Dalam perkembangan terbaru yang mengejutkan pasar kripto, Bitcoin (BTC) berhasil melampaui angka US$57.000, mencapai tingkat tertinggi sejak tahun 2021, dan kini siap targetkan harga tertinggi baru.
Peningkatan ini memicu gelombang optimisme di kalangan analis dan ahli, yang kini memandang masa depan Bitcoin dengan pandangan yang sangat bullish.
Harga BTC Diprediksi Targetkan US$88.000Â
Ryan Rasmussen, Analis Riset Kripto Senior di Bitwise, dalam wawancaranya dengan Yahoo Finance, mengungkapkan proyeksi yang sangat optimistis terhadap Bitcoin. Menurut Rasmussen, Bitcoin berpotensi mencapai harga US$88.000 menjelang akhir tahun 2024.
Ia menyebutkan faktor-faktor seperti antusiasme dan sentimen bullish yang berkembang menjelang peristiwa pemangkasan hadiah blok BTC yang akan datang, serta posisi bullish yang diambil oleh trader di masa depan sebagai alasan di balik prediksinya.
“Kami berpikir bahwa Bitcoin pasti akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada tahun 2024. Harga sebelumnya adalah sekitar US$69.000 tetapi kami tidak berpikir itu akan berhenti di situ, kami pikir setidaknya kita akan melihat kenaikan 10 hingga 15 persen selama yang terakhir. tertinggi sepanjang masa pada tahun 2024. Itu akan membawa kita ke kisaran pertengahan US$80.000, jadi menurut saya target kita adalah US$88.000 pada tahun 2024, dan saya masih mempertahankannya,” ujar Ryan.
Selain itu, analis kripto popular Ali mengidentifikasi pola megaphone pada grafik harian Bitcoin, yang menunjukkan potensi kenaikan signifikan menuju US$60.520, asalkan harga Bitcoin dapat bertahan di kisaran US$50.000 hingga US$53.000.
Sorotan pada Ethereum
Tak hanya Bitcoin, Ethereum pun mendapat sorotan. Sejauh ini, Ethereum berhasil mengungguli Bitcoin berkat spekulasi mengenai persetujuan ETF Ethereum spot di AS dan peningkatan DenCun yang dijadwalkan pada Maret, yang diharapkan dapat menurunkan biaya transaksi.
Meskipun demikian, Rasmussen mengingatkan bahwa persetujuan ETF Ethereum spot mungkin tidak akan semulus persetujuan ETF Bitcoin spot. Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Gensler, yang sebelumnya menunjukkan sikap hati-hati terhadap ETF Bitcoin spot, diperkirakan akan menunjukkan sikap serupa terhadap Ethereum.
Rasmussen juga menyoroti bahwa gugatan Grayscale baru-baru ini mungkin tidak memiliki dampak positif yang sama terhadap persetujuan ETF Ethereum spot seperti halnya untuk Bitcoin. Menatap ke depan, ia memperkirakan ada peluang 50 persen baik persetujuan maupun penolakan terhadap ETF Ethereum spot pada Mei. Mari kita saksikan. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.