Pergerakan harga Solana kembali mencuri perhatian di awal Juli ini, di tengah fluktuasi pasar yang masih tinggi. Mata uang kripto ini menampilkan dinamika yang menarik, dengan tekanan teknikal di satu sisi dan dorongan fundamental di sisi lain.
Kombinasi sinyal teknikal yang cenderung bearish dan sentimen positif dari institusi membuat pergerakan harga SOL patut dicermati. Di tengah ketidakpastian, Solana menyajikan narasi yang lebih dalam dibanding altcoin populer lainnya.
Tekanan Teknikal Masih Bayangi Pergerakan Harga Solana
Pada awal Juli ini, sinyal teknikal Solana menunjukkan tekanan yang semakin jelas. Menurut analisis yang diungkapkan oleh RLinda pada Minggu (06/07), harga SOL melemah dan menguji support level di tengah fase konsolidasi, seiring Bitcoin yang juga mulai terkoreksi setelah reli kuat sebelumnya.
Ia menilai posisi Solana lebih lemah dibandingkan Bitcoin. Setelah gagal mempertahankan breakout pada resistance harian, SOL tampak memasuki fase distribusi. Dua level yang harus diperhatikan adalah US$148,75 dan US$145,64. Jika ditembus dan bertahan di bawahnya, penurunan lanjutan berpotensi terjadi.
“Skenario idealnya adalah terjadinya false breakout di level US$148,75, kemudian diikuti dengan retest di US$145,64, lalu dilanjutkan dengan penembusan support. Konsolidasi di bawah US$145,65 dapat memicu penurunan menuju zona yang menjadi perhatian di US$138,59,” jelasnya.

Tekanan saat ini belum tentu menandai awal tren bearish jangka panjang. Penurunan harga SOL kemungkinan hanya koreksi wajar dalam siklus pasar yang sehat sebelum berpotensi bangkit kembali. Semua bergantung pada bagaimana pasar merespons berbagai faktor eksternal yang terus berubah.
Sentimen Positif dari Sisi Fundamental
Tekanan teknikal yang dialami SOL kini berbanding terbalik dengan sentimen positif dari sisi fundamental. Beberapa perkembangan penting menunjukkan bahwa ekosistem Solana masih menjadi proyek yang diminati, khususnya oleh institusi besar.
Salah satu kabar menarik datang dari Jepang, di mana sebuah bank besar berencana menguji coba stablecoin menggunakan jaringan Solana. Inisiatif ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan terhadap kemampuan jaringan dalam hal skalabilitas dan efisiensi biaya transaksi.
Selain itu, suksesnya peluncuran REX-Osprey Solana Staking ETF beberapa waktu lalu menambah daya tarik aset ini. Di tengah ketidakpastian regulasi, kehadiran produk ETF ini menjadi tanda pengakuan pasar institusional terhadap mata uang kripto tersebut.
Gabungan faktor-faktor tersebut memberi sinyal bahwa koreksi harga SOL yang terjadi mungkin hanyalah penyesuaian sementara. Investor jangka menengah hingga panjang dapat memandang kondisi ini sebagai peluang untuk mengakumulasi.
Meski pasar kripto masih penuh ketidakpastian, Solana tetap berada di persimpangan antara tekanan jangka pendek dan prospek jangka panjang yang menjanjikan. Sentimen positif dari Jepang dan perkembangan ETF menjadi katalis penting yang patut diperhitungkan. [dp]