Seperti pasar suatu aset pada umumnya, pasar kripto juga tak luput dari apa yang disebut psikologi pasar, karena tetap melibatkan manusia di dalamnya.
Perlu kita ketahui bersama bahwa, dalam pasar aset yang melibatkan manusia, aka akan ada yang disebut psikologi pasar karena mencakup perasaan manusia seperti rasa takut (fear) dan keserakahan (greed).
Dalam skala individu, ini akan disebut dengan psikologi trader, dan dalam skala keseluruhan, ini akan disebut dengan psikologi pasar.
Apa Itu Psikologi Pasar Kripto?
Tentu saja, dalam menyikapi pergerakan harga jangka pendek dan panjang di pasar kripto, akan ada perbedaan dua arah.
Tidak hanya perbedaan untuk melihat harga akan naik atau turun, ini juga akan menjadi perbedaan antara apakah harga akan berlanjut reli atau terkonsolidasi.
Psikologi pasar kripto adalah gambaran psikologi dari para pelaku di dalamnya, yang pada akhirnya menggerakan pasar karena ada pemenang (sudut pandang yang lebih mayoritas) yang menggerakannya.
Tentu saja, dalam setiap pergerakan harga, akan selalu ada pihak yang meraih keuntungan dan meraih kerugian di saat yang bersamaan karena uang telah mengalir ke pihak yang untung.
Saat harga menguat, itu berarti sebagian besar pelaku pasar beranggapan bahwa harga dalam posisi di bawah nilai semestinya (undervalued), atau bisa saja masih dalam tren bullish
Sebaliknya, saat harga melemah, itu berarti sebagian besar pelaku pasar beranggapan bahwa harga dalam posisi di berlebihan dari nilai semestinya (overvalued), atau bisa saja masih dalam tren bearish.
Apa yang Mempengaruhinya?
Meski ada cukup banyak faktor, ada dua faktor umum yang sangat mempengaruhi pasar, baik itu dalam jangka pendek, maupun dalam jangka panjang.
Dua faktor tersebut adalah faktor teknikal dan juga fundamental. Dua faktor yang sangat umum digunakan dalam berbagai pasar lainnya seperti pasar valuta asing (forex), komoditas (emas, perak, paladium, minyak, kapas, dan sebagainya) dan saham.
Namun, perlu digarisbawahi bahwa, semua faktor ini akan mengarah ke tingkat keseimbangan antara “permintaan dan penawaran” dari suatu aset di pasar kripto. Ini adalah inti dari pergerakan harga aset.
Faktor FundamentalÂ
Dari sisi fundamental, para pelaku pasar, trader dan investor, akan menjadikan sentimen dari suatu berita ekonomi sebagai dasar untuk membaca prospek pergerakan harga ke depannya.
Misalkan, saat Tiongkok melarang penambangan kripto di pertengahan Mei 2021, para pelaku pasar memasuki fase ketakutan (fear) yang menyebabkan aksi penjualan besar-besaran.
Mengapa? Itu karena secara psikologi, mereka mengkhawatirkan adanya hal merugikan bagi aset kripto sehingga mereka melikuidasi kepemilikkannya untuk mengamati bagaimana pasar selanjutnya.
Mencari keamanan membuat investor melirik aset lain yang minim risiko seperti dolar AS, karena saat itu ada harapan stimulus dan sebagainya yang membuat mata uang AS ini menguat hingga penghujung tahun 2021.
Dan yang terbaru, saat data inflasi AS menghantam mata uangnya, aset kripto mencoba bangkit di pertengahan Januari ini sebagai sikap cepat pasar akan selera risiko yang membuat aset berisiko seperti kripto kembali dilirik.
Apakah ini menjadi tanda pemulihan pasar kripto? Belum tentu.
Berita bisa saja hanya bersifat jangka pendek karena ini akan tergantung seberapa besar dampak yang disebabkan sentimen tersebut terhadap perekonomian global.
Faktor Teknikal
Dari sisi teknikal, para pelaku pasar akan berpegang pada sinyal-sinyal yang ada pada pergerakan harga di masa lalu, atau biasa disebut dengan price action.
Pada price action, para pelaku pasar biasanya akan menggunakan pemetaan yang disebut dengan area support and resistance (SnR).
Area SnR biasanya akan dipetakan dari titik high dan low utama dari suatu pergerakan harga.
Bisa dilihat, saat harga naik memasuki area resistance, harga mulai mendapatkan perlawanan jual yang mumpuni. Sedangkan, saat harga memasuki area support harga mulai mendapatkan perlawanan beli yang mumpuni.
Memang, untuk bisa memetakan area tersebut, dibutuhkan pengalaman dan jam terbang yang tidak sebentar. Tetapi, inilah yang membuat para trader mampu mendulang keuntungan lebih cepat dibandingkan investor. Memanfaatkan volatilitas harga yang besar di pasar kripto.
Selain itu, penggunaan alat bantu seperti indikator dan tools teknikal juga biasa digunakan untuk membantu para trader mengambil keputusan transaksi mereka.
Namun jangan salah, analisa teknikal juga dapat dijadikan pedoman untuk investasi jangka panjang. Begitu pun sebaliknya, analisa fundamental juga dapat dijadikan pedoman transaksi jangka pendek.
Pada intinya, kedua faktor tersebut adalah penggerak psikologi manusia di dalamnya, untuk bergerak secara bersamaan (dalam skala masif) dan untuk menjadi psikologi pasar yang menggerakan harga aset, dalam kasus ini, aset kripto. [st]