Menakar Potensi Bitcoin sebagai Cadangan Devisa

Menakar potensi Bitcoin (BTC) sebagai cadangan devisa kian mengemuka. Mungkinkah?

Menguasai 62 persen cadangan devisa dunia dan lebih dari 80 persen perdagangan global, dominasi dolar Amerika Serikat (USD) tidak dapat dipungkiri.

Pun dolar adalah produk paling berharga asal Negeri Paman Sam itu. Bukan iPhone, bukan pula sistem operasi Windows.

Hal ini menempatkan pemerintah AS dalam posisi unik, sebab dapat melakukan peminjaman dan pengendalian dana dengan kapasitas nyaris tanpa batas.

IKLAN

Berbeda dengan negara lain, AS dapat menerbitkan uang dengan konsekuensi minimal.

Sebab itu, pemerintah AS memakai kekuatan ini untuk menerbitkan uang dengan jumlah fantastis untuk mendanai pemotongan pajak, fasilitas umum dan kebijakan stimulus.

Karena USD adalah mata uang paling dipercaya, bank sentral dan bank komersial AS juga dipercaya.

Jaringan perdagangan global terkait erat dengan bank-bank tersebut.

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah AS memakai kekuasaannya untuk memblok dan “memeras” Rusia, Irak, Korea Utara serta Iran dengan mengenakan sanksi ekonomi.

Di sini Anda bisa menafsirkan dolar AS juga bisa berlaku sebagai “senjata” ampuh daripada menggunakan roket atau senjata api.

Pilihan Sekadar Pilihan

Mayoritas penduduk dunia memiliki insentif untuk menemukan mata uang yang paling fleksibel, dapat diandalkan serta bebas.

Negara-negara pun, seperti Uni Eropa, ingin mengembangkan kemandirian sistem perbankan yang tidak bergantung kepada hubungannya dengan AS.

Kendati demikian, USD belum memiliki pesaing.

Investor dan spekulan tidak percaya pada euro.

Yuan mengalami sukses tertentu tetapi belum mampu menjatuhkan USD.

Sebagian besar negara belum melihat manfaat mengganti USD dengan mata uang seperti yuan.

Aset yang netral secara politik dan lebih mudah digunakan dibanding USD dapat mengakhiri ketidakjelasan tersebut.

Emas versus Bitcoin

Bila memungkinkan, emas dapat digunakan sebagai mata uang netral.

Sebab itu, bank-bank sentral menyimpan cadangan emas. Tetapi emas harus disimpan dan tidak mudah diperdagangkan serta dapat disita oleh kekuatan militer.

Di sinilah Bitcoin berperan besar, sebagai emas digital yang sulit dikendalikan satu pihak dan mudah digunakan.

Investor milyarder Ray Dalio dan Peter Thiel mengatakan Bitcoin dapat menjinakkan dominasi USD.

Thiel bahkan mengira Tiongkok dapat memakai Bitcoin sebagai senjata untuk menjatuhkan pengaruh ekonomi AS.

Sejumlah negara melihat peluang melayani basis investor dan pedagang Bitcoin.

Sebagai contoh, Malta memosisikan dirinya sebagai Negara Blockchain dan mengadopsi kripto serta menetapkan regulasi jelas.

Hal ini menarik pemain besar ke negara tersebut, termasuk bursa kripto Binance.

Sementara itu, ada hampir 71 juta pengguna Bitcoin dan Bitcoin merupakan mata uang terbesar ketiga berdasarkan valuasinya.

Hal ini berarti ada cukup banyak orang dalam ekosistem Bitcoin untuk diperhitungkan sebagai negara.

Perlu dicatat, nilai seluruh mata uang AS di dunia saat ini adalah US$2 trilyun.

Bitcoin telah mencapai setengah valuasi tersebut.

Bisa jadi, Bitcoin menggantikan posisi USD sebagai mata uang cadangan dunia bukanlah isapan jempol belaka.

AS Bisa Duluan

AS dapat mengadopsi, mencoba mengendalikan Bitcoin atau melarang penggunaannya. Negeri Paman Sam itu dapat berusaha mengenakan pajak tinggi kepada Bitcoin dan memaksa sekutunya untuk menghentikan dukungan terhadap Bitcoin serta mengenakan sanksi kepada yang melanggar.

Sementara itu, Tiongkok belum membuat keputusan soal Bitcoin, melainkan bereksperimen dengan mata uang digital sendiri.

Negara tersebut bersikap ketat terhadap industri penambangan tetapi menyebut Bitcoin sebagai aset yang sah.

India pun belum menunjukkan kejelasan dan justru mempertimbangkan pelarangan total.

Kendati demikian, jika dunia terbagi menjadi dua kubu, di mana AS dan sekutu memakai USD sedangkan Tiongkok memakai Bitcoin sebagai senjata, maka negara-negara besar seperti India dan Uni Eropa dapat menjadi pemain yang sulit ditebak.

Dunia telah mencari alternatif bagi USD untuk kebutuhan perdagangan global dan status mata uang cadangan.

Adopsi Bitcoin yang bertumbuh pesat serta kerangkanya yang netral secara politik menjadikannya alternati terbaik di masa depan.

Hal ini semestinya mendorong hampir semua orang untuk memiliki sedikit Bitcoin. [seekingalpha.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait