Dunia kripto selalu dipenuhi berbagai cerita menarik, dan kali ini datang dari seorang penambang Bitcoin yang berhasil menambang satu blok sendirian—tanpa bergabung dalam kolam penambangan besar.
Penambang Solo Bitcoin Raup Rp5,26 Miliar dari Satu Blok
Persaingan di dunia penambangan Bitcoin kini sangat ketat, dengan jaringan yang dipenuhi pemain besar dan perangkat berkinerja tinggi. Namun, hal tersebut tak menghentikan seorang miner Bitcoin untuk menorehkan pencapaian luar biasa.
Berdasarkan data dari situs mempool.space, pada 4 Juni lalu, seorang penambang solo berhasil menyelesaikan blok ke-899.826 secara mandiri. Ia memproses sebanyak 3.680 transaksi dan mendapatkan hadiah blok sebesar 3,125 BTC.

Tidak hanya itu, miner Bitcoin tersebut juga mendapatkan 0,026 BTC tambahan dari biaya transaksi. Total hadiah yang berhasil dikumpulkan mencapai lebih dari US$330.000 atau setara dengan sekitar Rp5,26 miliar.
Keberhasilan penambang solo ini menjadi sorotan di tengah semakin ketatnya persaingan di jaringan Bitcoin. Berdasarkan data dari Coinwarz, kekuatan komputasi atau hashrate jaringan saat ini telah menembus angka 842,92 exahash per detik—naik sekitar 40 persen dibandingkan tahun lalu.

Ditambah lagi, tingkat kesulitan jaringan kini berada di rekor tertinggi, yakni 126,98 triliun, menjadikan tantangan semakin berat bagi para miner Bitcoin yang tidak menggunakan perangkat kelas industri.
Solo Mining Makin Sulit, Tapi Masih Mungkin
Kesuksesan penambang solo ini bukanlah yang pertama. Pada Maret lalu, seorang penambang lain berhasil menyelesaikan satu blok Bitcoin sendirian dan meraih hadiah dengan nilai yang hampir setara. Meski demikian, pencapaian seperti ini tergolong langka dan sering dianggap sebagai hasil dari keberuntungan luar biasa.
Kenyataannya, lanskap penambangan Bitcoin kini semakin berat bagi para pemain kecil. Perusahaan-perusahaan besar dengan ribuan mesin ASIC dan akses ke sumber energi murah terus memperkuat dominasinya.Â
Sementara itu, penambang Bitcoin kecil kian terdesak, terlebih jika memilih untuk menambang secara mandiri tanpa dukungan dari mining pool. Karena itu, sebagian besar miner individu pada Bitcoin mining kini bergabung dalam kolam penambangan demi pendapatan yang lebih stabil, meski harus berbagi hasil.Â
Namun, kisah seperti ini tetap menjadi pengingat penting bagi komunitas kripto: bahwa di jaringan Bitcoin yang terdesentralisasi, siapa pun—tak peduli seberapa kecil skalanya—masih punya peluang untuk mencetak sejarah. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.