ENS Labs, perusahaan di balik Ethereum Name Service (ENS), beberapa waktu lalu resmi menjalin kerja sama dengan dua raksasa pembayaran global, PayPal dan Venmo, salah satu alasan utama kolaborasi ini adalah menjadi solusi dari masalah address poisoning.
“Dengan ENS yang kini terintegrasi ke PayPal dan Venmo, pengguna dapat memanfaatkan nama ENS mereka saat mentransfer kripto, sehingga memudahkan pengelolaan alamat dompet dan mengurangi risiko kesalahan,” kata ENS Labs dalam rilis resminya.
Melalui integrasi ini, pengguna sekarang dapat mengirim kripto menggunakan nama ENS, yang jauh lebih mudah dan aman dibandingkan metode tradisional yang mengharuskan pengguna memasukkan alamat dompet digital yang panjang dan rawan kesalahan.
ENS adalah protokol berbasis blockchain yang mengonversi address (alamat) dompet kripto (misalnya: 36cHJJjvCUWUCqSMfq8g6R8AExpYtGfibf) yang rumit menjadi nama sederhana dan mudah diingat, selayaknya alamat website (misalnya: btcsatoshi.ens).
Kendati bukanlah teknologi yang baru dan sudah banyak platform yang menerapkannya, namun cara ini memang terhitung efektif. Terkait ENS pernah kami bahas pada tahun 2019 silam di artikel ini.
Protokol ini juga mendukung penyimpanan data profil dan metadata tambahan, sehingga lebih dari sekadar address dompet.
Dengan adanya fitur ini di PayPal dan Venmo, pengguna cukup memasukkan nama ENS selama proses transfer aset kripto, dan sistem akan otomatis mengonversi nama tersebut menjadi address dompet yang sesuai.
“Kami sangat antusias mengumumkan bahwa nama ENS kini didukung di PayPal dan Venmo. Fitur ini akan membawa kekuatan ENS ke jutaan orang, membuat transfer kripto lebih mudah dan lebih aman dari sebelumnya. Ini dimulai dari AS,” kata ENS Labs dalam sebuah tweet di di X.
Mengurangi Risiko Kesalahan Transaksi
Salah satu tantangan utama dalam transaksi kripto adalah risiko kesalahan pengiriman aset. Address dompet kripto tradisional terdiri dari deretan panjang angka dan huruf yang sulit diingat dan mudah salah ketik.
Hal ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan tetapi juga berisiko tinggi, terutama jika aset dikirim ke address yang salah. Dalam skenario terburuk, aset yang salah kirim ini dapat hilang atau bahkan jatuh ke tangan penipu.
Integrasi ENS bertujuan untuk mengatasi masalah ini. Dengan menggunakan nama yang mudah diingat, pengguna tidak lagi perlu khawatir salah menyalin atau memasukkan address dompet. Ini tidak hanya membuat transaksi lebih mudah, tetapi juga jauh lebih aman, terutama bagi mereka yang baru mengenal dunia kripto.
Sebagai hasilnya, PayPal dan Venmo kini menawarkan pengalaman transaksi kripto yang lebih mulus, mirip dengan kenyamanan transaksi internal yang biasa dilakukan di platform mereka.
Layanan ENS Memerangi Ancaman Address Poisoning
Selain kemudahan dan kenyamanan, alasan utama di balik integrasi ini adalah untuk memerangi ancaman penipuan yang semakin meningkat dalam dunia kripto, salah satunya adalah skema address poisoning. Dalam rilis sebelumnya, istilah ini memang tidak diterakan secara eksplisit.
Skema ini sering kali menargetkan pengguna yang tidak hati-hati ketika mengirim kripto. Dalam skenario ini, penipu mengirimkan sejumlah kecil aset kripto ke alamat dompet korban dengan harapan korban akan salah menyalin alamat tersebut saat mencoba melakukan transfer.
Dalam beberapa bulan terakhir, skema ini menjadi semakin umum. Misalnya, pada Februari, seperti diungkap akun CyversAlerts, di mana seorang pengguna Ethereum kehilangan 17 ETH atau hampir US$47.000 karena keliru mengirim asetnya ke alamat penipu.
“Sistem kami telah mendeteksi transaksi phishing dengan address poisoning ETH yang valid di https://etherscan.io/address/0xc6e563f6ef051c002aa89363cd35f7b29e599d77. Phisher ‘meracuni’ korban dengan 0,00001509 ETH, dan korban menyalin alamat phisher tersebut lalu mengirimkan sebanyak 17 ETH atau setara US$47,6 ribu,” ungkap CyversAlerts.
Perusahaan keamanan seperti Ledger juga telah memperingatkan pengguna tentang ancaman ini, menekankan pentingnya memverifikasi alamat dompet sebelum melakukan transfer aset kripto.
Teknik address poisoning dapat diumpamakan dengan trik manipulasi yang terjadi di kehidupan nyata. Bayangkan Anda memiliki sebuah buku yang berisi nomor telepon teman-teman Anda. Penipu mengirimkan pesan atau panggilan singkat ke ponsel Anda, berpura-pura menjadi salah satu teman Anda dan menyamar dengan nomor yang sangat mirip dengan nomor teman asli. Mereka mengirim pesan singkat dengan harapan bahwa di lain waktu, ketika Anda ingin menghubungi teman tersebut, Anda akan keliru memilih nomor palsu yang telah dikirimkan oleh penipu, dan menghubungi mereka secara tidak sengaja.
Dalam hal address poisoning, penipu mengirimkan sejumlah kecil kripto untuk membuat alamat mereka muncul di riwayat transaksi korban. Korban kemudian mungkin tidak sengaja menyalin alamat palsu itu saat mengirim transaksi besar di lain hari, sama seperti keliru menghubungi nomor yang salah dalam perumpamaan di atas.
Dengan adanya integrasi ENS, setiap pengguna dapat menghindari kesalahan ini. Nama ENS lebih mudah diingat dan jauh lebih intuitif dibandingkan alamat dompet kripto yang panjang dan rumit.
Melalui integrasi ENS, PayPal dan Venmo akan secara otomatis menemukan dan mengonversi nama tersebut ke alamat dompet yang benar, menghilangkan risiko salah kirim.
Dugaan Dana Tak Sah, Venmo Milik PayPal Diperiksa Otoritas AS
Fitur Address Book ENS: Meningkatkan Kecepatan dan Keamanan Transaksi
Selain integrasi nama ENS, PayPal dan Venmo juga memperkenalkan fitur “Address Book” Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan nama ENS dan alamat dompet yang sering digunakan, mempermudah akses di kemudian hari.
Bagi pengguna yang sering melakukan transaksi kripto, fitur ini tidak hanya mempercepat proses tetapi juga meningkatkan keamanan, karena mereka dapat langsung memilih kontak yang sudah disimpan tanpa perlu menyalin alamat baru setiap kali.
ENS Labs menyatakan bahwa kemitraan ini adalah langkah besar dalam membawa teknologi blockchain dan desentralisasi lebih dekat ke pengguna mainstream.
Sebelumnya, banyak pengguna kripto, terutama mereka yang baru terjun ke dunia ini, merasa kesulitan dengan kompleksitas alamat dompet kripto.
“Cukup masukkan nama ENS Anda saat mengirim kripto di PayPal atau Venmo, dan platform akan secara otomatis mengarahkannya ke alamat dompet yang benar. Tidak perlu lagi menyalin dan menempel alamat yang panjang—cukup transaksi yang mudah dan ramah pengguna,” tulis ENS di akun X-nya.
Langkah Strategis bagi PayPal dan Venmo
Bagi PayPal dan Venmo, integrasi ini adalah langkah strategis untuk memperkuat posisi mereka di pasar kripto yang semakin berkembang.
Kedua platform pembayaran tradisional ini telah mulai memperkenalkan dukungan untuk aset digital dalam beberapa tahun terakhir, dan kolaborasi dengan ENS Labs menandakan komitmen mereka untuk terus memperluas layanan kripto.
Kolaborasi ini bukan hanya soal kemudahan, tetapi juga peningkatan keamanan di tengah ancaman penipuan yang terus berkembang.
Dengan nama ENS dan fitur buku alamat, setiap pengguna kini dapat melakukan transaksi kripto dengan lebih percaya diri, tanpa khawatir salah kirim atau jatuh ke dalam skema penipuan seperti address poisoning. [dp]