Harga Bitcoin (BTC) tampak kian melemah setelah gagal bertahan di atas level US$30.000, sulit pulih setelahnya dan menjadi perhatian para investor.
Dalam 10 hari terakhir, harga kripto utama telah merosot lebih dari 2,5 persen, memperkuat narasi harga BTC yang kian lemah sejak mencetak high terbaru di tahun 2023.
Potensi Harga BTC Kian Melemah
Berdasarkan laporan AMB Crypto, sejak merosot dari level psikologis US$30.000, harga BTC cenderung kian nyaman berada di bawah US$28.000.
Menurut seorang Penulis dan Analis di CryptoQuant bernama Tomas Hancar, melihat bahwa kepercayaan investor terhadap Bitcoin masih rendah, menahan minat untuk mendorong harga lebih tinggi.
Berdasarkan grafik di atas, Tomas menemukan bahwa jumlah transaksi penyetoran bursa telah menembus level terendah dalam sejarah 6 tahun pada awal bulan ini.
Ia berpendapat, alasan di balik penurunan setoran tersebut adalah dampak dari runtuhnya bursa kripto FTX, memengaruhi cara pandang investor terhadap bursa kripto terpusat (CEX).
Analis di CryptoQuant lainnya, Gigisulivan, membagikan analisisnya yang melihat bahwa harga BTC memiliki potensi untuk bergerak kian melemah dari posisinya saat ini.
Gigisulivan menemukan bahwa, telah terjadi peningkatan aktivitas pada kelompok dompet berusia 3 hingga 5 tahun dalam beberapa minggu terakhir.
Ia menyimpulkan bahwa, hal tersebut dapat menjadi sebuah peringatan awal untuk kelanjutan tren penurunan, jika harga BTC kian nyaman di bawah level US$27.000 dan tak menemukan pijakan untuk lebih tinggi lagi.
Selain dari sisi teknis dan fundamental, sentimen seputar kripto pun saat ini masih bearish, kekhawatiran investor akan nasib dolar AS membawa mereka kembali untuk memegang mata uang AS.
Dalam 25 hari terakhir, indeks dolar AS telah bergerak naik, terapresiasi lebih dari 2,9 persen.
Bitcoin News melaporkan, meski keadaan tampak kurang begitu baik untuk kripto utama, namun harga Bitcoin belum lama ini telah mencoba pulih setelah terpantul dari level US$26.000.
Jika Bitcoin dari situ mampu membangun pemulihan kembali hingga melewati US$27.000, maka harapan pulih masih ada.
Namun, jika harga masih terseok-seok untuk baik, narasi bearish kemungkinan besar akan terjadi sebelum memasuki masa reli untuk menyambut halving di tahun 2024 mendatang. Mari kita saksikan. [st]