Tokocrypto telah menjelma menjadi salah satu platform bursa perdagangan kripto terdepan di Indonesia, mencatatkan berbagai prestasi dan inovasi dalam dunia aset digital.
Didirikan pada 2017, Tokocrypto kini berada di bawah naungan Binance, bursa kripto global terbesar, yang secara resmi mengakuisisi platform ini pada Desember 2022 dan telah dikonfirmasi langsung oleh Changpeng Zhao (CZ).
Hubungan antara Tokocrypto dan Binance tidak hanya memperkuat posisinya di tanah air, namun juga menghadirkan layanan yang lebih aman, inovatif dan sesuai regulasi bagi para penggunanya.
Kolaborasi Kuat Bursa Tokocrypto dengan Binance
Sebagai pemilik Tokocrypto, Binance memiliki peran penting dalam perkembangan platform bursa kripto ini. Sebelum akuisisi penuh, Tokocrypto telah menjalin kerja sama strategis dengan Binance, termasuk dalam peluncuran stablecoin BIDR.
BIDR, yang dipatok 1:1 dengan Rupiah Indonesia, membantu pengguna Indonesia untuk melakukan transaksi kripto dengan lebih mudah dan efisien, terutama dalam konversi mata uang lokal ke dalam bentuk digital.
Melalui kolaborasi ini, Tokocrypto memungkinkan penggunanya untuk menghubungkan akun mereka dengan Binance, sehingga transfer aset dapat dilakukan secara instan dan tanpa biaya antar kedua platform.
Namun, BIDR saat ini telah dihapus dari platform Tokocrypto. Proses penghapusan ini dilakukan secara bertahap, dimulai dengan penghentian perdagangan pair BIDR/IDR pada 7 Mei 2024 dan USDT/BIDR pada 17 Mei 2024.
Saat itu, pengguna juga diberikan waktu hingga 20 Agustus 2024 untuk mengonversi aset BIDR mereka menjadi aset lain yang tersedia di Tokocrypto atau menukarnya menjadi Rupiah (IDR).
Bagi pengguna yang tidak melakukan konversi hingga batas waktu tersebut, Tokocrypto secara otomatis mengonversi sisa saldo BIDR mereka ke IDR pada 20 Agustus 2024 pukul 15:00 WIB, dengan pajak PPh sebesar 0,1 persen sesuai peraturan yang berlaku.
Keputusan untuk menghapus BIDR diambil setelah evaluasi komprehensif, dengan tujuan agar Tokocrypto dapat lebih fokus pada pengembangan dan penyediaan produk yang lebih relevan dengan kebutuhan pengguna yang terus berkembang.
Inovasi dalam Ekosistem TokoVerse
Tokocrypto tidak hanya sekadar platform bursa perdagangan kripto, tetapi juga menciptakan ekosistem TokoVerse untuk memperluas manfaat blockchain dan kripto di Indonesia.
TokoVerse terdiri dari berbagai layanan seperti TokoToken (TKO), T-Hub, TokoMall, TokoCare dan TokoLabs.
TokoToken, misalnya, merupakan token kripto lokal pertama di Indonesia dengan model hybrid CeDeFi, yang menggabungkan kelebihan keuangan terpusat dan terdesentralisasi.
Sementara itu, T-Hub berfungsi sebagai pusat komunitas yang menyatukan penggemar kripto untuk berdiskusi dan bertukar informasi.
Tokocrypto juga memiliki marketplace NFT, TokoMall, yang menjadi wadah bagi para seniman dan kreator lokal untuk menjual karya mereka dalam bentuk token yang unik.
Selain itu, ada pula TokoCare, program CSR berbasis blockchain yang memberikan dampak sosial positif, dan TokoLabs yang menjadi inkubator bagi startup kripto lokal dan internasional.
Komitmen terhadap Regulasi dan Keamanan
Sebagai perusahaan perdagangan kripto yang pertama kali terdaftar di Bappebti pada 2019, Tokocrypto selalu memastikan bahwa operasionalnya mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia.
Hal ini juga terlihat dari komitmennya dalam menjaga keamanan pengguna melalui kerja sama dengan lembaga penegak hukum.
Pada September 2024, dilansir dari Voi, Tokocrypto bersama dengan Binance dan Bareskrim Polri berhasil mengungkap operasi penipuan kripto besar yang berpotensi merugikan banyak pengguna di Indonesia.
Dari operasi ini, pihak berwenang berhasil menyita dana sebesar Rp3 miliar dari hasil penipuan. Komitmen Tokocrypto dalam menjaga keamanan transaksi dan edukasi masyarakat kripto di Indonesia menjadikannya sebagai platform terpercaya bagi para investor.
Struktur Manajemen yang Berpengalaman
Tim manajemen Tokocrypto terdiri dari para profesional yang memiliki pengalaman luas dalam industri kripto. Dengan dipimpin oleh Yudhono Rawis sebagai CEO menggantikan Pang Xue Kai, Tokocrypto berfokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan strategi bisnis yang kuat.
COO perusahaan, Teguh Kurniawan Harmanda, mengelola operasional dan pengembangan bisnis, sementara Wan Iqbal sebagai CMO bertanggung jawab atas strategi pemasaran dan pengembangan merek.
Di bawah kepemimpinan mereka, Tokocrypto berhasil meraih berbagai pencapaian signifikan. Hingga September 2024, Tokocrypto mencatat lebih dari 4,5 juta pengguna terdaftar, dengan aplikasi yang telah diunduh lebih dari 6 juta kali.
Selain itu, Tokocrypto aktif membangun komunitas yang kini berjumlah sekitar 1,5 juta anggota di berbagai platform.
Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap Tokocrypto dan relevansinya sebagai platform pilihan dalam perdagangan aset kripto di Indonesia.
Pencapaian dan Kolaborasi Strategis Bursa Tokocrypto
Tokocrypto tidak hanya mengandalkan inovasi internal, tetapi juga berkolaborasi dengan berbagai perusahaan besar di dalam maupun luar negeri. Beberapa mitra strategisnya termasuk Blu by BCA Digital, Bank BRI, Blibli Tiket, AirAsia, dan Ismaya.
Di bidang Web3, Tokocrypto telah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan seperti Mantra, Creo Engine dan Velo.
Kerja sama ini menunjukkan komitmen Tokocrypto untuk terus menghadirkan pengalaman baru dan solusi bagi para penggunanya, serta memperluas adopsi teknologi blockchain di berbagai sektor industri.
Dengan dukungan dari mitra strategis ini, Tokocrypto berhasil memperkuat posisinya sebagai platform kripto terdepan di Indonesia. [st]