Mengapa Ripple Digandeng Bank Sentral Kolombia?

Meskipun masih menjalani proses persidangan kontra Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), perusahaan Ripple dikabarkan telah menjalin kemitraan dengan Bank Sentral Kolombia. Mengapa?

Dilansir dari Finbold, bank sentral Kolombia, Banco de la República, telah mengumumkan kemitraan dengan Ripple bersama Kementerian Teknologi Informasi dan Komunikasi (MinTIC).

“Kemitraan tersebut akan mengimplementasikan platform mata uang digital bank sentral (CBDC) Ripple,” demikian dikutip dari siaran pers pada 15 Juni.

Didukung blockchain XRP Ledger (XRPL), bank sentral Kolombia hendak meningkatkan sistem pembayaran bernilai tinggi sebagai bagian dari tahap ketiga eksperimen blockchain MinTIC di bawah bimbingan Direktorat Pemerintah Digital.

Menteri MinTIC Mauricio Lizcano menyoroti bahwa proyek ini akan memberikan solusi teknologi (prototipe), yang akan memungkinkan simulasi berbagai kasus penggunaan dalam sistem pembayaran bernilai tinggi.

“Potensi efisiensi dapat dievaluasi melalui hasil yang diperoleh dalam pengembangan solusi dengan teknologi blockchain, yang berhasil meningkatkan dan melengkapi proses di entitas-entitas secara aman dan efisien,” terang Lizcano.

BACA JUGA  Ingin Terapkan Blockchain di Bisnis Anda? Baca Ini Dulu

Sementara itu, Wakil Presiden Ripple untuk Keterlibatan Bank Sentral dan CBDC, James Wallis menjelaskan bahwa kerjasama semacam itu akan membuka cara baru bagi organisasi dalam beroperasi di era digital.

Menurut Wallis, kerjasama ini membuka jalan bagi kemajuan transformasional dalam pemanfaatan teknologi blockchain di sektor publik.

Sebelumnya, Ripple memperkenalkan solusi CBDC berbasis XRPL end-to-end yang memungkinkan bank sentral, penyedia layanan keuangan, dan pemerintah untuk meluncurkan mata uang digital mereka sendiri.

“XRPL end-to-end membantu mereka memecahkan masalah dalam implementasi CBDC,” demikian dilaporkan Finbold, belum lama ini.

“Kemitraan ini memperlihatkan komitmen kami untuk mendorong inovasi dan efisiensi, pada akhirnya memberdayakan entitas publik untuk membuka potensi penuh transaksi yang aman dan transparan,” imbuh Wallis.

Melansir dari Investing, harga cryptocurrency XRP diperdagangkan pada US$0,46669 pada Rabu, dan harga jatuh 10,56 persen untuk hari tersebut. Ini merupakan persentase kerugian satu hari terbesar sejak sejak 9 November 2022.

BACA JUGA  UppsMe, Program Loyalitas Pelanggan Bertenaga Blockchain

Sepekan terakhir, XRP telah menderita kejatuhan nilai, dan menurun 8,92 persen.

Volume XRP yang diperdagangkan selama 24 jam terakhir hingga waktu penulisan adalah US$1,52210B atau 5,44 persen dari total volume seluruh mata uang kripto. Harga telah diperdagangkan di kisaran US$0,4663 hingga US$0,5634. [ab]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait