Pasar kripto kini memasuki fase yang semakin menarik, dengan altcoin selain Bitcoin mulai menarik perhatian investor dan perusahaan besar. Salah satunya adalah mata uang kripto Solana (SOL), yang kini menjadi sorotan utama setelah beberapa perusahaan besar mulai meliriknya.
Mercurity Fintech Siapkan Rp3,2 Triliun untuk Borong SOL
Pada Senin (21/07/2025), Mercurity Fintech Holding Inc. (MFH) mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian senilai US$200 juta (sekitar Rp3,2 triliun) dengan Solana Ventures Ltd. untuk memulai strategi digital asset treasury berbasis SOL.
Wilfred Daye, Chief Strategy Officer dari MFH, menjelaskan bahwa perusahaan berencana mengakumulasi posisi besar dalam SOL karena altcoin ini sangat sesuai dengan visi dan kebutuhan perusahaan mereka.Â
“Solana muncul sebagai lapisan berperforma tinggi untuk aset tokenized, pembayaran real-time, dan DeFi kelas institusional—menggabungkan kecepatan, efisiensi biaya, dan penerimaan regulasi yang semakin berkembang,” ungkap Daye.
Dengan langkah ini, MFH tidak hanya fokus pada pembelian SOL, tetapi juga berencana untuk menghasilkan yield jangka panjang melalui staking, validator nodes, dan protokol DeFi berbasis Solana.Â
Selain itu, MFH juga akan berinvestasi dalam berbagai proyek di ekosistemnya, termasuk aset dunia nyata (RWA) dan produk tokenisasi. Langkah ini semakin memperkuat posisi mata uang kripto Solana sebagai bagian integral dalam strategi jangka panjang mereka.
Solana Menjadi Primadona Baru di Pasar Kripto
Tak hanya Mercurity, perusahaan besar lainnya juga mulai menunjukkan ketertarikannya pada mata uang kripto Solana. Upexi, misalnya, mengumumkan rencana untuk berinvestasi hingga 1,65 juta SOL pada awal Juli lalu.Â
Bank Jepang Gandeng Solana dan Fireblocks untuk Uji Coba Stablecoin
Selain itu, lembaga keuangan seperti Minna Bank juga tengah menguji stablecoin mereka pada jaringan ini, yang membuka peluang lebih luas bagi blockchain ini untuk diterima di sektor keuangan.
Solana kini menjadi salah satu altcoin terkemuka di pasar kripto. Dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$100 miliar dan volume perdagangan harian yang mencapai US$10 miliar, SOL berada di posisi 10 besar, bersaing ketat dengan Ethereum. Harga SOL juga melonjak lebih dari 40 persen dalam sebulan terakhir, menunjukkan semakin tingginya minat dari institusi dan pengguna.
Kenaikan harga ini didorong oleh kemajuan teknologi yang dimiliki blockchain ini, peningkatan popularitas meme coin di jaringan Solana, serta peluncuran SOL ETF yang sukses. Faktor-faktor ini semakin memperkuat posisinya di pasar dan meningkatkan performanya.
Menatap Masa Depan Cerah Solana:
Seiring ekosistem yang terus berkembang, blockchain ini semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin di pasar crypto. Dukungan dari perusahaan besar dan peluncuran produk baru yang terus berlanjut semakin menunjukkan prospek cerah mata uang kripto Solana.
Peningkatan adopsi dan bergabungnya institusi memberi peluang besar bagi SOL untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem DeFi dan blockchain. Potensi pertumbuhannya semakin terlihat jelas seiring dengan semakin luasnya penerimaan teknologi ini di berbagai sektor. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.