Token AGIX yang dibuat oleh perusahaan SingularityNET, tim di balik robot Sophia, akan pindah ke blockchain Cardano (ADA), menyusul penerbitan smart contract 12 September 2021 mendatang.
Jika terwujud, maka inilah token pertama yang diterbitkan di blockchain Cardano dengan smart contract yang baru.
Penerapan smart contract di test net sudah berlangsung sejak kemarin, Jumat (27/8/2021).
❗🍴 Today, we have just submitted an upgrade proposal to the #Cardano testnet to hardfork the chain into the #Alonzo era and enable smart contract capability. This will take effect within the next few hours. 1/5@CardanoStiftung @Cardano
— Input Output (@InputOutputHK) August 27, 2021
Token Agix Akan Hijrah
Token AGIX adalah token berjenis ERC-20, diterbitkan di blockchain Ethereum. Ia pertama kali masuk pasar pada Januari 2018 silam.
Ketika artikel ini ditulis ia menduduki peringkat nilai pasar ke-174 di harga satuan US$0,3, naik 9,49 persen dalam 24 jam terakhir, berdasarkan data Coinmarketcap.com.
Cardano Beraset ADA, Harapan Sophia
Token AGIX diterbitkan oleh SingularityNET, tim inti di balik pengembangan robot humanoid Sophia.
Token sederhana ini sebagai imbalan kepada semua pihak yang bersedia menyediakan data bagi “otak” Sophia, sebagai bagian sentral sistem kecerdasan buatan robot itu.
Soal asa pindah ke Cardano itu sebenarnya disampaikan pada September 2020 lalu, ketika pihak Cardano mengumumkan persiapan penerbitan Cardano di pembaruan Alonzo.
Ketika itu CEO SingularityNET Dr. Ben Goertzel berbincang langsung dengan Pendiri Cardano, Hoskinson di sela-sela acara Cardano Summit.
Dalam catatan SingularityNET, pihaknya menjalin kerjasama dengan IOHK, salah satu komponen penting dalam pengembangan teknis blockchain berbasis riset akademik ini.
Bagi SingularityNET, fitur smart contract di blockchain Ethereum sudah cukup mumpuni. Hanya saja jadwal peluncuran Ethereum 2.0, yang kelak berbasis Proof-of-Stake, dirasa terlalu lambat dan tak pasti.
“Mekanisme konsensus Cardano serta algoritma dan struktur terkait terdiri dari perpaduan unik antara landasan teoretis yang ketat dan skalabilitas praktis dan kini telah mencapai tingkat kematangan yang memungkinkan untuk ‘mem-porting‘ aplikasi blockchain yang kompleks, seperti SingularityNET ke blockchain ini untuk membuat AGI multichain,” sebut SingularityNET.
Ini berbanding terbalik dengan blockchain berlambang ular melingkar itu, yang terlebih dahulu menggunakan prinsip serupa untuk urusan mekanisme konsensus. Di atas kertas kecepatan transaksi Cardano bisa mencapai 1 juta transaksi per detik.
Namun, untuk urusan smart contract, Hoskinson dan kawan memilih lebih berhati-hati, terkesan tak terlalu terburu-buru.
Didirikan pada 27 September 2017, baru tahun ini Cardano punya smart contract untuk mengisi kekosongan use case di ranah DeFi dan NFT yang sedang naik daun.
Catatan khusus oleh perusahaan itu, bahwa bahasa pemrograman Solidity kurang mumpuni dibandingkan bahasa pemrograman Plutus di Cardano, untuk mendukung proyek masa depan mereka.
Namun demikian “tokenomics” AGIX pada kenyataan relatif sangat sempit, karena memilih bidang teknologi kecerdasan buatan yang tak banyak orang yang memahaminya. Terlebih-lebih robot humanoid masih jauh dari penerapan praktisnya untuk umum, walaupun Sophia sudah dikembangkan sejak tahun 2016. Robot Sophia sendiri direncanakan diproduksi secara massal pada tahun ini. [ps]