Pertengahan Agustus 2025, pasar global memasuki periode padat rilis data menjelang rapat FOMC Bank Sentral AS pada 16–17 September 2025. Ekspektasi suku bunga akan dipengaruhi oleh data ekonomi dan pernyataan pejabat The Fed, yang menjadi penentu arah aset berisiko, termasuk Bitcoin dan kripto secara keseluruhan.
Bagi trader dan investor crypto, empat minggu ke depan berarti kombinasi antara peluang dan risiko. Setiap kejutan data dapat mengubah persepsi pasar terhadap likuiditas dolar AS, yang kemudian tercermin langsung pada fluktuasi harga mata uang kripto berkapitalisasi tinggi.
Sejauh ini pasar berharap The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada FOMC nanti. Ini tercermin dari data CME FedWatch Tool, per Jumat (15/8/2025), dengan peluang sebesar 92,6 persen.
Jelang Jackson Hole, Data Awal Jadi Penentu Sentimen
Hari ini, 15 Agustus 2025, pasar menanti rilis awal Sentimen Konsumen Universitas Michigan. Angka Juli mencapai 61,7, naik tipis dari 60,7 di Juni, menunjukkan konsumen mulai optimistis meski masih waspada. Sentimen ini berfungsi sebagai termometer ekonomi AS: semakin panas, peluang Fed menahan pemangkasan suku bunga bisa meningkat.

Selanjutnya, 20 Agustus 2025, perhatian tertuju pada risalah rapat FOMC (minutes) dari pertemuan sebelumnya. Dokumen ini mengungkap dinamika internal Fed—apakah mayoritas condong hawkish (mengetatkan) atau dovish (melonggarkan/memangkas suku bunga) pada FOMC September. Satu pernyataan bernuansa ketat saja bisa membuat imbal hasil obligasi naik dan menekan harga kripto.
Keesokan harinya, 21 Agustus 2025, giliran data klaim pengangguran mingguan dan PMI S&P Global yang dirilis. Keduanya berperan sebagai “early warning system” ekonomi: klaim meningkat menandakan pasar tenaga kerja melemah, sedangkan PMI di bawah 50 mengindikasikan kontraksi. Kombinasi keduanya bisa mengguncang ekspektasi suku bunga.
Bagi pasar, termasuk kripto, rangkaian data ini ibarat ombak: datang silih berganti, tidak selalu besar, tapi cukup mengguncang harga. Trader dan investor yang tidak siap bisa terseret arus sentimen, sementara yang sigap membaca gelombang bisa memanfaatkannya untuk meraih keuntungan.
Jackson Hole: Nada Powell Jadi Penentu
Puncak perhatian pekan depan akan tertuju pada 22 Agustus 2025, saat Jerome Powell berbicara di Jackson Hole Economic Policy Symposium bertema “Labor Markets in Transition”. Acara yang dikonfirmasi Fed Kansas City dikenal sebagai ajang strategis bagi mereka untuk mengirim sinyal arah kebijakan moneter kepada pasar.
Tahun ini, momentum Jackson Hole hadir di tengah tekanan inflasi. PPI Juli mencatat kenaikan 0,9 persen m/m dan 3,3 persen y/y, melampaui ekspektasi pasar. Data ini membuat peluang pemangkasan 50 bps pada September semakin kecil, dengan pasar kini lebih condong pada skenario pemangkasan 25 bps.
Pidato Powell ini akan menjadi kunci. Fokus pada risiko inflasi bisa memperkuat sentimen hawkish, mendorong imbal hasil obligasi dan dolar AS naik, sekaligus menekan kripto. Sebaliknya, jika ia memberi sinyal pelonggaran untuk menjaga pasar tenaga kerja, aset berisiko berpeluang menguat.
Bagi kripto, momen ini ibarat “tombol start” yang menentukan arah pergerakan dalam jangka pendek. Sinyal dovish dapat memicu reli cepat, sedangkan sentimen hawkish bisa memicu koreksi tajam.
NFP & PCE Bakal Jadi ‘Final Boss’
Memasuki September, fokus akan tertuju pada laporan Non-farm Payrolls (NFP) yang dirilis 5 September. Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat tambahan pekerjaan mencapai titik terendah sejak awal tahun 2025 ini.
“Total pekerjaan non-farm payroll mengalami sedikit perubahan pada Juli (+73.000) dan telah menunjukkan sedikit perubahan sejak April,” jelas BLS dalam dokumen resminya.

Kondisi ini membuka peluang lebih besar bagi The Fed untuk melakukan pemangkasan suku bunga secara terbatas dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi.
Sebelum NFP, pasar akan menantikan rilis Personal Consumption Expenditures (PCE) pada 29 Agustus—indikator inflasi favorit The Fed. Data terakhir menunjukkan PCE Juni +2,6 persen y/y dan Core PCE +2,8 persen y/y. Angka yang melunak bisa memperkuat peluang pemangkasan 25 bps di September, skenario yang cenderung positif bagi kripto.

Kombinasi NFP yang melemah dan PCE yang jinak biasanya mengangkat sentimen risk-on, melemahkan dolar, dan memicu arus modal ke aset berisiko. Sebaliknya, jika salah satu data keluar lebih panas dari perkiraan, pasar bisa berbalik arah, mendorong yield naik dan menekan pasar.
Secara keseluruhan, peretengahan Agustus hingga awal September akan menjadi zona volatil tinggi bagi pasar global. Bagi trader dan investor, ini waktu untuk menyiapkan rencana matang, menentukan level risiko, dan disiplin mengeksekusi strategi setiap kali data besar dirilis. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.