa untuk meraih imbal hasil investasi sebesar 10 persen perlu waktu hingga puluhan tahun, sebab untuk setiap dolar yang Anda tanam, Anda harus mengubahnya menjadi US$97, hanya untuk balik modal.
“Sebaliknya, Bitcoin memberikan imbal hasil yang jauh lebih besar daripada apa yang bisa diberikan Google dan Amazon. Dan saya pun yakin Google dan Amazon saat ini merasa terganggu dengan revolusi blockhain dan Bitcoin ini, karena semua sektor bisnis kelak akan mengadopsinya. Tetapi ini masih tahap awal, sebab teknologi lain seperti komputer mainframe, microchip dan komputer pribadi membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikembangkan. Saya prakirakan tahun 2024 adalah tahun di mana evolusi teknologi blockchain ini akan tiba, yang saya sebut sebagai era Trust Net,” kata Yusko. [Decrypt/vins]