IKLAN

Mengerikan! Ini Prediksi Bitcoin Menurut Ekonom Pemenang Nobel

Ekonom AS pemenang Nobel Paul Krugman melayangkan prediksi bahwa Bitcoin dan pasar kripto tidak akan pernah keluar lagi dari crypto winter.

Paul Krugman telah lama menjadi orang yang tidak mendukung keberadaan kripto dan blockchain, yang menurutnya sebagai sebuah hal yang tidak ada gunanya.

Dalam sebuah artikel opini di DT Next, Krugman mengungkapkan pandangannya terhadap blockchain yang menurutnya tidak berguna sama sekali.

Menurutnya, investor ritel saat ini begitu naif dalam memandang kripto, serta desentralisasi yang ia anggap sebagai hal yang lebih berbahaya dari sentralisasi.

“Alasan asli untuk Bitcoin adalah bahwa itu akan menghilangkan kebutuhan akan kepercayaan. Anda tidak perlu khawatir tentang bank yang mengambil uang Anda, atau pemerintah menggelembungkan nilainya. Namun pada kenyataannya, bank jarang mencuri aset pelanggan mereka, sementara lembaga kripto lebih mudah menyerah pada godaan, dan inflasi ekstrim yang menghancurkan nilai uang umumnya terjadi hanya di tengah kekacauan politik,” ujar Krugman.

Ia pun mengatakan bahwa beberapa perusahaan yang awalnya menggebu-gebu untuk mengadopsi blockchain, kini perlahan mundur seperti raksasa perkapalan Maersk.

BACA JUGA  Kisah Penambang Bitcoin Bertahan di Tengah Badai Koreksi

“… Maersk, raksasa perkapalan, telah mengumumkan akan menghentikan upayanya menggunakan blockchain untuk mengelola rantai pasokan,” ujar Krugman.

Menurutnya, pasar kripto dan segala problematikanya adalah sebuah tragedi, menghilangkan banyak tabungan hidup investor ritel, atau setidaknya sebagian besar uang yang mereka simpan.

“Gelembung kripto memiliki biaya yang sangat besar bagi masyarakat secara keseluruhan,” tambahnya.

Penambangan kripto juga menjadi sorotan Kruger, di mana konsumsi energinya benar-benar boros dan hanya memproduksi “barang” tidak bernilai, serta merusak lingkungan.

Prediksi Bitcoin dan Crypto Winter 

Daily Hodl melaporkan bahwa, Paul Krugman mengatakan bahwa crypto winter akan terus berlangsung tanpa akhir.

Krugman melihat bahwa kejatuhan pasar yang terjadi saat ini hanya akan menjadi awal dari akhir industri kripto karena sejatinya, blockchain dan kripto tidak memiliki inti yang bermakna.

“Kita, menurut banyak orang, sedang mengalami crypto winter. Tapi itu mungkin mengecilkan kasusnya. Ini semakin terlihat seperti Fimbulwinter, musim dingin tanpa akhir yang, dalam mitologi Norse, mendahului akhir dunia. Dalam hal ini dunia kripto, bukan hanya mata uang kripto tetapi seluruh gagasan untuk mengatur kehidupan ekonomi di sekitar blockchain yang terkenal,” ujar Krugman.

BACA JUGA  Hindari Tekanan Trump, Volume Bitcoin Meningkat di Meksiko

Lanjut dikatakan, saat orang-orang berfokus pada dampak skandal FTX, mereka melupakan arti dari apa yang mendasari kripto, yaitu blockchain, yang hanya sebuah omong kosong.

Meski banyak orang memuji dan mengelu-elukan blockchain, Krugman mengklaim masih belum menemukan jawaban atas pertanyaan sederhananya, yaitu apa gunanya blockchain.

Ia juga menilai bahwa, hadirnya regulasi untuk perlindungan investor kripto justru pada akhirnya akan mematikan industri, menghilangkannya untuk selama-lamanya.

“Peristiwa baru-baru ini [skandal FTX] memperjelas perlunya regulasi kripto. Tapi sepertinya industri ini juga tidak bisa bertahan dari regulasi,” ujarnya.

Ekonom pemenang Nobel ini juga menyoroti kehadiran bursa dan pemberi pinjaman (lender) kripto, yang terus menghadapi tekanan di sisi keuangan dan peraturan yang meningkat.

Kruger mempertanyakan mengapa dua layanan perantara tersebut ada, karena Bitcoin dianggap sebagai sistem pembayaran digital peer-to-peer yang menghilangkan kebutuhan akan perantara keuangan.

BACA JUGA  Bear di Bitcoin Masih Pegang Kendali, Perdagangan ETF Ethereum Spot Diprediksi Juli, dan Rollblock (RBLK) Masuki Kripto Berbasis Permainan

“Di saat bank tradisional dilindungi dan diatur oleh Pemerintah, termasuk menerima asuransi dana, investor kripto tidak menikmati perlindungan yang sama,” tambahnya.

Memang, Krugman diketahui telah lama menjadi seorang kritikus kripto, setidaknya selama satu dekade.

Secara gamblang ia telah mengecam banyak token yang dihadirkan, di mana mayoritas dari mereka tidak berguna, boros, hampir tidak berharga dan sebagian besar merupakan alat untuk penjahat dan perencana Ponzi.

Seperti yang pernah ia utarakan di tahun 2021 bahwa kripto sejatinya adalah skema Ponzi jangka panjang, layaknya penipuan investasi Bernie Madoff.

“Kripto tidak terkait dengan aktivitas ekonomi sehari-hari. Aset kripto hanya digunakan untuk aktivitas ilegal seperti pencucian uang atau penebusan ransomware,” ujarnya.

Lanjut dikatakan, menurutnya akan ada satu atau dua kripto yang berumur panjang seperti emas, tetapi bukan berarti mereka benar-benar berguna dan bernilai.

Melirik tahun 1930, Krugman memiliki prediksi bahwa Pemerintah AS bisa saja menindak Bitcoin dan aset kripto lainnya di masa mendatang seperti yang dialami emas saat itu. [st]

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait