Menimbang Nilai Aset: Bitcoin “Tersandera” US$60 Ribu versus Emas Uji Level US$2.350 dan Rollblock (RBLK) di Sektor Permainan

Menimbang nilai aset dapat dilakukan melalui beragam sudut pandang. Untuk Bitcoin (BTC) misalnya dapat ditilik melalui analisis terkini beragam pakar, bahwa masih berpeluang turun ke US$60 ribu. Sementara itu, emas sebagai aset tradisional terus menguji level US$2.350 usai sentuh ATH pada Mei 2024 lalu. Lantas, bagaimana pula dengan token Rollblock (RBLK) yang fokus pada permainan di Internet?

Menimbang Nilai Aset, CryptoQuant: Harga BTC Bisa Turun ke US$60 Ribu

Belum lama ini Julio Moreno peneliti di CryptoQuant, mengatakan bahwa harga Bitcoin telah turun di bawah support level jangka pendeknya, berdasarkan pantauan harga secara on-chain di blockchain Bitcoin. Dia berpendapat harga BTC bisa turun lebih jauh lagi menjadi US$60.000.

Sebagai bagian dari cara menimbang nilai aset, terpantau sejak awal Juni 2024, harga kripto nomor wahid itu terus turun dari kisaran US$71.892 dan sempat bercokol di US64.058 pada 18 Juni 2024.

Secara teknikal, BTC sudah menembus support pentingnya di skala harian, yakni US$66.569, di mana support berikutnya adalah US$60.146.

Menimbang nilai aset

Menegaskan itu, analis lain dari Rekt Capital menambahkan bahkan bahwa harga Bitcoin cenderung membentuk kelompok pergerakan harga di sekitar resistensi sekitar US$71.600. Ini seringkali mengarah pada penurunan harga menuju area low range support sekitar US$60.600.

Penurunan harga BTC terbaru ini juga disebabkan oleh langkah sejumlah besar perusahaan penambang BTC yang menjual kepemilikan kripto mereka untuk menutup biaya operasional mereka. Tekanan jual ini bertambah dengan aksi yang sama dari investor jangka panjang dan data outflow dari pasar ETF Bitcoin Spot.

Perkembangan ini sebagai bagian dari alur alami pasar kripto. Pergerakan harga Bitcoin dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor-faktor seperti on-chain metrics, sentimen pasar, dan peristiwa eksternal.

Pandangan analis tentang menimbang nilai aset, khususnya BTC yang mungkin mengalami penurunan lebih lanjut cukup, masuk akal mengingat kondisi pasar saat ini. Tekanan penjualan dari penambang dan investor jangka panjang, dikombinasikan dengan kurangnya dinamika permintaan yang kuat, memang bisa mengarah pada tren penurunan dalam jangka pendek.

Eksekutif Fidelity: Bitcoin dan Emas sebagai Penyimpan Nilai

Emas Uji Level US$2.350, Tapi Tantangan Lain Masih Ada

Sektor lain dalam hal menimbang nilai aset adalah terhadap emas, setelah mencapai harga tertinggi sepanjang masa alias all-time high pada 20 Mei lalu (US$2.434 per ounce), kini emas di pasar spot mencoba menguji kembali resistensi penting US$2.350 per ounce usai turun ke US$2.291 pada 3 Juni 2024.

Dilansir dari Kitco, pasar emas terus berkonsolidasi karena kurang terpengaruh data ekonomi di AS. Emas berjangka Agustus terakhir diperdagangkan pada US$2.350 per ounce. Data yang dimaksud adalah bahwa kondisi sektor perumahan AS terus mengalami kesulitan, karena pembangunan rumah baru jatuh ke level terendah dalam sembilan bulan.

Kabar terbaru, pasar emas bertahan stabil setelah survei sektor manufaktur oleh Federal Reserve Philadelphia pada Kamis mengatakan, bahwa prospek bisnis manufaktur untuk Juni turun menjadi 1,3, dibandingkan dengan perkiraan Mei sebesar 4,5. Data tersebut lebih buruk dari perkiraan, karena para ekonom memperkirakan angka 5 pada bulan ini.

Harga emas bertahan stabil dalam beberapa menit setelah rilis data manufaktur, yang dirilis bersamaan dengan data pengangguran mingguan dan perumahan baru di Mei. Harga emas di pasar spot terakhir diperdagangkan di US$2.341.

Serupa dengan nasib BTC berikutnya, emas masih terhadang oleh ketidakpastian waktu pemotongan suku bunga berikutnya oleh The Fed, karena data inflasi masih tidak terduga. Ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor.

Bahkan, secara tak terduga, Bank Sentral Tiongkok telah berhenti membeli emas, memicu spekulasi lebih lanjut. Lazimnya, investor beralih ke Bitcoin atau emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi hal ini tidak terjadi.

Token Rollblock (RBLK) yang Fokus di Sektor Permainan Berbasis Blockchain

Yang terakhir dalam konteks menimbang nilai aset ada proyek kripto Rollblock (RBLK) yang fokus pada sektor permainan ketangkasan di Internet.

Hal itu dipadukan dengan pendekatan decentralized finance (DeFi). Dalam permainanan itu, pengguna bisa meggunakan kripto BTC, ETH, USDT, dan token utilitas Rollblock, RBLK dalam berinteraksi.

Menurut pengembang, para pemegang token RBLK bisa memperoleh pendapatan pasif. Imbalan itu diberikan oleh pengembang setiap pekan dari pendapatan mereka.

Selain itu, akan ada aksi token buy back di pasar terbuka, lalu menggunakannya untuk staking sebanyak separuh.

Kemudian juga ada road map untuk mengurangi pasokan secara berkala setiap minggu untuk mengatasi derajat inflasi token RBLK. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait