MemeStrategy Main Serius di Kripto, Solana Jadi Pilihan Pertama

Langkah mengejutkan datang dari salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Hong Kong. MemeStrategy, yang berada di bawah kendali Pendiri Memeland dan mantan CEO 9GAG, Ray Chan, secara resmi mengumumkan pembelian sebanyak 2.440 koin Solana (SOL) senilai HK$2,91 juta, setara Rp6,138 miliar.

Yang bikin heboh? Dana yang digunakan ternyata berasal dari kas internal perusahaan, tanpa ada urusan investor luar atau dana pinjaman. Dan ya, pasar langsung bereaksi. Saham perusahaan itu melonjak nyaris 21 persen hanya dalam waktu singkat setelah kabar ini mencuat.

Padahal, selama ini publik mengenal MemeStrategy sebagai entitas yang bergerak di ranah hiburan digital dan budaya internet. Namun, keputusan untuk mengalokasikan aset treasuri ke dalam koin Solana justru menunjukkan arah yang jauh lebih berani, menyentuh wilayah kripto yang sering dianggap penuh risiko.

Apalagi, Solana bukan sekadar aset digital biasa. Ia punya reputasi sebagai salah satu jaringan blockchain dengan performa tinggi, banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi keuangan terdesentralisasi, NFT, bahkan game Web3.

Jadi, bisa dibilang, MemeStrategy sedang mencoba bermain di liga baru, dengan modal kepercayaan pada masa depan teknologi.

Mirip Strategi MicroStrategy, Tapi Pilihannya Beda

Kalau nama MicroStrategy dan Bitcoin terdengar familiar, ini mungkin déjà vu. Dulu, MicroStrategy ramai diperbincangkan karena menggunakan cadangan keuangan perusahaannya untuk membeli Bitcoin dalam jumlah besar.

Nah, MemeStrategy tampaknya memilih pendekatan yang serupa, hanya saja alih-alih Bitcoin, mereka menjatuhkan pilihan pada Solana.

Mengapa? Jawabannya mungkin ada pada kecepatan dan efisiensi jaringan Solana, yang memang dikenal lebih cepat dan murah dalam urusan transaksi. Ini membuatnya menarik sebagai ekosistem tempat membangun dApps atau proyek Web3 lain yang bisa menyatu dengan arah bisnis MemeStrategy.

Namun demikian, pendekatan ini juga mengundang tanda tanya. Di satu sisi, investor lama tentu bertanya-tanya, apakah ini keputusan jitu atau hanya eksperimen musiman?

Di sisi lain, langkah ini jelas memicu harapan baru bagi pasar yang selama ini menginginkan institusi tradisional mulai bersentuhan dengan dunia kripto secara lebih konkret.

Menariknya, tidak sedikit yang melihat aksi MemeStrategy ini sebagai pembuka pintu bagi perusahaan publik lainnya di Asia untuk mulai mengintegrasikan aset digital ke dalam neraca keuangannya.

Solana, Ray Chan dan Jembatan Menuju Web3?

Peran Ray Chan di balik strategi ini jelas tidak bisa dikesampingkan. Sebagai sosok yang sebelumnya membesarkan 9GAG, platform humor yang berjaya di era awal media sosial, Chan kini mengarahkan fokusnya ke masa depan internet.

Lewat Memeland, ia sudah sejak lama menunjukkan ketertarikan pada NFT dan komunitas Web3. Maka tidak heran jika kini ia mencoba menggeser arah bisnis MemeStrategy ke ranah yang sejalan dengan visi jangka panjangnya itu.

Lebih lanjut lagi, keputusan ini juga sejalan dengan tren yang mulai tumbuh di kawasan Asia, khususnya setelah sejumlah negara seperti Tiongkok dan Korea Selatan mulai memperkuat riset dan infrastruktur blockchain mereka.

Sementara di Tiongkok, kendati regulasi atas kripto ketat, riset teknologi blockchain terus didorong. Maka, strategi MemeStrategy bisa dilihat sebagai bagian dari arus besar yang mulai menempatkan aset digital bukan sekadar instrumen spekulatif, melainkan bagian dari strategi bisnis jangka panjang.

Secara tidak langsung, hal ini juga mengisyaratkan bahwa kripto bukan lagi milik segelintir trader bermodal nekat di kamar tidur yang berharap jadi miliarder semalam.

Saat perusahaan publik mulai serius mengalokasikan dananya ke dalam aset seperti Solana, itu artinya lanskap permainan sedang berubah. Mungkin saatnya kita bertanya: setelah ini, siapa lagi yang akan menyusul jejak MemeStrategy? [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait