Tak lama setelah Shopify mengumumkan bergabung di proyek stablecoin Libra, Christopher Giancarlo, mantan Kepala Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) Amerika Serikat mendesak Bank Sentral AS (The Fed) untuk menerbitkan mata uang digital dolar AS.
OLEH: Vinsensius Sitepu
Pemimpin Redaksi Blockchainmedia.id
Giancarlo mengatakan bahwa mata uang digital dolar AS sangat bermanfaat di sektor belanja online. Dan sangat kebetulan, Shopify adalah situs belanja online ternama di dunia asal Kanada. Pun sangat kebetulan pula, ketika ia bergabung di Libra, punya kepentingan lain di masa depan.
Proyek stablecoin Libra yang digembor-gemborkan sejak tahun 2018 “dikecam secara baik” oleh Bank Sentral AS dan parlemen AS. Berkat dosa-dosa Facebook soal penjualan data pengguna Facebook pada beberapa tahun silam, langkah stablecoin Libra bernilai uang dolar AS, yen dan euro dianggap “membahayakan”.
Kurang dari 6 bulan, anggota pendiri Libra Association pun hengkang, seperti Visa misalnya. Visa mengakui “lelah” karena lancarnya Libra tidak seperti yang dijanjikan Facebook. Visa waktu itu bilang akan kembali ke Libra jika sudah ada restu dari pihak berwenang AS. Mark Zuckerberg pun berkata senada.
Dalam perkembangan terkini, kuat dugaan lampu hijau itu mungkin sudah menyala, sebab Bank Sentral AS menguatkan sinyal bahwa pihaknya mungkin menerbitkan versi digital uang dolar AS berbasis teknologi blockchain. Pun mereka siap bekerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaannya.
Maka, bicara mata uang, apapun bentuknya, kita harus bicara tentang kedigdayaan sebuah negara. Dolar AS dalam hal ini masih mendominasi dunia dan dijadikan sebagai cadangan devisa, termasuk oleh Tiongkok.
Tiongkok dengan mata uang digitalnya pun dianggap sebagai ancaman terhadap dominasi dolar, karena yuan digital jadi lebih mudah dikirimkan ke manapun, secara lebih aman, murah dan cepat, selayaknya Anda mengirimkan stablecoin USDT ataupun PAX.
Potensi teknologi blockchain dalam penerbitan mata uang digital oleh bank sentral mungkin tak dapat dibendung dan ditunda-tunda. Percepatan ke arah sana sudah dibuat oleh banyak negara, seperti Kamboja, Jepang, Singapura dan Tiongkok tentu saja.
Bahwa Shopify bergabung ke Libra dan mata uang digital AS kelak berdampak pada belanja online, maka Bank Sentral AS bisa jadi kelak bekerjasama juga dengan Libra-nya Facebook agar dominasi dolar AS tetap menyala. Ingatlah, pengguna Facebook sekarang mencapai miliar orang di seluruh dunia.
Dengan kata lain, dolar digital bisa menggunakan Libra dan Facebook sebagai kendaraan agar penggunaan dolar tidak tergerus dengan mata uang digital lain, khususnya buatan Tiongkok. [red]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.