Menakar Manfaat Security Token

Animo masyarakat terhadap pasar blockchain dan kripto yang meledak di tahun 2017, mulai lunglai setelah harga Bitcoin merosot hingga 75 persen dari puncaknya. Kendati demikian, satu area di sektor blockchain yang tetap tumbuh di tengah sentimen pasar yang negatif adalah security token atau token sekuritas.

Token sekuritas adalah token blockchain yang dibuat agar memenuhi hukum sekuritas yang berlaku. Mengingat nilai dari seluruh saham yang diperdagangkan secara publik di Amerika Serikat saat ini mencapai US$300 triliun, maka mentokenisasi sekuritas berpotensi menjadi bisnis yang sangat besar.

Token sekuritas bisa membuat sekuritas teregulasi secara otomatis. Teknologi blockchain bisa digunakan untuk menjalankan smart contract yang mencegah investor awam membeli token sekuritas yang hanya boleh dibeli investor terakreditasi. Blockchain bisa menegakkan kepatuhan terhadap aturan know your customer (KYC) dan anti pencucian uang (AML) internasional yang rumit. Teknologi yang sering membingungkan regulator sekuritas justru bisa digunakan untuk melindungi investor.

Dan Doney adalah Pendiri, CEO dan CTO Securrency, sebuah startup yang telah menggalang dana lebih dari US$9 juta untuk fokus ke bisnis token sekuritas.

“Kami membangun infrastruktur yang memadukan layanan keuangan global, memperluas pembentukan modal hingga mencakup seluruh ekonomi global, mengurangi biaya keterlibatan di pasar modal dan meningkatkan likuiditas global,” kata Dan Doney kepada Forbes.

Menurut Doney, token sekuritas berpotensi menjawab dua permasalahan di pasar sekuritas. Pertama, token sekuritas mampu mengurangi biaya untuk mengakses pasar modal dengan adanya otomatisasi layanan perbankan investasi yang efisien dan mudah digunakan.

Kedua, token sekuritas bisa merangsang dan meningkatkan likuiditas secara global. Ini dapat dicapai mengembangkan infrastruktur layanan yang lebih canggih. Layanan berperan sebagai protokol yang menyatukan antara semua pemangku kepentingan, bersifat terpusat adanya kepatuhan, keamanan serta kesalingterhubungan yang universal.

Salah satu masalah dasar yang dijawab token sekuritas adalah aset yang sebelumnya tidak likuid menjadi mudah dipasarkan. Sebab, teknologinya mampu melacak kepemilikan token sampai ke jumlah fraksional sekalipun. Ini sekaligus mencegah siapapun yang tidak memenuhi kualifikasi untuk memiliki token tersebut.

Matthew Sullivan, Pendiri dan CEO QuantumRE Network, menggunakan teknologi Securrency untuk membantu usahanya.

“Securrency menyediakan teknologi penting bagi produk QuantumRE, yaitu layanan validasi off-chain yang memungkinkan kami mengendalikan distribusi token kami. Dengan teknologi Securrency, kami bisa memeriksa status KYC dan AML seorang calon investor, menerbitkan token sekuritas dan melacak perubahan kepemilikan token hingga ke tingkat fraksional,” katanya.

Sullivan berpendapat jika asal muasal dan penyelesaian transaksi sekuritas dirancang ulang, maka blockchain adalah teknologi yang paling cocok untuk digunakan sebagai fondasinya.

Satu area hukum sekuritas yang penting adalah Regulasi Crowdfunding 2016. Securrency sedang menjalin kerjasama agar dapat memberikan layanan penjualan sekuritas kepada investor awam dengan harga yang terjangkau sesuai dengan peraturan hukum tersebut. [forbes.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait