Seperti yang diprediksi pada 1 Juni 2019 lalu, berdasarkan Fibonacci Tracement, ketika Tron (TRX) berada di Rp527, aksi jual kecil akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Koreksi kemungkinan besar terjadi di kisaran Rp509 atau serendah-rendahnya Rp497. Pantauan di Indodax, siang ini TRX justru tertekan lebih dalam sedikit di kisaran terendah dalam 24 jam, yakni Rp482 pagi hari ini.
Namun, di level itu TRX menemukan support, sehingga mampu naik tipis ke Rp505 pada pukul 12.11 WIB hari ini. Di tren turun seperti ini, menggunakan Fibonacci Retracement, TRX masih belum mampu melewati batas 0,236 (Rp510). Lagipula Moving Average 30 dan 50 masih berada di bawah Moving Average 200 dengan death cross terbaru berada di Rp539 pada pagi ini.
Jikalau TRX mampu melewati tingkat 0,382 (Rp524) dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan besar TRX naik terus, berturut-turut jika melewati Rp534, Rp545 dan Rp558.
Sejak akhir Mei 2019 TRX naik sangat cepat dari Rp449 ke Rp590 pada 2 Juni. Keesokan harinya, 3 Juni dini hari, muncul death cross di rentang 5 menit-an, di mana Moving Average 50 ternyata menghujam Moving Average 200, di level Rp564. Kami memprediksi, dengan sinyal seperti ini kemungkinan besar TRX mampu melanjutkan kenaikannya jikalau melampaui level Rp560. Namun, jika TRX tetap kukuh melewati batas Rp530, maka kemungkinan besar tren bearish akan terjadi, setidaknya hingga di kisaran Rp520. Dan hari ini terbukti TRX melorot hingga terendah di Rp482. [red]