Jikalau Anda rajin “googling” Anda akan mendapatkan jutaan hasil pencarian mengenai Bitcoin dan teknologi blockchain sebagai asas mata uang/aset kripto itu. Berdasarkan data dari Google Trend, minat pencarian dengan kata kunci (keyword) “bitcoin” semakin meningkat pesat sejak awal April 2019, terlebih-lebih dari Indonesia. Memang besarannya masih kalah jauh ketika tahun 2017, saat Bitcoin memuncak hingga hampir setara Rp300 juta. Patut Anda ingat bahwa return of investment (ROI) Bitcoin mencapai 5.795,26 persen, berdasarkan data Coinmarketcap. Luar biasa!
OLEH: Gabriel Rey
CEO Triv.co.id dan Tpro.co.id
Lantas bagaimana dengan pasar kripto di Indonesia, dengan pertumbuhan bursa aset kripto yang meningkat selama setahun terakhir ini? Apakah adopsinya sudah cukup besar, dengan besaran kesadaran yang juga tinggi?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Triv bekerjasama dengan Grapadi Konsultan terhadap 1 juta responden, bahwa mayoritas pengguna Bitcoin dan aset kripto di Indonesia 97 persen di antaranya adalah kaum pria, dan hanya 3 persen perempuan.
Hasil penelitian itu, perihal usia pengguna juga cukup menarik dicermati, yakni mayoritas pengguna Bitcoin dan aset kripto berusia 25-34 tahun. Ini tentu sejalan dengan pandangan saya sebelumnya, bahwa generasi muda seperti itu cenderung lebih agresif melakukan investasi berisiko tinggi. Rentang usia hampir sama dengan data investor di pasar saham di Bursa Efek Indonesia. Namun, pengguna yang mengenali aset kripto pantas disebut unik, karena meyakini nilai-nilai dasarnya untuk memperoleh laba dari kelas aset baru ini.
Dalam penelitian itu, Triv juga mengajukan pertanyaan mengapa kalangan perempuan enggan berinvestasi pada Bitcoin. Kebanyakan mereka mengatakan bahwa mereka lebih konservatif dalam menggunakan uang alias lebih berhati-hati dalam menginvestasikan uangnya.
Selain berusia 25-34 tahun, mayoritas pengguna Bitcoin merupakan para profesional muda yang telah berpenghasilan cukup tinggi dan bukan dalam masa pendidikan (kuliah). Berdasarkan data yang dihimpun oleh Triv, diperkirakan bahwa setiap Rp10 triliun uang kalangan milenial yang masuk ke Bitcoin akan membuat nilai bitcoin naik hingga 25 persen. Dengan jumlah total milenial di Indonesia berkisar di angka 60 juta jiwa, ini mampu membuat Bitcoin menjadi aset dengan potensi return yang tinggi.
Dari penelitian itu setidaknya cukup menggambarkan banyaknya milenial yang telah mengerti dan paham tentang bitcoin. Menurut saya, walaupun pengguna Bitcoin masih didominasi milenial, tidak menutup kemungkinan ke depannya ketika Bitcoin lebih mainstream, generasi yang lebih tua akan ikut mempertimbangkan Bitcoin sebagai salah satu instrument tambahan investasi. [ed]