Selama 3 hari terakhir, kabar tentang dominasi Bitcoin yang sudah lebih dari 70 persen terhadap pasar aset kripto, menarik perhatian banyak orang. Sejumlah media kripto dan sebagian media mainstream luar negeri memberitakan soal itu, sebab ini kali pertama terjadi sejak Maret 2017. Penghayat Bitcoin seperti Pompliano dan Max Keiser pun tak lupa menonjolkan peristiwa ini di akun Twitter-nya.
Sejumlah pandangan menyebutkan bahwa dominasi itu adalah titik kenaikan besar Bitcoin berikutnya dan aset kripto lainnya (altcoin/”alt-token”) akan terlibas. Pun mungkin kebetulan, dominasi itu naik ketika harga Bitcoin mengalami bullish sesaat dan dikait-kaitkan dengan perang dagang antara Amerika dan Tiongkok yang kian menegang.
Kontras dengan itu, pihak lain memandang bahwa dominasi Bitcoin bukanlah alat ukur yang sempurna. Mengapa? Adakah ukuran lain?
Faktanya Begini
Pertama, dominasi Bitcoin yang sangat besar itu mencerminkan sentimen pasar terhadap raja kripto itu dibandingkan dengan ribuan jenis kripto lain. Dengan kata lain, dominasi salah satu cerminan jumlah yang meminati kripto tertentu. Dalam hal ini dominasi Bitcoin yang mencapai 70 persen, bermakna lebih banyak orang yang meminati (membeli dan atau menahan) Bitcoin daripada kripto lain.
Ketika artikel ini ditulis, dominasi Bitcoin sudah mencapai 70,72 persen. Besaran itu sebenarnya sudah jauh melampaui besaran dominasi 59,3 persen pada 30 Oktober 2017 silam. Untuk kali pertama itu terjadi pada Juni 2019, lalu terus menanjak hingga mencetak besaran 70,72 persen seperti sekarang ini.
Nah, kapan dominasi di atas 70 persen terakhir terjadi? Jawabannya adalah pada 20 Maret 2017, beberapa bulan sebelum Bitcoin menembus US$20.000 (medio Desember 2017).
Perbedaannya adalah, dominasi pada tahun itu dalam wilayah tren turun, karena semakin banyak orang yang menggunakan blockchain Ethereum dan Ether (ETH) untuk membuat token lantas menyelenggarakan ICO (Initial Coin Offering). Sedangkan saat ini semakin banyak pilihan blockchain untuk membuat token, bahkan ada yang berani membuat blockchain sendiri dan menerbitkan coin-nya.
Sedangkan saat ini, tren dominasi dalam wilayah tren naik dan terlihat mencoba merangkak kembali ke dominasi 80 persen, seperti yang pernah terjadi pada awal tahun 2017. Dinamika ini agaknya berbanding lurus dengan tren naik harga Bitcoin itu sendiri sejak awal 2019.
Nah, bagaimana dengan nasib aset kripto lainnya. Ya, jelas jauh jaraknya kalau saat ini. Mari kita bandingkan dengan masa lalu. Lihat saja Ether. Pada 12 Juni 2017, Ether mendominasi pasar aset kripto hingga 31 persen. Sedangkan Bitcoin 39 persen. Beda tipis memang.
Tetapi, ketika tren dominasi Bitcoin menaik, Ether dan sejumlah aset kripto lainnya malah menurun drastis. Berdasarkan data dari Coinmarketcap, per 2 September 2019, dominasi Ether hanya 7,21 persen, diikuti Bitcoin Cash hanya 2,01 persen. Di belakangnya ada Litecoin (1,61 persen) dan Ripple (4,25 persen).
Kedua, dominasi Bitcoin sebagai ukuran sentimen pasar, sama sederhananya dengan mengukur kapitalisasi pasar (market cap), yakni harga aset dikalikan dengan jumlah aset yang beredar. Bitcoin misalnya, per 5 September 2019, berkapitalisasi pasar hingga US$189.844.173.656. Angka itu diperoleh dari harga (US$10.592,12) dikalikan dengan unit Bitcoin yang beredar (17.916.387 BTC). Toh, ukuran ini paling sederhana dan paling popular untuk menyebut kedigdayaan Bitcoin.
Ingatlah, kedua informasi itu dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja melalui Coinmarketcap.com dan di Tradingview.
Ketiga, selain menggunakan besaran dominasi dan kapitalisasi pasar, Messari menawarkan ukuran (metrics) lain, yakni “liquid market cap”. Cara ini sudah diperkenalkan oleh Messari sejak 26 Maret 2019 lalu. Secara sederhana, ukuran ini menghitung tingkat likuiditas kapitalisasi pasar itu sendiri di spot market (bursa kripto bukan bursa berjangka Bitcoin). Likuiditas itu sendiri adalah seberapa besar, cepat dan seberapa mudah aset kripto dapat diperdagangkan.
Dalam konteks ini, Messari hanya mengambil data dari 10 bursa kripto, yang disebutnya sebagai “Real 10 Volumes”. 10 bursa kripto itu adalah Binance, Bitfinex, Bitflyer, Bitstamp, Bittrex, Coinbase Pro, Gemini, itBit, Kraken dan Poloniex. Jadi, liquid market cap ala Messari menitikberatkan pada volume perdagangan (volume-weighted prices) dari 10 bursa kripto tersebut sebagai market sample yang “dapat dipercaya”.
Bahkan Messari punya ukuran lain, yakni Liquid Supply yang memiliki sejumlah metodologi yang lebih rumit lagi. Messari mengklaim ukuran itu lebih akurat untuk mencerminkan nilai jaringan (network value) sejumlah aset top.
Dominasi Terancam Turun drastis
Tingkat dominasi pasar pada prinsipnya adalah pertumbuhan dalam kurun waktu tertentu. Terkadang naik dan terkadang turun, bahkan ada yang drastis sekalipun. Artinya dominasi Bitcoin saat ini benar naik tinggi berbanding sebelumnya, tetapi ada masa di mana bersua dengan resistensi-nya, lalu berbalik arah.
Soal ini kita mengacu pada data yang menarik ini.
Dari data itu kita melihat bahwa dominasi Bitcoin meningkat semakin tinggi dengan hanya beberapa pekan berhenti di antara setiap kenaikan tingginya. Data itu juga menunjukkan, dominasi ini bisa jadi menemui batas atasnya dan berpotensi menurun alias ada sinyal bearish.
Dengan volume yang mulai rendah dan menurun, dalam sebuah skenario (lihat tanda panah pada grafik), data itu menyebutkan bahwa dominasi Bitcoin bisa berlanjut, jikalau mencapai resistan berikutnya, yakni 74, 84 dengan volume yang baik. Sebaliknya jika gagal mencapai 74,84 persen, kemungkinan besar akan bergerak ke bawah. Dalam situasi itu, level uji pertama adalah 69,11 atau EMA10.
Catatan dari Binance ini mungkin menarik untuk mengakhiri artikel ini. Binance, di Binance.vision menyebutkan bahwa statistik dominasi Bitcoin sangatlah menarik, tetapi tidak mencerminkan “nilai asli-nya” (khususnya ketika bermunculan “aksi forking” dan penerbitan coin lainnya. Ini berdampak pada kapitalisasi pasar Bitcoin dengan cara yang “tak alami”.
Pun lagi, sebut Binance, kapitalisasi pasar tak bermakna ada banyak uang yang masuk ke dalam pasar tersebut. Kapitalisasi pasar hanya ukuran berdasarkan jumlat unit aset yang beredar dan harga terkini.
Namun demikian Binance menekankan, bukan berarti itu buruk sebagai alat ukur, tetapi memberikan sudut pandang yang lebih baik tentang aset kripto yang sedang berkembang ini. [red]