Kepatuhan Binance sebagai perusahaan blockchain kelas dunia kian tegas, setelah Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat meneken kontrak kerja dengan perusahaan CipherTrace untuk memantau blockchain Binance (Binance Chain).
OLEH: Vinsensius Sitepu
Pemimpin Redaksi Blockchainmedia.id
“CipherTrace adalah satu-satunya perusahaan yang dapat secara wajar memenuhi persyaratan SEC sesuai dengan peraturan yang ada. Produk CipherTrace adalah satu-satunya perusahaan forensik blockchain yang dikenal memiliki sejumlah instrumen yang dapat mendukung koin Binance (BNB) dan semua token di jaringan Binance (Binance Chain-Red),” sebut SEC terkait kontrak itu.
CipherTrace sendiri didirikan pada tahun 2015. Pada awalnya, perusahaan asal AS itu didanai oleh DARPA (lembaga penting yang dulu mendanai lahirnya Internet-Red) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS. Tujuannya adalah untuk membuat produk yang membantu analis forensik blockchain, melacak transaksi khusus untuk aparat pemerintah.
Instrumen forensik yang tersedia dianggap bermanfaat untuk menangkal tindak pencucian uang (money laundering) atau melacak aliran transaksi kejahatan lainnya.
Kontrak SEC dengan CipherTrace terkait dengan keputusan Binance bekerjasama dengan perusahaan itu pada November 2019 silam.
Singkatnya, perusahaan-perusahaan terkait blockchain dan aset kripto seperti Binance, sepertinya semakin terbiasa dengan gagasan, bahwa agar aset kripto bisa menjadi arus utama, mereka harus “bermain baik” dengan peraturan dan aparat pemerintah.
Anggaplah itu sebagai satu langkah lagi untuk adopsi massal bagi aset kripto secara umum, termasuk (mungkin) soak kenaikan harganya, termasuk syarat mutlak agar Binance bisa tetap beroperasi di Amerika Serikat.
Pun ini pesan penting bagi penjahat-penjahat aset kripto di luar sana. Bahwa ingin berbuat jahat menggunakan Binance Chain, akan lebih besar risikonya, karena negara memantau mereka.
Walaupun saat ini CipherTrace tak lagi didanai secara langsung oleh lembaga negara di Amerika Serikat, tetapi CipherTrace diketahui memiliki banyak klien dari Negeri Paman Sam itu.
Langkah ini hampir serupa dengan bermitranya perusahaan Tether yang menerbitkan USDT, dengan Chainalysis. Perusahaan forensik blockchain itu mirip dengan CipherTrace, punya kontrak kerjasama dengan lembaga hukum di AS.
Terkait dengan itu, asal tahu saja, salah seorang pendiri Tether, yakni Brock Pierce maju menjadi calon Presiden AS pada pemilu tahun ini. [red]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.