Dalam masa bull market, beragam aset kripto meningkat pesat. Salah satunya adalah Algorand (ALGO) yang naik 51 persen dalam sepekan. Ketika artikel ini disusun, ALGO menduduki peringkat ke-29 berdasarkan kapitalisasi pasar menurut data CoinMarketCap.
Kripto Algorand Melonjak
Algorand merupakan jaringan blockchain open-source yang memanfaatkan struktur dua tingkat dan variasi unik mekanisme konsensus bernama Pure Proof-of-Stake untuk meningkatkan kecepatan transaksi dan mencapai finalitas.
Pada tingkat pertama jaringan ini, platform dan pengguna dapat menciptakan token baru, mirip seperti token ERC-20 pada Ethereum. Smart contract yang simpel dapat dijalankan pada tingkat pertama ini sebagai Layer-1 Algorand Smart Contracts (ASC1s) sehingga mendapatkan keamanan yang sama seperti protokol konsensus itu sendiri.
Tingkat kedua akan dipakai untuk kontrak pintar rumit dan pengembangan aplikasi (dapp). Pemisahan antara tingkat pertama dan kedua inilah yang menyebabkan jaringan ini dapat memroses transaksi dengan efisien. Transaksi simpel dapat diproses dengan cepat pada tingkat pertama dan kontak pintar kompleks diselesaikan di tingkat kedua.
Imbalan blok dibagikan ke semua pemilik koin ALGO dan bukan hanya ke produsen blok, sehingga semua investor ALGO berpeluang mendapatkan imbalan.
Persyaratan staking yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dan turut mengamankan jaringan pun rendah, hanya 1 ALGO. Sebagai perbandingan, Ethereum 2.0 memerlukan staking minimal 32 ETH, jumlah yang menjadi penghalang bagi banyak investor.
Hal ini berarti semua pemilik ALGO dapat memperoleh imbal hasil tahunan 7,5 persen menurut data Februari 2021. Bahkan, pengguna tidak perlu melakukan proses staking sebagai bagian produksi blok dan proses validasi, cukup menyimpan ALGO di dompet pribadi untuk mendapat imbalan blok.
Algorand didirikan oleh Profesor Silvio Micali dari MIT. Profesor Micali adalah pemrakarsa utama teknologi blockchain jaringan yang berkonsensus Proof-of-Stake itu. Sosoknya juga bukan sembarangan, karena pernah meraih Turing Award pada tahun 2012.
Penghargaan itu adalah penghargaan sangat bergengsi di kalangan ilmuwan matematikawan dan ilmu komputer, sebagai apresiasi terhadap orang yang berdedikasi terhadap perkembangan ilmu itu. Statusnya setara dengan Nobel Prize.
Nama penghargaan itu juga menghormati jasa besar ilmuwan Inggris, yakni Alan Turing sebagai tokoh peletak dasar kriptografi dan komputer digital.
Yayasan Algorand meluncurkan dua program akselerator pada tahun 2020, yakni Akselerator Algorand Asia Accelerator dan Akselerator Algorand Eropa yang fokus memberikan dukungan kepada proyek-proyek serta pengembang di Algorand.
Kedua program tersebut memberikan dukungan penuh kepada proyek-proyek menjanjikan, mulai dari pembentukan strategi hingga peluncuran resmi demi membantu mengembangkan ekosistem Algorand agar bertumbuh subur. [gemini.com/ed]