Jay Hao, CEO bursa aset kripto OKEx mengatakan, bahwa pengembangan mata uang digital renminbi oleh Bank Sentral Tiongkok dipandang sangat penting. Kelak mata uang itu memainkan peran penting dalam industri aset kripto dan keuangan global.
Oleh Bank Sentral Tiongkok, nama resmi sistem mata uang digital adalah DC/EP (Digital Currency/Electronic Payment).
“Menurut saya DC/EP bisa menjadi game-changer di sektor keuangan, blockchain dan aset kripto. Sederhananya, DC/EP adalah format digital dari uang kertas dan uang logam renminbi/yuan Tiongkok yang kami gunakan setiap hari,” kata Hao, dilansir dari Hackernoon, Senin (27 April 2020).
Lanjut Hao, tidak seperti Bitcoin atau Libra dan USDT, yang masing-masing tidak didukung oleh bank sentral atau dikeluarkan oleh lembaga swasta, DC/EP 100 persen didukung oleh dana cadangan pemerintah. Terlebih lagi, dari perspektif hukum, DC/EP adalah legal tender, sehingga pedagang tidak dapat menolak pembayaran menggunakan DC/EP.
Dibandingkan dengan Alipay dan WeChat Pay, DC/EP ini dirancang untuk menggantikan uang cadangan saat ini (M0), yang merupakan uang tunai. Sedangkan dana yang disimpan di Alipay dan WeChat Pay adalah M2, setoran dari lembaga keuangan non-penyimpanan.
“Artinya DC/EP adalah uang tunai baru dalam bentuk digital. Selain itu, status hukum dan tingkat keamanan mata uang digital bank sentral ini jauh lebih tinggi daripada saldo di Alipay dan WeChat Pay. Dan lagi pemegang DC/EP tidak perlu khawatir tentang risiko kehilangan dana mereka,” tegas Hao.
Keunggulan lainnya adalah DC/EP menghilangkan masalah tentang mahalnya biaya penerbitan, penarikan dan penyimpanan uang kertas, serta ketidaknyamanan dalam membawa dan menggunakan uang tunai.
Selain itu, ini dapat membantu pihak berwenang untuk memantau sirkulasi dan penggunaan mata uang, memberikan acuan yang sangat baik untuk merumuskan dan menerapkan kebijakan moneter di masa depan.
Selain itu, DC/EP memfasilitasi pemantauan tidak pencucian uang, penggelapan pajak, anti korupsi dan pendanaan organisasi kejahatan.
“Pendek kata, ini dapat mendorong perkembangan ekonomi digital Tiongkok dan meningkatkan mutu layanan keuangan di daerah tertinggal dan terpencil,” pungkasnya. [Hackernoon/red]