Dimaz Ankaa Wijaya
Peneliti pada Blockchain Research Joint Lab Universitas Monash, Australia
Dalam artikel-artikel sebelumnya telah dibahas tentang sistem Tron secara garis besar, begitu pula model konsensus voting perwakilan, delegated Proof-of-Stake (dPoS), yang ada dalam Tron, serta dua jenis token yang ada dalam Tron, di mana masing-masing memiliki keunggulan dan manfaat yang berbeda. Artikel kali ini membahas bagaimana sumber daya sistem Tron dapat dikelola dengan lebih baik. Pengelolaan sumber daya Tron yang baik tentu saja akan memberikan manfaat terbaik bagi pemilik token TRX maupun para pengguna Tron untuk berbagai keperluan.
Pemilihan Wallet yang Tepat
Pertama, untuk dapat mengelola sumber daya yang baik, tentu saja diperlukan aplikasi wallet yang baik pula. Tronscan masih menjadi pilihan terbaik, karena dikembangkan oleh Rovak, salah seorang pengembang unggulan di lingkungan Tron. Tronscan ini menjadi ujung tombak utama Tron dalam berbagai hal, di antaranya sebagai block explorer, token explorer, peer-to-peer market interface, selain tentu saja sebagai wallet koin Tron.
Fitur-fitur baru dalam Tron biasanya diluncurkan pertama kali melalui Tronscan. Contohnya, pada saat perubahan protokol Tron, di mana nama token dapat dipakai ulang oleh akun yang berbeda-beda, dari yang sebelumnya tidak dapat dipakai ulang apabila nama token tersebut sudah ada di dalam sistem. Akibatnya terjadi kekacauan sementara pada sejumlah wallet yang belum menyesuaikan diri. Sementara wallet dalam Tronscan sendiri menjadi salah satu yang pertama yang memperbarui (updating) sistemnya agar sesuai dengan kebijakan baru yang diputuskan oleh para “dewan perwakilan” bernama Super Representative (SR).
Tronscan, menurut pengalaman saya, juga menjadi wallet terbaik dalam hal pembaruan informasi transaksi. Informasi dalam Tronscan akan diperbaru setiap beberapa detik sekali, termasuk transaksi-transaksi baru yang dibuat dari atau ke akun milik kita. Hal ini cukup penting jika Anda sedang menanti transaksi masuk ataupun transaksi keluar. Wallet pada smartphone seperti Tronwallet, meskipun memiliki fitur yang cukup baik, belakangan ini tidak memberikan pembaruan secara realtime lagi, barangkali karena beban komputasi yang cukup berat oleh peladen (server).
Pemilihan SR yang tepat
Jika Anda termasuk orang yang suka mendapatkan penghasilan pasif, tentunya Anda akan tertarik mencoba model “voting” di Tron. Voting ini serupa dengan staking di mata uang kripto lain seperti NEM. Hanya saja, Anda bebas memilih wakil mana yang Anda tunjuk.
Wakil ini dalam Tron disebut Super Representative, atau disingkat SR, yang bertugas layaknya para penambang (miner), yakni menciptakan blok-blok baru. Masing-masing SR memiliki “visi-misi” yang berbeda, termasuk juga yang paling penting adalah persentase bagi hasil antara SR dan voter, di mana umumnya sebagian kecil dari profit penciptaan blok-blok baru digunakan untuk membayar tagihan seperti administrasi dan biaya peladen SR. Sementara itu, seharusnya sebagian besar profit tersebut didistribusikan kembali kepada para voter, sebanding dengan jumlah vote yang diberikan oleh para voter tersebut.
Pengelolaan “Freeze”
Untuk melakukan voting dalam Tron, seorang pengguna harus melakukan “freeze” atas koin TRX yang dimiliki. Nah, selain mendapatkan “Tron Power” sejumlah token yang di-freeze, si pengguna juga bisa mendapatkan “bandwidth” ataupun “energy”, sesuai pilihannya. Bandwidth digunakan untuk membayar biaya transaksi, sementara energy digunakan untuk menjalankan smart contract dalam Tron.
Nah, yang perlu diperhatikan dari “freeze” ini adalah freeze akan membekukan koin TRX setidaknya selama tiga hari. Jikalau si pengguna menambah koin TRX baru untuk di-freeze dalam akun yang sama, maka semua koin akan dibekukan lagi selama tiga hari ke depan. Artinya, meskipun koin-koin lama sudah boleh di-unfreeze karena melewati jangka waktu tiga hari, namun karena ada proses freezing yang baru dilakukan, maka semua koin TRX lama ataupun baru, akan dibekukan juga. Tentunya ada trik untuk menangani hal ini.
Pada saat melakukan “freeze” koin baru, Anda bisa mengubah “recipient address” dari alamat default, yakni alamat akun Anda sendiri ke alamat lain, misalnya ketika Anda memiliki lebih dari satu alamat Tron (untuk membuat alamat Tron baru caranya amat mudah dan gratis). Nah, saat Anda melakukan freeze koin baru ke alamat lain, maka koin lama tidak akan ikut di-freeze. Fitur ini kemungkinan baru ada di Tronscan, dan baru diumumkan beberapa hari yang lalu.
Nah, koin yang di-freeze ke alamat lain tadi tidak akan hilang. Tron Power juga akan diberikan kepada si pemilik koin. Freeze koin ke alamat lain tidak akan mentransfer koin kepada alamat tersebut. Nah, nantinya koin-koin baru ini akan didaftar ke dalam “Rental list”, yakni daftar yang terpisah dari koin yang di-freeze ke alamat sendiri.
Si penerima yang alamatnya digunakan untuk mem-freeze koin tadi juga mendapatkan keuntungan, berupa bandwidth atau energy gratis hasil dari freeze koin. Biasanya, ketika seorang pengguna melakukan freeze ke alamat sendiri, maka bandwidth dan energy akan diberikan ke alamat tersebut, tetapi jika freeze dilakukan ke alamat lain, maka alamat lain tersebut akan mendapatkan bandwidth atau energy yang berasal dari koin yang di-freeze tadi.
Menjual Bandwidth/Energy?
Mengingat bahwa bandwidth/energy adalah sumber daya yang cukup berharga, barangkali akan ada pasar untuk menjual bandwidth dan energy yang tidak terpakai oleh akun-akun yang “tidak aktif” atau yang hanya digunakan untuk memetik hasil voting saja. Akan tetapi, sampai saat ini masih belum ada pasar sejenis. Barangkali di masa depan para pemilik koin TRX bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan “menyewakan” koin mereka kepada pihak lain dengan tambahan imbalan berupa TRX ataupun token lainnya. Bandwidth atau energy merupakan sumber daya yang berharga, namun bandwidth dan energy harus dimanfaatkan pada hari itu juga; jika tidak dipakai, maka jumlah bandwidth dan energy juga tidak akan bertambah (rollover) ke hari berikutnya. []