Sejak diumumkan pada Juni 2019 lalu, proyek mata uang kripto Libra, buatan Facebook-Libra Association terus mendapatkan halangan. Setelah dari Amerika Serikat, kini ada tantangan yang tak kalah serius dari Menteri Keuangan Perancis. Sang menteri, Bruno Le Maire, Kamis (12/09/2019) mengatakan bahwa Libra berpotensi mengancam kadaulatan keuangan negara-negara di Eropa termasuk banyak perusahaan di benua itu.
Sebut Bruno, seperti yang dilansir dari Reuters, kripto Libra tidak dapat diizinkan beroperasi di Eropa, karena dapat mengancam kedaulatan Eropa, risiko keuangan yang sistemik dan risiko pelanggaran oleh dominasi Facebook, sebagai salah satu pendiri Libra Association di Jenewa, Swiss.
Namun demikian, Bruno tidak menjelaskan secara terperinci bagaimana cara Prancis dapat membujuk 28 anggota Uni Eropa lainnya agar bersikap serupa dengan dirinya. Tapi, Bruno ternyata sudah berkomunikasi dengan kepala Bank Sentral Eropa mengenai pengaturan mata uang digital yang dibuat oleh publik bahkan perusahaan, dan kelak akan diawasi oleh sejumlah lembaga keuangan internasional.
“Privatisasi uang seperti ini pada akhirnya mengandung risiko penyalahgunaan posisi dominan perusahaan swasta, risiko kedaulatan dan risiko bagi konsumen dan perusahaan,” kata Bruno pada pertemuan Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan di Paris.
Kata Bruno, Libra juga merupakan risiko sistemik ketika Facebook sendiri memiliki lebih dari 2 miliar pengguna. Setiap gangguan dalam fungsi mata uang ini, dalam pengelolaan cadangannya, dapat menciptakan gangguan keuangan yang cukup besar.
“Semua kekhawatiran tentang Libra ini serius. Karena itu saya ingin mengatakan dengan sangat jelas: dalam kondisi ini kita tidak dapat mengesahkan pengembangan Libra di Eropa,” kata Bruno,”
Halangan pertama dan terbesar terhadap Libra tentu saja ketika David Marcus, Kepala Divisi Blockchain Facebook dipanggil dalam sidang khusus oleh Senat dan Kongres Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Kedua lembaga besar itu beralasan Libra berpotensi mengancam mata uang dolar AS.
Dante Disparte dari Libra Association menanggapi enteng komentar Bruno itu. “Komentar Menteri Ekonomi dan Keuangan Perancis hari ini lebih jauh menggarisbawahi pentingnya kerja sama yang berkelanjutan antara kami dengan badan pengatur dan kepemimpinan di seluruh dunia,” katanya kepada Reuters.
Sebelumnya Kelompok G7 pada Juli telah memperingatkan bahwa tidak akan membiarkan Libra melanjutkan proyeknya sampai semua masalah peraturan telah diatasi. Diskusi intensif dan berkepanjangan mengenai proyek itu mungkin ada.
Diumumkan secara resmi pada 18 Juni lalu, proyek kripto Libra dijalankan oleh Libra Association yang bermarkas di Jenewa Swiss. Facebook adalah salah satu anggota pendiri, selain VISA, MasterCard dan perusahaan kelas dunia lainnya.
Proyek telah berlangsung sejak Januari 2018 dan kerap dirahasikan sampai tanggal pengumuman itu. Namun, hingga kini kripto Libra masih berlangsung di tes net alias uji coba. Bahkan sejumlah entitas menyelenggarakan kontes terbuka yang bisa menemukan celah keamanan di Libra.
Libra dianggap kontroversial karena nilai satu unitnya setara dengan sejumlah mata uang lain selain dolar AS. Tak hanya dianggap merongrong peran bank sentral, Libra juga dinilai meningkatkan dominasi Facebook, tak hanya sebagai media sosial, tetapi sabagai perusahaan keuangan non bank.
Dengan adanya aspek keuangan di dalamnya, pun dianggap bisa disalahgunakan oleh pihak di luar Facebook, sebagaimana yang pernah terjadi pada skandal Cambridge Analytica lalu. [red]