Menyambut Bitcoin Halving 2024 yang diperkirakan terjadi pada April tahun depan, semakin banyak penambang BTC datang tergiring ke “area penambangan” demi cuan yang cling. Ini ditandai dengan tercetaknya rekor baru hashrate Bitcoin. Ledakan masif terjadi pada akhir Oktober 2023 lalu. Hashrate penambangan didominasi dari wilayah Amerika Serikat.
Musim dingin pasar kripto sepertinya mulai mereda setelah reli besar yang dimulai sejak akhir Oktober 2023 lalu. Dan menyambut Bitcoin Halving 2024 mendatang, semakin banyak perusahaan penambangan BTC masuk ke “arena pertarungan”.
Bitcoin Halving 2024 adalah Halving ke-4 bagi Bitcoin yang menekan laju penerbitan BTC baru ke pasar dengan memangkas imbalan penambang sebanyak separuh, dari saat ini 6,25 BTC per block menjadi hanya 3,125 BTC per block pada tahun depan. Halving terjadi setiap 210.000 block atau setara dengan 4 tahun sekali. Konsepnya ibarat penambangan emas, di mana per satu bongkahan batu (block), para penambang yang saling bersaing hanya mendapatkan sebanyak separuh emas dibandingkan pada Halving sebelumnya.
Semakin bersemangatnya para penambang Bitcoin menyambut Halving 2024 diamini oleh Gregory Lewis, analis di perusahaan pialang BTIG. Perusahaan ini yang memfasilitasi perdagangan saham 13 perusahaan penambang Bitcoin terbesar di AS.
“Semakin banyak para penambang BTC masuk kembali menyambut Halving,” ujarnya, dilansir dari Reuters (14/11/2023).
Hal itu ditegaskan pula melalui data Bitcoin hashrate yang telah melonjak ke rekor tertinggi. Data dari Coinwarz.com itu mencerminkan daya komputasi alat tambang Bitcoin yang masuk ke jaringan blockchain. Dengan kata lain penambang semakin banyak masuk ke area penambangan guna mengantisipasi Halving 2024. Rekor tertinggi baru itu terjadi pada 5 November 2023 lalu di kisaran 587,24 exahash per detik. Penambangan Bitcoin secara global saat ini masih didominasi dari wilayah Amerika Serikat (37,84 persen), setelah pada tahun 2021 lalu Pemerintah Tiongkok membatasi penambangan BTC.
Sebelumnya, Analis di JP Morgan memperkirakan hashrate telah mencapai rekor tertinggi selama 11 bulan berturut-turut, termasuk lonjakan bersejarah pada Oktober 2023 yang juga diikuti dengan lonjakan harga BTC.
Harga BTC sendiri telah naik sekitar 37 persen pada bulan lalu menjadi sekitar US$37.000 setelah beberapa bulan kelesuan. Rebound harga seperti ini yang mendorong penambang untuk “menyalakan alat tambang” mereka yang terkuat dan siap menjual BTC simpanan mereka.
Rata-rata pendapatan 30 hari yang diperoleh oleh penambang telah meningkat secara stabil tahun ini untuk mencapai 18 bulan tertinggi sebesar US$32,46 juta pada 11 Nov 2023, data dari Blockchain.com.
Jelang Halving BTC, Penambang Belum Untung
Namun, penambangan masih belum seuntung pada masa kejayaannya di tahun 2021. Ukuran pendapatan penambang dari penggunaan 1 petahash per detik kekuatan komputasi dalam sehari telah naik menjadi lebih dari US$81 dari US$70 di awal November 2023, tetapi masih jauh di bawah puncak US$127 di awal Mei, menurut platform data penambangan Hashrate Index.
Itu ditafsirkan, bahwa menjelang Halving, penambang harus mencari cara agar keuntungan mereka tidak menyusut di bisnis yang sangat kompetitif ini.
“Setiap Halving akan memaksa penambang yang tidak bermain di level yang cukup tinggi akan tersingkir,” kata William Szamosszegi, CEO perusahaan penambangan Sazmining.
Secara historis harga BTC melonjak setelah Halving. Enam bulan setelah Halving pertama pada tahun 2012, harganya melonjak menjadi US$126 dari US$12. Setelah Halving kedua pada tahun 2016, naik menjadi US$1.000 dari US$654 dalam tujuh bulan dan pada tahun 2020 melonjak menjadi US$18.040 dari US$8.570 dalam periode waktu yang sama.
Bitcoin Halving pada tahun 2020 mengurangi imbalan penambang menjadi 6,25 BTC per block dan Halving tahun depan 3,125 BTC per block. Rata-rata interval per block adalah 10 menit.
Perihal margin para penambang BTC, diperkirakan, Dengan harga saat ini setiap block bisa menghasilkan US$231.250.
Matteo Greco, analis di perusahaan investasi aset digital Fineqia International mengatakan banyak perusahaan penambangan sedang meng-upgrade peralatan mereka dan meningkatkan kekuatan hashrate mereka untuk tetap kompetitif, demi menyambut Bitcoin Halving 2024.
Untuk menjaga margin keuntungan mereka dan terkait erat dengan menyambut Bitcoin Halving 2024, beberapa pemain telah beralih untuk memindahkan operasi mereka ke negara-negara Amerika Tengah di mana harga energi lebih terjangkau, dan pemerintah lebih bersahabat dengan kripto. [ps]