Analisis terbaru dari Michaël van de Poppe, seorang analis pasar dan pengusaha ternama, menunjukkan bahwa investasi kripto dan komoditas saat ini sangatlah berpotensi.
“Terakhir kali kita melihat valuasi seperti ini untuk komoditas adalah pada tahun 1971 dan 2000. Komoditas dan kripto sangat undervalued dan kemungkinan besar komoditas akan memasuki fase bullish selama 10 tahun ke depan. Saya mengharapkan banyak kenaikan dari kedua kelas aset ini,” ujarnya di X.
Pandangan optimistis ini tidak hanya merupakan ramalan yang penuh harapan, tetapi juga menjadi panggilan untuk tindakan bagi investor yang mempertimbangkan dinamika pasar saat ini.
Dengan penurunan nilai yang telah terjadi, baik investasi kripto maupun komoditas dapat memberikan peluang besar bagi investor yang berani mengambil langkah strategis.
Kripto, Komoditas, dan Inflasi Global
Van de Poppe menunjukkan bahwa nilai komoditas saat ini mirip dengan level yang terlihat pada tahun 2000 dan 1971, periode sebelum terjadi lonjakan pasar yang signifikan.
Analisis ini menunjukkan bahwa komoditas mungkin akan memasuki fase bullish yang berkepanjangan selama satu dekade mendatang.
Selain itu, cryptocurrency, terutama Bitcoin, juga diperkirakan akan merasakan dampak positif dari tren pasar ini, terutama jika terjadi breakout yang dipicu oleh peristiwa ekonomi seperti pertemuan Federal Reserve pada 18 September.
Inflasi memainkan peran penting dalam dinamika ini. Ketika inflasi meningkat, investasi tradisional cenderung mengalami penurunan nilai, sementara komoditas dan cryptocurrency sering kali menjadi pilihan alternatif yang lebih menarik.
Inflasi tinggi biasanya membuat aset-aset ini lebih menarik karena mereka berfungsi sebagai pelindung terhadap penurunan daya beli mata uang.
Dengan demikian, berinvestasi dalam komoditas yang undervalued seperti yang disarankan oleh Van de Poppe bisa menjadi langkah cerdas dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
CFTC Sebut Bitcoin, Ethereum dan Lainnya sebagai Komoditas dalam Gugatan Terbaru
Strategi Investasi Kripto dan Komoditas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Dalam menghadapi inflasi, penting untuk mempertimbangkan strategi investasi yang tepat. Riset yang mendukung ini menekankan bahwa meskipun inflasi dapat menekan nilai investasi, tetap berinvestasi adalah strategi yang lebih baik daripada menarik dana sepenuhnya.
Saham, terutama yang memiliki riwayat dividen yang kuat dan kekuatan harga yang baik, menawarkan cara yang andal untuk menumbuhkan kekayaan dari waktu ke waktu.
Ini sejalan dengan ide bahwa investasi harus dilakukan secara selektif, mempertimbangkan baik aset tradisional maupun alternatif seperti investasi kripto dan komoditas.
Riset yang dibuat oleh Genia Turanova menekankan bahwa aset fisik seperti logam mulia—emas dan perak—sangat efektif dalam melawan inflasi.
Dengan meningkatnya nilai logam mulia, pandangan bahwa komoditas yang undervalued dapat memperoleh manfaat dari tren inflasi saat ini semakin kuat.
Analis terkemuka lainnya juga memberikan pendapat yang serupa.
“Komoditas saat ini adalah yang termurah dibandingkan dengan S&P 500, Tembaga telah naik 11 persen tahun ini, dan 25 persen dalam 3 tahun terakhir. Perak melonjak 18 peren tahun ini dan mencapai level tertinggi dalam 11 tahun. Uranium mencapai level tertinggi dalam 15 tahun. Namun, fase bullish yang diam-diam tidak terlihat oleh investor rata-rata adalah emas,” ujar Marin Katusa di akun resminya.
Oleh karena itu, diversifikasi portofolio untuk mencakup aset-aset seperti investasi kripto ataupun logam mulia bisa menjadi langkah yang bijaksana dalam strategi investasi saat inflasi terjadi.
Diversifikasi Portofolio Sangat Penting di Tengah Tren Inflasi
Secara keseluruhan, potensi kenaikan pada cryptocurrency dan komoditas menawarkan peluang investasi yang menarik di tengah ketidakpastian ekonomi.
Nilai yang terbilang cukup murah dari kedua aset ini, dikombinasikan dengan dampak inflasi, menunjukkan bahwa investor harus mempertimbangkan diversifikasi portofolio mereka.
Dengan memanfaatkan peluang di sektor-sektor yang undervalued seperti investasi kripto, investor tidak hanya bisa melindungi kekayaan mereka tetapi juga membuka peluang untuk pengembalian yang lebih menguntungkan. [dp]