Ekonom, Jim Rickards memprediksi mata uang BRICS bakal dongkrak harga emas, namun dampaknya akan menghempaskan dolar AS
Menurut Rickards, mata uang BRICS yang diberi nama ‘bric’ akan diikatkan (tetapi tidak dapat ditukarkan atau didukung) dengan nilai emas.
“Mata uang BRICS ini akan digunakan untuk merendahkan nilai dolar dengan mendukung harga komoditas,” demikian dikutip News Bitcoin, dalam artikel belum lama ini.
Dalam catatan media crypto, Rickards telah memberikan bersumbangsih mengenai visinya tentang mata uang blok BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).
“Termasuk bagaimana mata uang tersebut dapat digunakan untuk merendahkan nilai dolar AS,” tulis media tersebut.
Rickards menjelaskan, strategi bric yang diikatkan dengan nilai emas disebabkan negara-negara BRICS akan mengikuti pasar emas tanpa campur tangan untuk mengatur nilai tukar mata uang tersebut terhadap dolar.
Hal ini juga akan memungkinkan nilai mata uang tersebut naik ketika inflasi dan depresiasi melanda dolar AS, yang pada dasarnya akan menyebabkan kehancuran greenback (dolar AS).
“Ini adalah cara untuk menghancurkan dolar. Anda tidak memerlukan dolar dan Anda tidak memerlukan emas. Anda hanya perlu cukup pintar untuk mengaitkan mata uang Anda dengan emas, dan ketika inflasi dolar mulai meningkat, mata uang Anda akan bernilai lebih tinggi karena cara Anda mengaitkannya, bukan dengan dolar, tetapi dengan cara Anda mengaitkannya dengan emas,” kata Rickards.
Namun, Rickards menyadari bahwa upaya ini mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk terjadi.
Dia melanjutkan, cara lain untuk mempercepat pelemahan dolar AS adalah dengan mengganggu rantai pasokan komoditas di dunia.
Ekonom merujuk akhir perjanjian gandum Laut Hitam antara Rusia dan Ukraina sebagai contoh, menyatakan bahwa harga gandum naik 10 persen setelah pengumuman penghentian perjanjian tersebut.
“Jadi, jika saya adalah anggota BRICS, dan khususnya Rusia, dan saya memiliki mata uang ini terikat dengan emas, dan saya ingin mata uang saya lebih berharga dan mata uang Anda (dolar AS) kurang berharga, salah satu cara untuk melakukannya adalah mengacaukan rantai pasokan dan menaikkan harga minyak, bensin, dan gandum,” katanya menjelaskan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menyatakan bahwa blok BRICS akan membahas mata uang resmi pada bulan Agustus ini.
Otoritas negeri Beruang Merah juga terbuka dengan niatnya mengembangkan mata uang BRICS berbasis emas.
Pasca pengumuman tersebut menimbulkan spekulasi tentang tujuan di balik akuisisi emas oleh aliansi ini.
Sejauh ini, banyak yang memprediksi kebijakan tersebut dapat memperkuat upaya dedolarisasi yang telah dilakukan oleh aliansi ini dalam beberapa bulan terakhir.
Watcher News melaporkan, BRICS telah lama mendiskusikan ide tentang mata uang alternatif. Di mana, keputusan untuk menjadikan mata uang ini berbasis emas diperkirakan akan memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap dolar AS.
Pertemuan mendatang dari aliansi BRICS pada bulan Agustus ini diharapkan akan menghasilkan keputusan penting yang akan membentuk jalur masa depan aliansi tersebut, termasuk wacana penerbitan uang baru tersebut. [ab]