Max Keiser, pendukung Bitcoin (BTC), yang juga pemandu acara di Russian Today meyakini bahwa Bank Sentral Inggris akan membeli Bitcoin (BTC), sebelum harganya mencapai US$1 juta per BTC.
Max Keiser memang terkenal sebagai “tokoh garis keras” Bitcoin sejak tahun 2011. Gaya bicaranya juga sangat blak-blakan jika membincangkan topik panas yang satu ini.
Keizer mengatakan bahwa Bank of England (BoE), bank sentral Inggris akan berebut untuk membeli Bitcoin sebelum aset itu diperdagangkan pada US$1 juta.
Keizer mencatat bahwa potensi adopsi Bitcoin oleh BoE adalah bagian dari gagasan yang lebih luas, bahwa aset tersebut telah ‘membunuh’ bank sentral, dilansir dari Express.co.uk, belum lama ini.
Dia menyatakan bahwa BoE akhirnya mempertimbangkan untuk mengadopsi Bitcoin, sebuah proses yang berada dalam berbagai fase, yang dia samakan dengan “lima tahap kesedihan”. Keizer percaya bahwa bank berada dalam fase kemarahan.
“Fase tawar-menawar akan menjadi tahap di mana mereka menerbitkan mata uang digital bank sentral mereka, dan ketika itu gagal, muncul depresi karena harga mencapai £363.000 (US$500.000) dan kemudian penerimaan dengan Bank of England yang berebut untuk membeli Bitcoin sebelum mencapai £727.000 (US$1 juta) per BTC,” kata Keiser.
Komentarnya muncul setelah Wakil Gubernur Bank of England, Sir Jon Cunliffe mengindikasikan bahwa kripto mengancam ekonomi global dan menyerukan regulasi sektor tersebut.
Padahal sebelumnya, dalam pernyataan resmi lembaga itu, kripto belum berdampak negatif pada ekonomi kerajaan yang mata uangnya pernah berjaya itu.
Secara teknologi, dalam sejumlah segi Bitcoin memang lebih efisien dibandingkan dengan sistem keuangan konvensional. Pengguna bisa mengirimkan uang dalam bentuk Bitcoin tanpa batas tidak melalui bank atau dukungan perusahaan keuangan biasa, kapan dan di mana saja.
Efisiensi itu diwujudkan tegas oleh El Salvador, di mana Bitcoin untuk kali pertama sah dan resmi sebagai alat pembayaran selain dolar AS. Negara itu bisa menghemat ratusan juga dolar per tahun atas biaya kirim uang dari AS ke dalam negeri.
Bank Sentral Inggris Atur Ketat Kripto
Sejak awal Bitcoin muncul, bank sentral negara manapun sudah mengawasinya, khususnya dari negara-negara yang nilai mata uangnya paling banyak digunakan dalam perdagangan internasional.
Menurut Cunliffe, jika peraturan ketat tidak dikenakan pada Bitcoin dan kripto, maka itu umumnya dapat memicu krisis keuangan.
Dia mengutip volatilitas aset sebagai alasan utama untuk melarang Bitcoin.
“Tetapi seperti yang ditunjukkan oleh krisis keuangan kepada kami, Anda tidak perlu memperhitungkan sebagian besar sektor keuangan untuk memicu masalah stabilitas keuangan. Lihat saja kasus kredit macet perumahan rakyat di AS pada tahun 2008,” kata Cunliffe.
Pejabat tersebut menyatakan bahwa Bitcoin menimbulkan risiko stabilitas yang dapat tumbuh dengan cepat, mempengaruhi sistem keuangan secara umum.
Dia mengatakan bahwa perhatian utama adalah bahwa aset kripto tidak memiliki nilai intrinsik dan rentan terhadap koreksi harga yang signifikan.
Cunliffe mengakui bahwa pemerintah harus berhati-hati untuk tidak bereaksi berlebihan atau mengklasifikasikan pendekatan baru sebagai “berbahaya” karena berbeda.
Namun, dia menyatakan bahwa kripto dan teknologi di belakangnya menawarkan peningkatan radikal dalam layanan keuangan. [ps]