Mengekor Bitcoin, Ether (ETH) Menanjak 5,34 Persen

Mengekor kenaikan harga Bitcoin (BTC), harga aset kripto Ether (ETH) pun menanjak hingga 5,34 persen dalam 24 jam terakhir. Petang ini, aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar kedua itu nongkrong di kisaran Rp5,2 juta.

Sejumlah besar aset kripto berkapitalisasi besar mengekor kenaikan harga Bitcoin sejak pagi hari ini. Salah satunya adalah Ether (ETH), berdasarkan pantauan dari Coinmarketcap.

Laju kenaikan harga Ether (ETH) dalam 24 jam terakhir. Sumber: Coinmarketcap.com.

Penguatan terakhir itu menambah porsi jumbo ETH sejak Maret 2020. Pada 16 Maret 2020, ETH masih condong di Rp1,6 jutaan. Dengan kenaikan baru hari ini, maka imbal hasilnya mencapai 225 persen.

Kenaikan ETH itu juga didorong oleh akumulasi besar-besaran menyusul ujicoba versi awal jaringan blockchain Ethereum 2.0 yang kelak meninggalkan algoritma konsensus Proof-of-Work menjadi Proof-of-Stake.

Hal lainnya adalah hype sangat tinggi di sektor Decentralized Finance (DeFi) yang saat ini mencapai US$4,06 miliar (lihat Defipulse.com). Maklumlah, ETH adalah aset kripto utama besar yang digunakan di beragam platform DeFi itu.

Ambil contoh dalam rentang 90 hari terakhir, ETH yang ter-lock di beragam DeFi pada 11 Juni 2020 hanya US$2,5 juta. Ketika artikel ini ditulis nilainya bertambah menjadi US$4,27 juta.

Pertambahan jumlah ETH di DeFi dalam kurun waktu 90 hari terakhir. Sumber: Defipulse.com.

Peningkatan nilai ETH dan valuasi di DeFi juga terdampak pada naiknya kapitalisasi pasar sejumlah aset kripto lain yang terhubung dengan DeFi itu.

Chainlink (LINK) misalnya menguasai kapitalisasi pasarnya mencapai 5,9 persen dalam 7 hari terakhir. Data terkakhir dari Coingecko, kapitalisasi pasar LINK sudah mencapai US$3 miliar. Di bawahnya menyusul Maker (MKR) sebesar US$509 juta di harga terakhir US$565 per MKR.

Kapitalisasi pasar sejumlah aset kripto yang terkait dengan DeFi. Sumber: Coingecko.com.

Sedangkan Ampleforth (AMPL) dan SNX tidak terpaut jauh dengan MKR, demikian pula dengan Compound (COMP) dan Aave (LEND). [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait