Masih Bisa Naik! 5 Data Penting yang Tunjukkan Bitcoin Belum di Puncak

Harga Bitcoin masih bertahan di dekat rekor tertingginya pada rentang US$105.000 hingga US$110.000. Ini membuat banyak orang bertanya-tanya: apakah ini sudah batas atasnya? Namun, sejumlah data teknikal dan on-chain justru menunjukkan sinyal positif. Beberapa analis percaya bahwa BTC masih berpeluang naik.

Mulai dari pembelian besar-besaran oleh whale, dana yang terus mengalir ke Bitcoin Spot ETF, hingga meningkatnya minat terhadap produk derivatif—semuanya menunjukkan bahwa pasar masih bergairah. Sentimen investor pun masih kuat. Berikut lima data yang menunjukkan bahwa reli Bitcoin mungkin belum berakhir.

1. Whale Akumulasi Besar-Besaran, Tanda Kepercayaan Naik

Salah satu sinyal terkuat datang dari perilaku para whale. Data dari CryptoQuant menunjukkan bahwa dompet berisi Bitcoin dalam jumlah besar mengalami lonjakan sejak awal Mei, beriringan dengan kenaikan harga sekitar 15 persen pada rally sebelumnya.

“Jumlah alamat yang memegang 1.000 hingga 10.000 BTC (tidak termasuk milik bursa dan penambang) terus meningkat — ini menandakan kepercayaan investor yang semakin kuat,” tulis CryptoQuant di X, Kamis (29/05/2025).

Dompet Milik Whale Bitcoin dan Pergerakannya - CryptoQuant
Dompet Milik Whale Bitcoin dan Pergerakannya – CryptoQuant

Kenaikan ini mencerminkan optimisme tinggi terhadap potensi kenaikan harga Bitcoin di masa depan. Tak hanya itu, data dari Santiment juga memperkuat tren ini. Dompet yang memegang antara 100 hingga 1.000 BTC telah bertambah signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

“Dalam enam minggu terakhir, jumlah dompet di kelompok ini bertambah 337, dengan total tambahan akumulasi sebanyak 122.330 BTC (US$13 miliar),” ungkap Santiment pada analisisnya, Rabu (28/05/2025).

Akumulasi Bitcoin oleh Whale - Santiment
Akumulasi Bitcoin oleh Whale – Santiment

Menariknya, kelompok wallet crypto ini tercatat sebagai yang paling berkorelasi dengan pergerakan harga BTC selama lima tahun terakhir, menjadikannya indikator penting dalam membaca arah pasar.

2. Bitcoin Spot ETF Serap Dana Triliunan Rupiah

Bitcoin Spot ETF di Amerika Serikat terus mencatat arus masuk dana yang positif. Data dari platform SoSoValue menunjukkan bahwa selama 10 hari berturut-turut, dana yang masuk ke produk ini mencapai total lebih dari US$4,2 miliar.

Arus Dana Bitcoin Spot ETF - SoSoValue
Arus Dana Bitcoin Spot ETF – SoSoValue

Glassnode dalam laporan yang dipublikasikan pada Rabu lalu menjelaskan bahwa tekanan beli yang berkelanjutan ini menjadi katalis utama dalam ATH sebelumnya. Kombinasi pembelian dari investor ritel dan institusi menciptakan tekanan naik yang kuat di pasar.

“Tekanan beli yang besar dan konsisten dari ritel maupun institusi menunjukkan kepercayaan yang berkelanjutan, dan telah menjadi dorongan kuat bagi pasar yang mendukung seluruh penembusan ATH sejak Bitcoin ETF mulai diperdagangkan pada 2024,” tulis mereka dalam laporannya.

3. Sentimen Pasar dalam Zona ‘Greed’

Berdasarkan data dari platform Coinglass, Crypto Fear & Greed Index saat ini berada di kisaran 68 hingga 76, menandakan pasar berada di zona greed. Ini merupakan sinyal positif karena sebelumnya sempat melemah dan berada di bawah angka 50 selama Februari hingga April. Namun sejak awal Mei, sentimen pasar kembali menguat.

Crypto Fear and Greed Index - Coinglass
Crypto Fear and Greed Index – Coinglass

Dalam sejarah pergerakan harga Bitcoin, masuknya indeks ke zona greed sering kali menjadi pertanda awal terjadinya reli besar. Investor mulai menunjukkan optimisme yang lebih tinggi, yang kemudian mendorong harga BTC naik lebih lanjut.

Yang menarik, level saat ini masih jauh dari puncak-puncak lokal sebelumnya, yaitu 82 pada Maret 2024 dan 94 pada Desember 2024. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen pasar masih memiliki ruang untuk meningkat sebelum memasuki puncaknya.

4. Open Interest Derivatif Pecahkan Rekor

Minat terhadap pasar derivatif Bitcoin menunjukkan peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. Data dari CoinGlass mencatat bahwa open interest untuk pasar futures melonjak dari sekitar US$50 miliar pada awal April menjadi US$78,4 miliar pada akhir Mei, atau naik lebih dari 50 persen hanya dalam waktu 50 hari.

Bitcoin Open Interest - Coinglass
Bitcoin Open Interest – Coinglass

Sementara itu, menurut data Glassnode, open interest untuk opsi Bitcoin juga mencapai rekor baru sebesar US$46,2 miliar. Lonjakan ini menandakan bahwa para investor dan trader semakin matang dan canggih dalam mengelola risiko.

“Perluasan open interest mencerminkan basis investor yang semakin matang yang semakin banyak menggunakan kontrak untuk menjalankan strategi canggih guna menyempurnakan manajemen risiko dan posisi trading mereka,” jelas Glassnode. 

Bitcoin Open Interest Cetak ATH - Glassnode
Bitcoin Open Interest Cetak ATH – Glassnode

Lonjakan open interest di pasar derivatif biasanya menjadi tanda awal fase bullish dan euforia yang kuat, yang secara signifikan mengiringi bull run Bitcoin.

5. Liquidation Heatmap & MVRV Indikasikan ATH Baru

Data penting terakhir yang mendukung kenaikan harga BTC adalah adalah liquidation heatmap yang menunjukkan zona likuiditas di kisaran US$111.000–115.000. Menurut CoinGlass, zona ini sering bertindak sebagai “magnet harga” karena banyaknya order yang menunggu di area tersebut, sehingga mendorong pergerakan pasar ke arah ini.

Bitcoin Liquidation Heatmap - CoinGlass
Bitcoin Liquidation Heatmap – CoinGlass

Glassnode menambahkan bahwa Bitcoin masih memiliki ruang untuk naik sebelum mencapai zona profit ekstrem berdasarkan indikator MVRV. Garis atas dari MVRV band menandai level tertinggi (ATH) pada fase penemuan harga.

“Seiring pasar memasuki fase penemuan harga, level US$120.000 muncul sebagai zona penting yang menjadi fokus, di mana tekanan jual diperkirakan akan meningkat di dalam dan sekitar zona tersebut,” jelas Glassnode.

Indikator MVRV Bitcoin - Glassnode
Indikator MVRV Bitcoin – Glassnode

Itulah beberapa data penting yang menjadi dasar potensi kenaikan harga Bitcoin saat ini. Meskipun pergerakannya masih stagnan, berbagai indikator tersebut menunjukkan bahwa tren BTC saat ini belum mencapai puncaknya. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait