Evergrande, pengembang properti asal Tiongkok dan salah satu perusahaan terbesar di dunia, dikabarkan akan runtuh. Berita ini mengakibatkan pasar modal global pontang-panting dalam beberapa hari terakhir. Dampaknya terasa sampai di pasar aset kripto.
Krisis Evergrande Hantam Pasar Kripto
Perusahaan properti tersebut bertumbuh besar dan masuk jajaran Fortune 500. Kendati demikian, Evergrande gagal mengkonsolidasikan hutangnya. Kini, akibat pasar properti yang berubah, hutang tersebut menjadi beban yang mengancam.
Evergrande dikabarkan berhutang dua triliun yuan atau US$309 milyar dengan hutang tambahan satu milyar yuan di luar neraca keuangan. Harga saham Evergrande anjlok 80 persen dari Juli, terendah sejak tahun 2014.
Prospek keruntuhan Evergrande digadang-gadang mirip dengan kejatuhan Lehman Brothers asal AS pada tahun 2008 yang memicu krisis keuangan global. Tetapi, sejumlah pengamat ekonomi Tiongkok mengklaim dampaknya tidak akan separah itu.
“Saya kira pemerintah Tiongkok tidak akan membiarkan hal itu terjadi, sebab dampaknya akan besar terhadap ekonomi negara dan juga akan berpengaruh terhadap pasar obligasi luar negeri,” jelas Andrew Sullivan, penulis AsianMarketSense.com.
Potensi kejatuhan Evergrande menggoncang pasar modal di seluruh dunia, dan pasar aset kripto bukan pengecualian.
Kepala penjualan bursa EQONEX, Justin d’Anethan, berkata, “Menurut saya, kecemasan memang hadir di pasar kripto. Tidak ada alasan nyata bagi kemunduran harga yang terjadi saat ini, selain bahwa reksadana besar dan investor ritel lebih ingin menyimpan uang tunai atau aset lebih aman.”
Sebagai kripto yang dipandang paling aman, Bitcoin turun 11 persen dalam 24 jam terakhir. Tetapi harganya telah pulih sebagian dan bertengger di angka US$42.571 saat artikel ini ditulis.
Kendati pasar kripto turun signifikan, kepala riset bursa kripto AAX Ben Caselin percaya masa-masa volatilitas Bitcoin telah selesai dan akan mencapai rekor baru di akhir tahun.
“Pekan ini mungkin pekan volatil yang terakhir bagi Bitcoin sebelum tren kembali bullish. Tiga bulan terakhir tahun ini bisa mendorong Bitcoin ke harga US$100 ribu. Investor jangka panjang melihat pekan ini sebagai kesempatan membeli dan menambah posisi mereka,” tutur Caselin.
Aset kripto yang tidak terpengaruh di jajaran 20 aset terbesar adalah stablecoin, yakni Tether USD (USDT), USDC dan BUSD besutan bursa kripto Binance. Di tengah pemantauan regulasi seputar stablecoin, Tether menegaskan pihaknya tidak menyimpan saham Evergrande.
Pasar altcoin juga tidak lepas dari tarikan Evergrande. Sejumlah blockchain seperti Polkadot (DOT), Cosmos (ATOM), Avalanche (AVAX) dan Solana (SOL) mengalami pertumbuhan baik selama beberapa pekan terakhir, tetapi kini berjatuhan.
ATOM adalah penyintas terakhir yang sanggup meningkat 35 persen selama akhir pekan dan sempat mencapai rekor tertinggi US$44,54 sebelum kembali longsor ke harga US$34.
Caselin melihat harga altcoin masih mengikuti pergerakan Bitcoin. Ia berpendapat altcoin akan masih turun dalam waktu dekat ini. [forkast.news/ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.