Memahami Dusting Attack Kripto dan Cara Menghindarinya!

Kripto memang menawarkan privasi dan anonimitas kepada para penggunanya. Namun, ada berbagai cara yang masih bisa dilakukan oleh kelompok peretas untuk melacak identitas pemilik dompet, salah satunya adalah dusting attack

Nah, untuk memahami lebih lanjut tentang apa itu dust attack serta bagaimana cara kerja dari metode peretasan kripto ini, simak penjelasan berikut!

Apa Itu Dusting Attack?

Contoh Dusting Attack pada Jaringan Blockchain Ethereum
Contoh Dusting Attack pada Jaringan Blockchain Ethereum

Dusting attack adalah sebuah metode peretasan kripto yang biasanya dilakukan dengan cara mengirimkan sejumlah kecil aset, yang disebut dust, ke banyak alamat dompet. 

Tujuan serangan ini untuk melacak pergerakan transaksi dan mencoba mengungkap identitas pemilik dompet kripto yang seharusnya anonim. 

Serangan ini kaya ada orang asing yang ngasih uang receh ke dompet digital milikmu. Receh ini kelihatan nggak penting, tapi sebenarnya mereka lagi ngintip ke mana aja uang itu bergerak buat cari tahu siapa kamu.

Siapa yang Melakukan Dusting Attack?

Dust attack biasanya dilakukan oleh berbagai pihak dengan tujuan berbeda mulai dari kelompok kriminal, lembaga pemerintah, sampai perusahaan analitik.

Kelompok kriminal memakai metode peretasan kripto ini untuk melacak pemilik dompet dengan aset yang besar, lalu melakukan penipuan, pemerasan, atau bahkan penculikan. 

Lembaga pemerintah seperti otoritas pajak dan penegak hukum bisa menggunakannya untuk membongkar jaringan kriminal, pencucian uang, atau penghindar pajak. 

Sementara perusahaan analitik blockchain biasanya melakukan dusting attack untuk penelitian atau atas permintaan pemerintah.

Selain untuk melacak identitas, dusting juga biasanya digunakan untuk beriklan, menguji kekuatan jaringan, ataupun menyamarkan jejak transaksi. 

Meskipun teknologi pelacakan saat ini terus berkembang, belum ada jaminan semua aktivitas dust attack bisa terlacak sepenuhnya.

Cara Menghindari Dusting Attack

Dusting attack bisa membahayakan privasi pemilik aset kripto karena memungkinkan pelaku melacak aktivitas transaksi. Meski tidak bisa dihindari sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk melindungi identitas dan asetmu dari serangan ini. 

9 Tips Mengamankan Aset Kripto dari Perampok seperti Kasus di Bali

Berikut adalah beberapa cara efektif yang bisa kalian lakukan untuk menghindari metode peretasan kripto yang cukup berbahaya ini.

1. Tandai Transaksi yang Tidak Terpakai (UTXO)

Beberapa dompet kripto menyediakan fitur untuk menandai Unspent Transaction Output (UTXO) atau transaksi bernilai kecil sebagai “do not spend” yang membantu investor dan trader untuk terhindar dari dusting attack

Fitur ini biasanya memungkinkanmu memisahkan dust agar tidak digunakan dalam transaksi berikutnya. Dengan begitu, pelaku tidak bisa melacak aliran dana dari dust yang mereka kirimkan.

2. Jangan Sembarangan Membagikan Alamat Wallet

Memberikan alamat dompet ke sembarang pihak meningkatkan risiko menjadi target dust attack. Pelaku bisa memanfaatkan alamat tersebut untuk mengirimkan dust dan membuat jebakan kripto untuk melacak aktivitasmu. 

Hindari membagikan address di sosial media seperti Telegram, X, atau platform airdrop yang mencurigakan,. Kalau kamu harus membagikan alamat, pastikan hanya dibagikan kepada pihak tepercaya dan gunakan wallet terpisah untuk aktivitas publik.

3. Gunakan Wallet yang Berbeda untuk Airdrop

Jika kamu sering mengikuti airdrop atau menerima kripto gratis, gunakan dompet terpisah dari. Cara ini akan membatasi informasi yang dapat dikumpulkan melalui dusting attack, yang dilakukan oleh pelaku dari transaksi yang melibatkan dust atau dana mencurigakan lainnya.

4. Buat Alamat Baru di Setiap Transaksi

Menggunakan dompet jenis Hierarchical-Deterministic (HD) adalah cara efektif untuk melindungi privasi. Dompet ini otomatis membuat alamat baru setiap kali kamu melakukan transaksi, sehingga mempersulit pelaku dust attack untuk melacak aktivitasmu di blockchain. Namun sayangnya, tidak semua jaringan dan penyedia menyediakan jenis wallet ini.

5. Konversi Dust Menjadi Aset Lain

Beberapa bursa kripto menyediakan fitur untuk mengonversi dust menjadi aset lain yang lebih bernilai. Dengan mengonversi dust, kamu dapat menghapus jejak dan menghindari kesalahan fatal yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku dusting attack untuk melacak aktivitas dompetmu.

Bagaimana Jika Dompet Kripto Sudah Terkena Dusting Attack?

Jika dompet kriptomu sudah terlanjur menjadi korban metode peretasan kripto ini, jangan langsung panik. Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk melindungi privasi dan mencegah pelaku kriminal untuk melacak aktivitas transaksi.

Waspada! Kejahatan di Industri Kripto Masuki Era yang Lebih Berbahaya

Berikut beberapa cara yang bisa kalian lakukan untuk meminimalisir risikonya:

1. Jangan Gunakan Dust untuk Transaksi

Jangan gunakan atau kirimkan kripto dalam jumlah kecil yang tiba-tiba muncul di dompetmu. Jika kamu menggunakannya, pelaku bisa melacak aktivitas dan menghubungkan identitasmu. 

Biarkan saja aset yang dikirim oleh para pelaku dusting attack tersebut tersimpan di dompetmu atau gunakan fitur “do not spend” yang disediakan oleh bursa kripto atau penyedia apabila memang tersedia.

2. Cek Saldo Dompet Secara Rutin

Selalu pantau saldo dompetmu untuk memastikan tidak ada transaksi yang mencurigakan. Aktifkan notifikasi di aplikasi dompet agar kamu langsung tahu jika ada transaksi masuk atau keluar. 

Dengan memeriksa wallet secara rutin, kamu bisa segera bertindak jika menemukan sesuatu yang aneh dan mungkin terindikasi menjadi korban dari dust attack.

3. Pindahkan Aset Bernilai ke Wallet Baru

Jika kamu merasa privasimu terancam, pindahkan aset kripto utamamu ke dompet baru yang belum pernah menerima dust. Ini mencegah pelaku melacak dana pentingmu dan menjaga keamanan aset dalam jangka panjang.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat mengurangi risiko atau bahkan menghindari pelacakan, sehingga keamanan aset kripto dan identitasmu tetap terjaga. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait