Mata Uang Digital CBDC: Inovasi Revolusioner dengan Tantangan yang Besar

Mata uang digital CBDC dianggap sebagai inovasi revolusioner dalam sistem keuangan global. Namun, di balik potensi besarnya, teknologi ini juga membawa tantangan signifikan, terutama bagi bank kecil dan menengah yang harus mengadaptasi infrastruktur mereka untuk mengakomodasi perubahan ini.

Di Rusia, adopsi Rubel digital telah memicu diskusi luas tentang biaya besar yang harus dikeluarkan oleh bank tersebut untuk dapat beroperasi dalam ekosistem keuangan digital baru ini.

Meskipun adopsi CBDC menawarkan manfaat besar seperti peningkatan efisiensi sistem pembayaran dan pengurangan ketergantungan pada uang tunai, tantangan finansial dan teknis yang muncul tidak bisa diabaikan. 

Kendala Biaya dan Aspek Teknis yang Dihadapi Bank

Salah satu tantangan utama dalam adopsi mata uang digital CBDC adalah besarnya biaya yang diperlukan untuk meng-upgrade sistem perbankan. 

Menurut laporan dari Kommersant.ru, biaya investasi minimum untuk mengadopsi Rubel digital diperkirakan berkisar antara 120 hingga lebih dari 200 juta Rubel. 

Alexey Voylukov, profesor praktik bisnis MBA di bidang keuangan digital di RANEPA, juga berpendapat bahwa adopsi CBDC perlu diperhatikan dengan seksama, karena biaya yang harus dikeluarkan oleh bank kecil ataupun menengah tidaklah sedikit.

“Bagi sebagian besar bank menengah, ini juga bisa menjadi investasi tanpa imbal hasil, mereka mungkin tidak memiliki satu pun klien dengan dompet Rubel digital, tetapi mereka harus mengeluarkan uang untuk infrastruktur dan pemeliharaannya,” jelasnya sebagaimana tertera pada laporan tersebut.

Selain itu, Rubel juga digital mengharuskan bank untuk melakukan pembaruan menyeluruh terhadap sistem-sistem mereka, termasuk layanan remote banking services (RBO) dan automated banking system (ABS). 

“Bahkan untuk bank menengah, biaya investasi hardware tidak kurang dari 40 juta Rubel, dan software tidak kurang dari 80 juta Rubel,” menurut temuan laporan itu. 

Ini menunjukkan bahwa tantangan finansial bukan satu-satunya masalah, tetapi juga adanya kebutuhan untuk mengembangkan infrastruktur teknis yang mampu mendukung operasi dengan mata uang digital bank sentral.

Solusi Cloud sebagai Alternatif?

Meskipun biaya besar menjadi penghalang utama yang menghambat adopsi mata uang digital CBDC di Rusia, beberapa ahli percaya bahwa solusi cloud dapat membantu mengurangi beban finansial ini. 

Solusi cloud memungkinkan bank kecil dan menengah untuk mengakses infrastruktur yang dibutuhkan tanpa harus melakukan investasi besar-besaran di awal. 

Platform cloud dan bentuk perantara lainnya dapat secara tidak langsung menyediakan layanan yang diperlukan,” jelas Viktor Dostov, Ketua Asosiasi Peserta Pasar Uang Elektronik.

Namun, ketersediaan dan kecepatan pengembangan solusi ini masih menjadi tanda tanya. Bank kecil membutuhkan solusi yang cepat dan efisien agar dapat mengikuti perubahan di pasar, dan jika teknologi ini tidak segera tersedia, mereka berisiko tertinggal dalam adopsi CBDC. 

Selain itu, biaya jangka panjang dari penggunaan solusi cloud juga harus diperhitungkan, karena bank tersebut mungkin masih perlu membayar lisensi tambahan seiring dengan meningkatnya volume transaksi.

Tantangan Besar Adopsi Mata Uang Digital CDBC

Tantangan yang dihadapi oleh bank kecil di Rusia juga dapat dilihat dalam kasus adopsi CBDC di Norwegia. Norges Bank, bank sentral Norwegia, saat ini sedang mempelajari kemungkinan adopsi mata uang digital CBDC, tetapi mereka tidak merasa terburu-buru untuk mengimplementasikannya.

Meskipun Norwegia merupakan salah satu negara paling cashless di dunia, mereka mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dan memilih untuk terlebih dahulu membuat rencana yang matang sebelum mengadopsinya secara masal. 

Hal ini menunjukkan bahwa bahkan di negara-negara dengan infrastruktur keuangan digital yang maju, ada kesadaran bahwa adopsi CBDC memerlukan perencanaan yang cermat, terutama terkait dengan biaya dan dampaknya pada stabilitas keuangan.

Saat ini, Norges Bank lebih terfokus pada pendekatan wholesale, yang dirancang untuk transaksi antara bank dan bank sentral, sambil mempertimbangkan opsi untuk retail. 

Prospek Jangka Panjang Mata Uang Digital CBDC

Meskipun saat ini adopsi Rubel digital dan mata uang digital CBDC lainnya, seperti Brasil, Indonesia dan Norwegia tampak penuh tantangan, para ahli percaya bahwa dalam jangka panjang, biaya adopsi akan menurun seiring dengan meningkatnya ketersediaan solusi berbasis cloud dan teknologi siap pakai. 

Selain itu, pengalaman bank besar yang sudah lebih dulu terhubung ke platform digital diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi bank kecil dan menengah untuk mengikuti jejak mereka.

“Pada akhirnya, kami berharap munculnya solusi out-of-the-box dan platform cloud yang dapat menurunkan ambang batas masuk secara signifikan,” kata Sergey Dobridnyuk, Kepala Lini Produk di Diasoft. 

Solusi ini diharapkan akan membantu mempercepat adopsi CBDC di kalangan bank kecil dan menengah, sehingga membuat mata uang digital bank sentral ini lebih dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait