Pasca Halving beberapa waktu lalu, hash rate Bitcoin Cash (BCH) pun menurun drastis. Sehingga blockchain-nya berpotensi diretas dengan biaya yang amat murah. Berapa?
Bitcoin Cash (BCH) dan Bitcoin Satoshi’s Vision (BSV) sudah mengalami Halving pada beberapa waktu lalu. Imbalan kepada miner, sekaligus merupakan produksi coin yang baru berkurang dari 12,5 unit menjadi 6,25 unit per block.
Namun, di saat yang bersamaan hash rate BCH dan BSV menurun drastis, sehingga berpotensi diretas dengan biaya yang amat murah.
Menurut laporan Cointelegraph pada 10 April 2020 lalu, penyebab penurunan hashrate itu adalah penambang memindahkan daya komputasi mereka blockchain Bitcoin, yang saat ini dianggap paling menguntungkan.
Berdasarkan data Bitinfocharts, pada 8 April 2020, hash rate BCH berada di kisaran 3,5804 Exahash per detik per hari. Namun turun drastis menjadi 1,4339 Exahash per detik per hari pada 10 April 2020.
Sedangkan hash rate BSV setali tiga uang, turun dari 3,010 Exahash per detik per hari pada 9 April 2020 menjadi 923 Exahash per detik per hari.
Para pendukung BSV mengatakan penurunan hash rate hanya bersifat sementara, sehingga berdampak negatif terhadap pendapatan para penambang.
“Halving memang bermakna pengurangan langsung keuntungan para penambang. Namun untuk jangka panjang, keuntungan itu akan pulih seiring nanti semakin banyaknya transaksi,” kata Jimmy Nguyen, Presiden Asosiasi Bitcoin SV dan mantan CEO nChain.
Hash rate merupakan patokan kekuatan komputasi blockchain BTC, BCH dan BSV. Semakin besar hash rate-nya, maka semakin sulit ia diretas melalui teknik 51 percent attack.
Teknik itu mengharuskan beberapa entitas secara tepat dan terarah menguasai hash rate hingga 51 persen dari total hash rate yang ada, sehingga mampu membatalkan sejumlah transaksi dan mencuri coin.
Namun, mengingat tingkat kesulitannya teramat tinggi, maka diperlukan biaya yang sangat besar. Di saat yang sama peluang keberhasilannya pun teramat kecil.
Biaya Meretas
Berdasarkan perhitungan Crypto51, per 10 April 2020, dengan penurunan drastis hash rate BCH, maka biaya meretasnya kurang dari US$7.500 (Rp118 juta) per jam. Sedangkan untuk meretas blockchain BSV sekitar US$8.142 (Rp128 juta).
Sedangkan untuk meretas Bitcoin, dengan hash rate saat ini, sebelum Halving pada Mei 2020 nanti masih cukup tinggi, biayanya sekitar Rp8,8 miliar per jam. Tentu saja perhitungan itu hanya di atas kertas alias secara teoritis, namun cukup memungkinkan dilakukan dengan biaya yang teramat besar. [Cointelegraph/Decrypt/red]