IKLAN

Mengapa Banyak Negara Ingin Masuk BRICS?

Bangladesh menjadi pihak terbaru yang resmi mengajukan permohonan untuk bergabung ke dalam BRICS, yang menjuruskan pada pertanyaan: mengapa banyak negara ingin masuk dalam aliansi ini?

Proposal Bangladesh menjadi anggota BRICS, dilaporkan oleh media setempat Dhaka Tribune, dan dilansir oleh The Independent.

Sebelumnya, laporan terbaru menunjukkan bahwa sekitar 20 negara telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS.

“Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, dan Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, bertemu di Jenewa pada 14 Juni, setelah itu Bangladesh mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS,” demikian dilaporkan The Independent.

Bangladesh, Mesir, Iran, Argentina, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Nigeria, dan negara-negara produsen minyak lainnya telah mengajukan permohonan, yang menyoroti daya tarik global dari BRICS.

Alasan Banyak Negara Tertarik Masuk BRICS?

Multilateralisme dan Reformasi Tata Kelola Global

BRICS telah memosisikan dirinya sebagai platform kerja sama antara pasar-pasar negara berkembang dan negara-negara sedang berkembang, dengan menekankan pentingnya multilateralisme dan mendorong reformasi dalam sistem tata kelola global.

BACA JUGA  Begini Cara Investasi Bitcoin Menurut Pakar

Pendekatan ini menarik bagi negara-negara yang frustrasi dengan posisi dominan Amerika Serikat dalam ekonomi global dan kecenderungannya untuk memberlakukan sanksi dan syarat-syarat pada perdagangan dan investasi.

Manfaat Ekonomi dan Sumber Daya

Prospek peluang investasi dan perdagangan yang lebih besar tanpa batasan yang diberlakukan oleh dolar Amerika Serikat merupakan proposisi yang menarik bagi banyak negara.

Bergabung dengan BRICS akan memberikan akses kepada jaringan negara-negara yang secara kolektif memiliki bagian yang signifikan dari sumber daya minyak dan gas alam dunia, menciptakan potensi keuntungan ekonomi bagi anggota baru.

Pembelaan bagi Negara-Negara Berkembang

BRICS dipandang sebagai blok yang secara aktif mempromosikan kepentingan negara-negara berkembang.

Dengan bergabung dengan BRICS, negara-negara dapat sejalan dengan sebuah kelompok yang memprioritaskan kekhawatiran mereka dan bekerja menuju tatanan ekonomi internasional yang lebih adil dan adil.

BACA JUGA  Bitcoin Semakin Diminati di Rusia, Walau Peraturannya Tak Jelas

Apa saja Implikasi dari Perluasan BRICS?

Peningkatan Pengaruh

Penambahan anggota baru akan meningkatkan representasi dan suara pasar-pasar negara berkembang dan negara-negara sedang berkembang di panggung global.

Seiring BRICS terus berkembang, pengaruh kolektifnya dalam membentuk dinamika ekonomi dan politik global kemungkinan akan meningkat.

Pergeseran Geopolitik

Perluasan keanggotaan BRICS dapat menyebabkan pergeseran geopolitik, karena negara-negara mencari untuk memperkuat hubungan dengan ekonomi-ekonomi yang sedang berkembang daripada mengandalkan aliansi-aliansi tradisional semata.

Pergeseran ini berpotensi mempengaruhi dinamika kekuasaan global yang sudah ada.

Reformasi Tata Kelola Global

Dengan bergabungnya lebih banyak negara ke dalam BRICS, kapasitas blok ini untuk mendorong reformasi dalam sistem tata kelola global akan diperkuat.

Hal ini dapat mengarah pada tatanan internasional yang lebih inklusif dan seimbang, menantang dominasi kekuatan yang sudah mapan.

BACA JUGA  Putin Legalkan Penambangan Kripto: Langkah Besar untuk Rusia

Patut diketahui, selama KTT BRICS ke-14 pada Juni tahun lalu, para pemimpin kelima negara sepakat untuk memperluas keanggotaan blok ini.

“Kami siap untuk membawa lebih banyak mitra yang sejalan ke dalam keluarga besar BRICS,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning.

Ning juga menekankan bahwa BRICS berkomitmen untuk mempertahankan multilateralisme dan giat memajukan reformasi tata kelola global. [ab]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait