Setelah tertekan akibat ketegangan politik di AS, BTC kembali menunjukkan tanda pemulihan. Dengan pergerakan harga yang fluktuatif dan dukungan indikator teknikal yang mulai menguat, muncul pertanyaan besar: benarkah kripto terbesar ini sedang menuju level US$120.000? Berikut ulasan lengkap seputar prediksi Bitcoin terbaru.
Ketegangan Politik Pengaruhi Volatilitas, Tapi Bitcoin Mulai Pulih
Dalam beberapa hari terakhir, Bitcoin mengalami gejolak harga yang cukup tajam. Konflik antara Donald Trump dan Elon Musk, memicu ketidakpastian yang berdampak pada pasar. Ketegangan ini menciptakan tekanan jual yang membuat investor lebih waspada.
Akibat sentimen negatif tersebut, harga BTC sempat anjlok lebih dari 5 persen pada Kamis sore, turun dari level US$105.000 ke kisaran US$100.000. Penurunan harga BTC tersebut menandai titik terendah dalam sebulan terakhir, mempertegas tingginya volatilitas yang masih membayangi.
Analis BTC Soroti Potensi Penurunan US$102.000, Tapi Juga Peluang Lonjakan
Sebelum penurunan terjadi, Bitcoin sempat mencoba bangkit dari area tengah kisaran harganya, setelah sebelumnya gagal mempertahankan momentum untuk menembus ATH di level US$111.980. Upaya tersebut menunjukkan bahwa pasar masih mencoba menjaga tren positif.
Namun sejak kehilangan dukungan krusial di level US$106.800, BTC mulai bergerak sideways dalam rentang US$106.800 hingga US$109.700. Fase ini mencerminkan ketidakpastian arah pasar, di mana investor masih menunggu sinyal sebelum mengambil langkah.
Meski sempat melemah, pada Jumat pagi, BTC menunjukkan pemulihan yang solid. Aset ini mencatat lonjakan lebih dari 4,5 persen dan kembali menembus US$104.000. Kenaikan ini memunculkan optimisme di kalangan analis, yang melihat bahwa konsolidasi saat ini bisa menjadi pijakan penting menuju breakout besar berikutnya.
Sinyal Breakout dan Proyeksi Menuju US$120.000
Sejumlah analis mengamati pola yang mencerminkan siklus pergerakan harga sebelumnya. Trader kripto ternama, Coinvo, dalam prediksi Bitcoin terbarunya, menyoroti kemiripan pola aksi harga antara tahun 2024 dan 2025.
“Jika tahun ini berjalan seperti tahun lalu, harga Bitcoin berpotensi untuk dapat naik jauh lebih tinggi lagi!” jelasnya di X, Kamis (05/06/2025).

Pada grafik yang dibagikannya, terlihat bahwa pada tahun 2024, Bitcoin sempat mencatat lonjakan setelah berhasil melewati level pembukaan tahunan, kemudian memasuki fase konsolidasi sebelum akhirnya menembus all-time high (ATH).
Menariknya, pola serupa kembali terlihat di tahun ini, meskipun dengan sedikit keterlambatan. BTC kembali menunjukkan pergerakan yang sejalan dengan fase sebelumnya: berhasil merebut kembali level pembukaan dan mencatat lonjakan signifikan pada bulan Mei.
Sementara itu, analis Alex Clay juga mengungkapkan prediksi Bitcoin yang memperlihatkan bahwa saat ini aset kripto tersebut sedang berada di fase persiapan untuk “real breakout” setelah sebelumnya mengalami breakout palsu pada bulan lalu.
“Skenario berjalan sempurna sejauh ini. Kami sudah mengambil likuiditas dibawah zona suplai yang rusak. Sekarang kita tinggal menunggu breakout nyata,” tulisnya optimis, Jumat (06/06/2025).

Prediksi Bitcoin serupa juga disampaikan oleh firma riset 10x Research. Berdasarkan laporan sebelumnya, mereka memperkirakan bahwa BTC berpotensi mencapai all-time high (ATH) baru di level US$120.000 pada Juli mendatang.
Menurut mereka, perubahan sentimen yang terjadi sejak pertengahan April mencerminkan fase akumulasi yang berpotensi berujung pada reli besar. Meskipun kondisi pasar saat ini masih belum pasti, secara teknikal peluang tersebut masih sangat memungkinkan terjadi.
Bitcoin di Ambang Bull Run Besar
Bitcoin tampaknya siap memulai bull run besar setelah menunjukkan penguatan sentimen teknikal yang konsisten dan didukung oleh analisis historis yang kuat. Saat ini, aset kripto terbesar ini berada di titik krusial yang menentukan arah pergerakannya selanjutnya.
Jika berhasil menembus zona resistensi penting dan mampu mempertahankan momentum positif, target harga US$120.000 bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai dalam waktu dekat. Para analis pun semakin optimistis bahwa fase breakout besar segera terjadi. [dp]