Menilik Analisis Teknikal Harga XRP Bisa Naik 777 Persen

Banner IUX

Analisis teknikal XRP bisa naik sebesar 777 persen, berpotensi memicu rotasi modal ke altcoin baru.

Pasar kripto kerap menghadirkan analisis yang terkesan luar biasa atau bisa ditafsirkan “setengah gila”. Salah satunya datang dari EGRAG CRYPTO yang memproyeksikan harga XRP bisa naik 777 persen hingga menyentuh US$28,1 per unit. Proyeksi ini semata-mata berbasis teknikal, bukan ajakan membeli. Namun, bisa menjadi bahan pembelajaran menarik tentang bagaimana analisis grafik digunakan untuk membaca peluang.

Analisis Teknikal XRP sebagai Bahan Belajar

Dalam dunia trading, analisis teknikal berfokus pada pola harga masa lalu untuk memperkirakan arah pergerakan berikutnya. Pada grafik yang dibagikan EGRAG, terlihat pola segitiga simetris besar yang terbentuk sejak 2018 hingga 2025. Pola ini dikenal sebagai bentuk konsolidasi panjang, di mana harga bergerak dalam rentang semakin menyempit. Dalam teori teknikal, semakin lama fase konsolidasi, semakin besar energi yang bisa dilepaskan saat terjadi breakout.

Analisis Teknikal harga XRP bisa terbang 777 persen
Analisis teknikal harga XRP bisa terbang 777 persen, menurut EGRAG CRYPTO.

EGRAG menilai bahwa XRP sudah berhasil menembus batas atas segitiga tersebut. Breakout ini menjadi sinyal awal bahwa fase akumulasi selesai dan potensi tren baru sedang terbentuk.

BACA JUGA:  XRP Bidik ETF, PEPE Rebound, Layer Brett Amankan US$3 Juta di Presale

Sasaran harga dihitung dengan cara mengukur tinggi formasi segitiga lalu memproyeksikannya ke arah atas, menghasilkan perkiraan kenaikan 777 persen dari harga analisis US$3,1. Dengan metode ini, target jangka panjang yang muncul adalah US$28,1 per koin.

Konsep seperti ini tidak hanya berguna untuk memahami XRP, tetapi juga untuk belajar bagaimana pola grafik bisa dimanfaatkan. Misalnya, pada pola segitiga, trader biasanya menunggu konfirmasi volume perdagangan yang meningkat. Ini sebagai tanda breakout valid.

Selain itu, psikologi pasar juga ikut berperan, karena breakout panjang sering memicu FOMO, atau rasa takut tertinggal, sehingga semakin banyak pembeli masuk dan mendorong harga lebih tinggi.

“Lonjakan 7,77 kali lipat berpotensi terjadi di depan mata! Grafik tidak bisa berbohong, dan kita sedang bersiap untuk perjalanan yang luar biasa,” tulisnya.  [ps]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait