Derivative market (pasar turunan) berupa produk kontrak berjangka (futures contract) bernilai Bitcoin kian marak saja. Trader punya pilihan lain selain mencetak cuan di spot market. Sejak tahun 2018 pemainnya semakin banyak, karena dianggap bisa melindungi nilai modal investasi. Dalam perdagangan berjangka misalnya trader tak perlu menjual-beli Bitcoin yang asli, cukup kontrak/kesepakatan yang bernilai Bitcoin asli dalam jangka waku tertentu. Berikut 10 Derivative Market Bitcoin yang kami sadur dari sejumlah sumber.
1. BitMEX
Harus diakui BitMEX adalah penyedia pasar berjangka Bitcoin yang paling berpengaruh. Pada musim panas ini, BitMEX mencapai rekor baru untuk perdagangan berjangka Bitocoin, yakni lebih dari US$16 miliar. BitMEX juga secara luas diakui sebagai yang pasar paling likuid dan kerap menghasilkan miliaran dolar per hari dalam volume perdagangan. BitMEX juga popular sebagai pasar perdagangan margin Bitcoin. Kelebihan BitMEX tak hanya soal leverage-nya yang mencapai 100 kali, tetapi juga memungkinkan retail trader masuk ke pasar ini.
Pengaruh BitMEX juga dipengaruhi oleh pengalaman CEO-nya, yakni Arthur Hayes. Jebolan Wharton School of Business itu berpengalaman di perdagangan berjangka di Hong Kong selama bertahun-tahun.
2. ICE/Bakkt
International Currency Exchange (ICE) adalah perusahaan pengelola bursa efek New York. Beberapa waktu yang lalu, ICE meluncurkan produk kontrak berjangka Bitcoin melalui anak perusahaannya, Bakkt. Berbeda dengan perusahan lain, Bakkt malah menjual kontrak berjangka berbasis Bitcoin asli. Para investor, melalui perusahaan broker (pialang), harus menyetorkan Bitcoin yang asli dan mendapatkan cuan juga berupa Bitcoin asli, bukan uang dolar AS. Jikalau produk bitcoin berjangka lain, seperti di CME (Chicago Merchantiles Exchanges), lazimnya membeli surat kontrak bernilai Bitcoin dengan uang dolar, lalu mendapatkan imbal hasil juga berupa uang dolar. Tak ada Bitcoin asli yang diperdagangkan di sini, hanya surat kontraknya saja. Dengan langkah itu pula Bakkt dikenal sebagai perusahaan penyedia kontrak berjangka pertama yang bernilai Bitcoin asli.
3. Binance Futures
Manisnya perdagangan kontrak berjangka Bitcoin, mendorong Changpeng Zhou (CZ) membuat produk serupa. Belum lama ini ia meluncurkan Binance Futures dan langsung direspons positif oleh pasar. Volume perdagangannya harianny pun melebihi volume di spot market Binance sendiri, yakni lebih dari US$1 miliar.
4. CME (Chicago Merchantiles Exchanges) dan Chicago Board Options Exchange (CBOE)
CME termasuk perintis penyedia kontrak berjangka Bitcoin di dunia, yang diluncurkan pada Desember 2107, hampir bersamaan waktunya dengan merosotnya harga Bitcoin dari US$20.000. Chicago Board Options Exchange (CBOE) pun menyusul kemudian. Kedua perusahaan pun masih bertahan sepanjang 2018, masa-masa kegelapan Bitcoin. Hingga akhirnya (CBOE) menutup gerainya, menghentikan perdagangan Bitcoin berjangkanya. CME pun terus mencetak volume cukup lumayan, setidaknya pada Mei 2019 lalu.
5. Kraken
Pada awal tahun ini, bursa aset kripto Kraken membeli perusahaan perdagangan derivatif Crypto Facility yang berbasis di Inggris. Langkah itu menjadikan Kraken sebagai bursa aset kripto pertama yang menawarkan spot market dan perdagangan berjangka (meskipun tidak untuk pelanggan AS). Sang CEO sekaligus pendirinya, Jesse Powell juga tenar sebagai pegiat blockchain senior. Kraken juga terkenal karena menolak berkompromi dengan peraturan pemerintah dan pernah menolak untuk mematuhi penyelidikan soal KYC oleh regulator di Amerika Serikat. [Cryptopotato.com/Red]