Harga Bitcoin jatuh cukup signifikan sesaat setelah The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 50 basis point, lebih kecil daripada 4 bulan sebelumnya.
Aksi ambil untung terhadap BTC tak dapat dihindari beberapa detik setelah The Fed mengumumkan kebijakannya itu pada Kamis (15/12/2022) waktu setempat di Amerika Serikat.
Harga Bitcoin jatuh ke kisaran terendah US$17.500 pagi ini, setelah menyentuh kisaran US$18.300 pada pukul 01.45 WIB dini hari tadi.
Resistensi kuat itu memang telah diproyeksikan sebelumnya oleh beberapa analis, setelah di crypto exchange Bitstamp pada 13 Desember 2022 sempat menyentuh US$18 ribu per BTC.
Kemarin, berdasarkan data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan BTC/USD mencapai US$18.105 di Bitstamp setelah pengumuman Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk bulan November berada di bawah ekspektasi.
Harga tertinggi selama 30 hari terakhir itu menorehkan dinamika sendiri bagi BTC, terdongkrak oleh sentimen bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunga tetapi dengan besaran yang tipis untuk menyambut potensi resesi pada tahun 2023, serta asumsi bahwa inflasi AS sudah menggapai puncaknya.
Alasan lain mengapa harga BTC naik, menurut analis pasar kripto, Kyle White menulis di Cointelegraph bahwa trader lebih condong untuk short selling aset Bitcoin.
“Likuidasi pendek secara langsung membantu mendorong harga Bitcoin lebih tinggi dengan memaksa tekanan beli otomatis. Pada 12 Desember, posisi short US$93 juta dilikuidasi yang dapat membantu meningkatkan harga Bitcoin,” terang White.
Analis pasar tersebut menambahkan, data jangka panjang juga telah menunjukkan mengapa harga BTC tetap di zona hijau, tanpa menyebutkan mengapa harga Bitcoin jatuh dengan penyebab lainnya di masa depan, terkait kebijakan makro ekonomi.
Mengapa Harga Bitcoin Jatuh Hari Ini?
Sebelumnya diproyeksikan, dengan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 50 basis point dengan rentang sasaran 4,25-4,5 diharapkan bisa menggenjot gairah di pasar kripto, termasuk saham.
Namun kemarin, data menunjukkan belum berseleranya whale BTC, baik di pasar spot dan pasar derivatif, termasuk di instrumen investasi berjenis fund seperti di Grayscale.
Itu ditafsirkan, bahwa volume akumulasi tidak terlalu signinifikan, sehingga reli sangat terbatas.
Suku Bunga di AS Naik, Investor Tinggalkan Kripto, Bagaimana Nasib Bitcoin?
Data lain menyebutkan, address dengan saldo lebih besar dari 1.000 BTC juga belum mulai terakumulasi. Ini mungkin merupakan tanda bahwa kenaikan terbaru akan terbatas, karena permintaan dari whale sangat tipis.
Namun demikian, kendati harga Bitcoin turun, geliat BTC berikutnya cukup menarik karena suku bunga The Fed mungkin akan lebih kecil daripada sebelumnya, karena diprediksi pada dua rapat FOMC pertama tahun 2023 suku bunga hanya 25 basis point demi mengantisipasi potensi resesi.
Analisis Teknikal
Ketika sebelumnya harga BTC diperdagangkan di atas US$17.500 dan berada di rata-rata Simple Moving Average 100, itu sejatinya menahan retracement Fib level 50 persen dari pergerakan naik dari harga terendah US$16.880 ke tertinggi US$18.387.
Ada juga garis tren bullish utama yang terbentuk dengan support di dekat US$17.580 pada grafik per jam.
Di sisi atas, resistensi langsung berada di dekat level US$17.900. Resistensi besar pertama berada di dekat zona US$18.000, di atasnya harga mungkin akan kembali ke zona US$18.400.
Resistensi utama berikutnya mendekati US$18.500, di atasnya harga mungkin akan naik dan naik menuju zona US$19.200 dalam waktu dekat.
Jika Bitcoin gagal melewati resistensi US$18.000, mungkin ada lebih banyak kerugian. Support langsung pada downside berada di dekat US$17.580 dan support garis tren.
Titik support utama berikutnya berada di dekat zona US$17.400 dan rata-rata pergerakan sederhana 100 jam.
Penembusan sisi bawah di bawah support US$17.400 per BTC mungkin menyebabkan lebih banyak aksi jual. Di saat yang bersamaan, potensi harga bisa turun menuju support US$16.800 dalam waktu dekat. [ps]